Ketenagalistrikan Sarana Sosial Ekonomi 1. Sarana Pendidikan

Untuk mendisain rencana pembukaan usaha perkebunan langkah utama yang dilakukan adalah melakukan evaluasi sumberdaya lahan di lokasi yang direncanakan. Evaluasi sumberdaya lahan pada hakekatnya merupakan proses untuk menduga potensi sumberdaya alam untuk berbagai penggunaannya. Evaluasi sumberdaya lahan yang digunakan pada disain perencanaan usaha perkebunan adalah evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahan ini cenderung lebih spesifik dibandingkan dengan kemampuan lahan. Beberapa persyaratan berhubungan dengan tanaman atau penggunaan lahan itu sendiri, yang lain berhubungan dengan fungsi sistem-sistem pertanian secara keseluruhan dan teknik budidaya pertanian yang berkaitan dengan penggunaan lahan tersebut, dan masih ada yang lain lagi yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan kelembagaan. Semua dimensi tersebut harus dipertimbangkan dalam menentukan kriteria kesesuaian lahan yang dibangun. Analisis potensi kesesuaian lahan wilayah Agropolitan Kabupaten OKU menggunakan Software ArcView Ver 3.2 dengan sumber data Peta Digital Provinsi Sumatera Selatan dan Peta Land Systems with Land Suitability and Environmental Hazards yang dioverlay dengan peta penggunaan lahan Kabupaten OKU. Hasil analisis potensi sumberdaya lahan untuk komoditas karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi menunjukkan bahwa komoditas karet, kelapa sawit, dan kelapa memiliki luas lahan dengan kelas kesesuaian Sesuai S yang paling luas yaitu sebesar 99,56; serta kopi yaitu sebesar 99,39 di wilayah Kecamatan Lubuk Batang. Selanjutnya komoditas karet, kelapa sawit dan kelapa memiliki luas areal dengan kelas kesesuaian Sesuai S sebesar 93,50; serta kopi sebesar 82,32 di wilayah Kecamatan Peninjauan. Komoditas karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi memiliki luas areal dengan kelas kesesuaian Sesuai S sebesar 48,35 di wilayah Kecamatan Baturaja Timur. Luas areal kesesuaian lahan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Luas areal kesesuaian lahan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU Sesuai S Tidak Sesuai N No. Komoditas Kecamatan Luas Areal ha Luas Areal ha Luas Areal Total ha I. Karet 1. Lubuk Batang 61.135,32 99,56 268,14 0,44 61.403,46 2. Peninjauan 50.141,69 93,50 3.485,79 6,50 53.627,48 3. Baturaja Timur 7.078,83 48,35 7.561,47 51,65 14.640,30

II. Kelapa Sawit

1. Lubuk Batang 61.135,32 99,56 268,14 0,44 61.403,46 2. Peninjauan 50.141,69 93,50 3.485,79 6,50 53.627,48 3. Baturaja Timur 7.078,83 48,35 7.561,47 51,65 14.640,30

III. Kelapa

1. Lubuk Batang 61.135,32 99,56 268,14 0,44 61.403,46 2. Peninjauan 50.141,69 93,50 3.485,79 6,50 53.627,48 3. Baturaja Timur 7.078,83 48,35 7.561,47 51,65 14.640,30

IV. Kopi

1. Lubuk Batang 61.028,07 99,39 375,39 0,61 61.403,46 2. Peninjauan 44.146,14 82,32 9.481,34 17,68 53.627,48 3. Baturaja Timur 7.078,83 48,35 7.561,47 51,65 14.640,30 Sumber: Peta Land Systems with Land Suitability and Environmental Hazards. Adapun pembatas wilayah Kecamatan Peninjauan dan Baturaja Timur yang memiliki kelas kesesuaian Tidak Sesuai N adalah faktor temperatur dan lereng. Pada sebagian wilayah memiliki suhu minimum dan suhu maksimum yang tidak sesuai dengan persyaratan keempat komoditas perkebunan tersebut. Selain itu, faktor lereng dengan kemiringan 40 pada sebagian wilayah menjadi faktor pembatas terhadap potensi budidaya keempat komoditas perkebunan di kawasan Agropolitan Batumarta Kabupaten OKU tersebut. Peta kesesuaian lahan untuk tanaman karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7.