Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN

4.2. Pusat Agropolitan Agropolis

Kota Pertanian agropolis sebagai pusat Kawasan Agropolitan direncanakan lokasinya di di Kecamatan Lubuk Raja meliputi Desa Batumarta I dan Desa Batumarta II. Untuk lebih jelasnya jumlah dan luas kecamatan kawasan agropolitan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Jumlah dan luas kecamatan kawasan agropolitan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2006 No. Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah ha Ibukota Kecamatan 1. Baturaja Timur 6 15.390 Baturaja Timur 2. Peninjauan 15 136.770 Peninjauan 3. Lubuk Batang 8 44.006 Lubuk Batang 4. Sinar Peninjauan 6 8.532 Karya Mukti 5. Lubuk Raja 4 6.871 Batumarta II Jumlah 39 211.569 Sumber : Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil, BPS, Biro Hukum Kabupaten OKU Tahun 2005 4.3. Keadaan Fisik dan Penggunaan Lahan 4.3.1. Fisik Dasar

A. Kemiringan Lahan

Kawasan Agropolitan terletak pada kemiringan lahan 0-2, 2-15 dan sebagian antara 15-40. Secara keseluruhan Kawasan Agropolitan didominasi oleh kemiringan lahan 2-5 dengan luas lahan 146.203,74 ha atau 75,89, kemudian disusul oleh kemiringan lahan 0-2 seluas 42.142,56 ha atau 21,17 dan kemiringan lahan 15-40 seluas 5.713,70 ha atau 2,94 dari luas Kawasan Agropolitan. Daerah dataran rendah dengan kemiringan lahan 0-2 pada umumnya berada pada bentangan sekitar aliran sungai. Dataran di Kawasan Agropolitan pada umumnya memiliki ketinggian rata-rata 0-50 meter diatas permukaan laut dpl. Tinggi Kawasan Agropolitan ini untuk Wilayah Kecamatan Baturaja Timur yaitu ± 49 meter dpl, Wilayah Kecamatan Peninjauan ± 29 meter dpl, Wilayah Kecamatan Lubuk Batang ± 45 meter dpl, sedangkan untuk 2 dua kecamatan lainnya Kecamatan Lubuk Raja dan Kecamatan Sinar Peninjauan relatif sama yaitu datar bergelombang dengan ketinggian ± 45 meter dpl. Kawasan Agropolitan ini terdapat aliran sungai besar seperti Sungai Ogan dan anak-anak sungainya. Sungai besar mengalir sepanjang tahun termasuk pada musim kemarau.

B. Tanah

Jenis tanah di Kawasan Agropolitan ini menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor, Departemen Pertanian 1979, didominasi oleh Podsolik Merah Kuning dan sebagian Aluvial sepanjang kiri dan kanan bantaran Sungai Ogan. Tanah Podsolik Merah Kuning merupakan tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil sedang, merah sampai kuning, horizon argilic, kurus dan kejenuhan basa rendah, sangat peka erosi. Podsolik Merah Kuning pada daerah dataran umumnya mempunyai tekstur kasar, kerikil, kwarsit dan kongresi besi di jumpai di dalam tanah, pada beberapa tempat merupakan lapisan padat dan tersembul di permukaan. Dalam keadaan alami kesuburan tanah ini hanya terbatas pada lapisan berbahan organik diatas tetapi bila digunakan kurang seksama kesuburannya cepat menurun. Pembakaran akan mempercepat merosotnya kesuburan kimia dengan merusak struktur tanahnya. Tanah Podsolik Merah Kuning merupakan tanah yang marginal untuk pertanian tanaman. Umumnya tanah ini lebih sesuai untuk tanaman tahunan misalnya berbentuk perkebunan dan kehutanan. Pada daerah datar sampai berombak dapat di usahakan pertanian tanaman pangan dan peternakan dengan ketentuan harus diiringi dengan manajemen yang tepat. Tanah Aluvial terdapat pada kiri dan kanan Sungai Ogan. Jenis tanah aluvial umumnya mempunyai corak dan sifat dangkal