Identifikasi Indikasi Sektor Komoditas Basis dengan

dimana : a = komponen share b = komponen proportional shift c = komponen differential shift, dan X.. = Nilai total aktivitas dalam total wilayah X.i = Nilai total aktivitas tertentu dalam total wilayah Xij = Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t1 = titik tahun akhir t0 = titik tahun awal Metode analisis SSA pada penelitian ini menggunakan data luas areal tanam empat komoditas perkebunan karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi yang terdapat di lima kecamatan agropolitan Kabupaten OKU. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten OKU tahun 2005 - 2006. 3.5.4. Analisis untuk Evaluasi Kelayakan Finansial Komoditas Basis Net Present Value NPV Net Present Value NPV atau nilai tambah adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Metode ini menghitung selisih antara manfaat penerimaan dengan biaya pengeluaran. Perhitungan ini diukur dengan nilai uang sekarang present value dengan rumus Kadariah et al., 1999: ∑ + ∑ + = = = n t t n t t i i Ct Bt 1 1 Dimana: Bt = penerimaan kotor dari komoditas jenis x pada tahun t. Ct = biaya kotor dari komoditas jenis x pada tahun t. n = umur ekonomis. i = discount rate pada tingkat 12 dan 20. Kriteria yang digunakan adalah apabila: a nilai NPV 0, maka pengembangan komoditas layak untuk diusahakan, b nilai NPV 0, maka pengembangan komoditas tidak layak untuk diusahakan, dan c nilai NPV = 0, maka pengembangan komoditas mencapai break event point. Analisis kelayakan finansial pada penelitian ini menggunakan data primer. Data primer diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan petani dan pedagang pengumpul dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur Lampiran 1 dan 2. Pengambilan contoh petani dan pedagang pengumpul sebagai responden di lima kecamatan dilakukan dengan stratified random sampling terhadap populasi responden. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 20 orang petani dan 10 orang pedagang pengumpul pada masing-masing kecamatan agropolitan.

3.5.5. Internal Rate of Return IRR

Menurut Kadariah et al. 1999, Internal Rate of Return IRR adalah suatu tingkat bunga yang menunjukkan nilai sekarang netto NPV sama dengan jumlah seluruh investasi proyek atau dengan kata lain tingkat keuntungan yang menghasilkan NPV sama dengan nol NPV=0. IRR dinotasikan dengan i merupakan tingkatan penghasilan internal yang dapat dibayar oleh proyek untuk faktor produksi yang digunakan. Perhitungan IRR ditulis dengan rumus: ∑ + ∑ + = = = n t t n t t i i Ct Bt 1 1 Kriteria yang digunakan adalah apabila: a nilai IRR 1, maka pengembangan komoditas layak untuk diusahakan, b nilai IRR 1, maka pengembangan komoditas tidak layak untuk diusahakan, dan c nilai IRR = 1, maka pengembangan komoditas mencapai break event point.