Jaringan Jalan Kependudukan 1. Jumlah dan Penyebaran Penduduk

4.5.2. Sistem Terminal

Sistem terminal yang ada di Kawasan Agropolitan hanya terdapat 1 unit di Kota Baturaja yang berfungsi sebagai terminal angkutan lokal maupun regional. Angkutan lokal adalah angkutan kota yang melayani penduduk di Wilayah Kota Baturaja dengan angkutan regional, sedangkan dalam Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah angkutan regional antar wilayah kecamatan. Sistem terminal yang ada di Ibukota Kecamatan hingga saat ini belum ada, masih dalam rencana pembangunan yang berlokasi di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat. Terminal di Batumarta II sebagai terminal sementara yang berfungsi melayani pada saat kegiatan pasar berlangsung.

4.6. Sektor Pertanian

Pola penggunaan lahan di Kawasan Agropolitan ini menunjukkan bahwa kawasan ini didominasi oleh kegiatan perkebunan rakyat. Hingga tahun 2005 sektor pertanian masih penyumbang terbesar leading factor bagi perekonomian Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

4.6.1. Sub Sektor Pertanian

Produktivitas tanaman padi sawah dan padi ladang di Kawasan Agropolitan tidak begitu menonjol, karena terbatasnya lahan yang tersedia. Menurut luas dan produksi tanaman padi di Wilayah Kecamatan Baturaja Timur, maka luas panen padi sawah tahun 2005 adalah seluas 250 ha dengan produksi sebesar 1.425,00 ton; sedangkan rata-rata luas panen padi ladang seluas 300 ha dengan produksi 831,00 ton. Selanjutnya di Wilayah Kecamatan Peninjauan luas panen padi sawah tahun 2005 adalah seluas 525 ha dengan produksi sebesar 2.793,00 ton; sedangkan rata-rata luas panen padi ladang seluas 1.602 ha dengan produksi 4.437,54 ton. Kecamatan Lubuk Batang memiliki luas panen padi sawah tahun 2005 adalah seluas 203 ha dengan produksi 1.071,84 ton; sedangkan luas panen padi ladang seluas 1.075 ha dengan rata-rata produksi 2.795,00 ton. Perkembangan luas dan produksi padi sawah dan padi ladang sangat berfluktuasi dipengaruhi oleh kondisi musim baik musim penghujan maupun musim kemarau. Perkembangan luas panen dan produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten OKU dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Perkembangan luas panen dan produksi padi sawah dan padi ladang Kabupaten OKU tahun 2005 Padi Sawah Padi Ladang No. Kecamatan Luas Panen ha Produksi Ton Luas Panen ha Produksi Ton 1 Lengkiti 30 163,50 914 2.019,94 2 Sosoh Buay Rayap 9 43,38 522 1.221,48 3 Pengandonan 2.221 12.526,77 823 1.818,83 4 Semidang Aji. 956 5.286,68 765 1.652,40 5 Ulu Ogan. 1.226 7.000,46 775 1.643,00 6 Peninjauan 525 2.793,00 1.602 4.437,54 7 Lubuk Batang 203 1.071,84 1.075 2.795,00 8 Baturaja Timur 250 1.425,00 300 831,00 9 Baturaja Barat 43 227,04 339 881,40 Jumlah 5.463 30.37,34 7.115 17.300,59 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten OKU Tahun 2005. Selain tanaman padi sawah dan padi ladang, pada Kawasan Agropolitan ini terdapat juga tanaman palawija dengan luas panen 369 ha dan produksi 1.828,91 ton meliputi komoditas ketela pohon, ketela rambat, jagung, kacang tanah, kacang hijau dan kedelai, seperti yang terlihat pada Tabel 12. Tabel 12 Luas dan panen produksi palawija kawasan agropolitan Kabupaten OKU tahun 2005 No. Kecamatan Komoditas Luas Panen ha Produksi Ton I Peninjauan 1 Ketela Pohon 55 699,60 2 Ketela Rambat 3 Jagung 91 263,90 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 20 22,80 6 Kacang Kedelai 10 7,00 Jumlah I 176 993,30 II Lubuk Batang 1 Ketela Pohon 15 190,65 2 Ketela Rambat 15 123,00 3 Jagung 69 188,37 4 Kacang Tanah 23 31,05 5 Kacang Hijau 5 5,65 6 Kacang Kedelai 16 15,36 Jumlah II 143 554,08 III Baturaja Timur 1 Ketela Pohon 17 215,56 2 Ketela Rambat 3 Jagung 27 59,67 4 Kacang Tanah 6 6,30 5 Kacang Hijau 6 Kacang Kedelai Jumlah III 50 281,53 TOTAL 369 1.828,91 Sumber : Bappeda Kabupaten OKU Tahun 2005.

4.6.2. Sub Sektor Perkebunan

Luas lahan kebun rakyat di Kawasan Agropolitan mencapai 36.462 ha dengan produksi sekitar 16.598,09 ton. Komoditas yang dihasilkan adalah karet, kelapa, lada, dan kopi. Dari beberapa komoditas tersebut yang dominan adalah karet dengan luas lahan mencapai 35.360 ha dengan produksi 15.750 ton. Komoditas lainnya yang cukup dominan adalah kelapa mencapai 669 ha dengan hasil produksi mencapai 712,09 ton; komoditas kopi mencapai 425 ha dengan hasil produksi sekitar 133 ton; dan komoditas yang paling sedikit adalah lada yaitu sekitar 8 ha dengan hasil produksi sebesar 3 ton. Dengan demikian sektor perkebunan rakyat yang paling