Analisis Net Present Value NPV

pedagang besar desa menjual hasil karet ini ke pedagang besar kecamatan di pasar kecamatan. Adapun fungsi yang dilakukan oleh pedagang pengumpul, pedagang besar desa dan pedagang besar kecamatan adalah fungsi pembersihan. Selanjutnya konsumen akhir membeli karet ini dari pedagang besar kecamatan di pasar induk kecamatan dengan harga Rp. 13.000,-kg. Adapun industri pengolahan karet yang terdapat di Kabupaten OKU adalah PT. Nusantara VII dan PT. Mitra Ogan. Hasil analisis marjin tataniaga Tabel 24 menunjukkan bahwa marjin total pemasaran karet mulai dari petani sampai konsumen adalah sebesar Rp. 4.500,-kg. Nilai marjin pemasaran karet masih relatif tinggi karena melibatkan berbagai tingkat lembaga perantara yaitu pedagang pengumpul, pedagang besar desa, dan pedagang besar kecamatan. Akibatnya efisiensi pemasaran berkurang dan nilai harga di petani terhadap harga pembeli menjadi relatif rendah. Besarnya marjin pada rantai pemasaran karet ini disebabkan oleh masih panjangnya rantai perdagangan atau masih banyak lembaga pemasaran yang terlibat. Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam distribusi suatu komoditas akan menyebabkan tingginya biaya-biaya yang muncul dalam proses tersebut. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rantai pemasaran karet ini adalah biaya transportasi, biaya membersihkan, biaya bongkar muat, biaya retribusi, dan biaya susut. Kondisi ini seringkali menimbulkan inefisiensi dalam pemasaran. Analisis marjin tataniaga karet dapat dilihat pada Lampiran 5. Pada Tabel 24 terlihat bahwa pada rantai pemasaran karet harga yang diterima petani sebesar 65,54, sedangkan sisanya akan beralih ke pedagang pengumpul, pedagang besar desa, dan pedagang besar kecamatan. Angka ini menunjukkan bahwa proporsi marjin yang diterima petani masih cukup rendah. Kondisi ini juga memperlihatkan bargaining position petani yang masih lemah. Tabel 24 Hasil analisis marjin pemasaran komoditas perkebunan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU Komoditas No. Uraian Karet Kelapa Sawit Kelapa Kopi 1. Harga yang diterima petani 65,54 55,00 72,00 66,67 2. Harga jual ke konsumen Rpkg 13.000 1.750 2.500 13.500 3. Total Biaya Pemasaran Rp 4.600 725 1.275 2.350 4. Total Keuntungan Rp 1.150 675 275 2.900 5. Total Marjin Pemasaran Rp 4.500 900 700 4.500 Sumber: Hasil olahan data primer

5.5.2. Analisis Marjin Tata Niaga Kelapa Sawit

Rantai pemasaran kelapa sawit di Kawasan Agropolitan Batumarta Kabupaten OKU melalui beberapa lembaga tataniaga yaitu Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Besar Desa - Konsumen Pabrik CPO. Setelah panen, petani yang umumnya mempunyai luas areal kebun kelapa sawit sekitar 1 – 2 ha membawa hasil panennya dengan menggunakan kendaraan motor dan gerobak ke pasar kalangan lokal. Jumlah produksi kelapa sawit yang dihasilkan petani sekitar 250 kgha setiap bulan. Hasil panen ini dibeli oleh pedagang pengumpul dengan cara pembayaran tunai atau dengan sistem pinjaman KUD. Selanjutnya pedagang pengumpul ini menjual kepada pedagang besar desa di pasar induk desa. Kemudian pedagang besar desa menjual hasil kelapa sawit ini ke konsumen akhir yaitu pabrik CPO dengan harga Rp. 2000,-kg. Pabrik pengolahan kelapa sawit yang cukup besar adalah PT. Mitra Ogan dan PT. Minanga Ogan.