Fasilitas Perdagangan Fasilitas Perbankan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Potensi Kesesuaian Lahan

Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang paling menguntungkan dari sumberdaya lahan yang terbatas, dan sementara itu juga melakukan tindakan konservasinya untuk penggunaan masa mendatang. Kecenderungan seperti dikemukakan diatas telah mendorong pemikiran akan perlunya suatu perencanaan atau penataan kembali penggunaan lahan agar lahan dapat dimanfaatkan secara lebih efisien Sitorus, 2004. Menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka 2001, evaluasi sumberdaya lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna tanah. Inti evaluasi kesesuaian lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan, dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaian lahan untuk jenis penggunaan lahan tersebut. Selanjutnya menurut Sitorus 2004, kesesuaian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian suatu areal dapat berbeda tergantung dari tipe penggunaan lahan yang dipertimbangkan. Evaluasi kesesuaian lahan pada hakekatnya berhubungan dengan evaluasi untuk suatu penggunaan tertentu. Evaluasi kesesuaian lahan mempunyai penekanan yang tajam, yaitu mencari lokasi yang mempunyai sifat-sifat positif dalam hubungannya dengan keberhasilan produksi atau penggunaannya. Penilaian kesesuaian lahan pada dasarnya dapat berupa pemilihan lahan yang sesuai untuk tanaman tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan menginterpretasikan peta tanah dalam kaitan dengan kesesuaiannya untuk berbagai tanaman dan tindakan pengelolaan yang diperlukan. Untuk mendisain rencana pembukaan usaha perkebunan langkah utama yang dilakukan adalah melakukan evaluasi sumberdaya lahan di lokasi yang direncanakan. Evaluasi sumberdaya lahan pada hakekatnya merupakan proses untuk menduga potensi sumberdaya alam untuk berbagai penggunaannya. Evaluasi sumberdaya lahan yang digunakan pada disain perencanaan usaha perkebunan adalah evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahan ini cenderung lebih spesifik dibandingkan dengan kemampuan lahan. Beberapa persyaratan berhubungan dengan tanaman atau penggunaan lahan itu sendiri, yang lain berhubungan dengan fungsi sistem-sistem pertanian secara keseluruhan dan teknik budidaya pertanian yang berkaitan dengan penggunaan lahan tersebut, dan masih ada yang lain lagi yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan kelembagaan. Semua dimensi tersebut harus dipertimbangkan dalam menentukan kriteria kesesuaian lahan yang dibangun. Analisis potensi kesesuaian lahan wilayah Agropolitan Kabupaten OKU menggunakan Software ArcView Ver 3.2 dengan sumber data Peta Digital Provinsi Sumatera Selatan dan Peta Land Systems with Land Suitability and Environmental Hazards yang dioverlay dengan peta penggunaan lahan Kabupaten OKU. Hasil analisis potensi sumberdaya lahan untuk komoditas karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi menunjukkan bahwa komoditas karet, kelapa sawit, dan kelapa memiliki luas lahan dengan kelas kesesuaian Sesuai S yang paling luas yaitu sebesar 99,56; serta kopi yaitu sebesar 99,39 di wilayah Kecamatan Lubuk Batang. Selanjutnya komoditas karet, kelapa sawit dan kelapa memiliki luas areal dengan kelas kesesuaian Sesuai S sebesar 93,50; serta kopi sebesar 82,32 di wilayah Kecamatan Peninjauan. Komoditas karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi memiliki luas areal dengan kelas kesesuaian Sesuai S sebesar 48,35 di wilayah Kecamatan Baturaja Timur. Luas areal kesesuaian lahan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU dapat dilihat pada Tabel 18.