52
6.4.1.1 Potensi Alam
Potensi Alam sangat berpengaruh terhadap motivasi pengunjung dalamberwisata. Adapun kawasan wisata Gunung Bunder mempunyai daya tarik
pemandangan alam pengunungan yang sejuk dan alami, terlebih lagi status kawasan Gunung Bunder adalah wilayah taman nasional yang akan berdampak
positif bagi potensi alam yang ada saat ini. Aktivitas pengunjung dalam berwisata didasarkan atas daya tarik wisata dari kawasan tersebut. Daya tarik wisata yang
disukai pengunjung dapat diketahui berdasarkan Tabel 19. Tabel 19 Daya tarik kawasan wisata Gunung Bunder
No Daya Tarik
Jumlah Responden
Presentase Responden
1 Pemandangan Indah dan Udara Segar
75 93.75
2 Suasana Tenang dan Alami
67 83.75
3 Air Terjun
32 40.00
4 FloraFauna yang menarik
4 5.00
5 Pendakian
20 25.00
6 Lokasi Outbound
7 8.75
Sumber : Data primer, diolah 2013
Rata-rata reponden menyatakan bahwa alasan utama mereka untuk datang ke kawasan wisata Gunung Bunder adalah untuk menikmati pemandangan alam
ataupun untuk mencari udara segar yang berbeda dari keseharian yang mereka jalankan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 19 yang menunjukkan bahwa 75
responden menyatakan bahwa pemandangan yang indah dan udara segar merupakan daya tarik wisata yang terbesar. Sebesar 67 responden menyatakan
bahwa daya tarik yang berpengaruh di kawasan wisata Gunung Bunder adalah suasana tenang dan alami. Hal tersebut menjadikan kawasan wisata Gunung
Bunder banyak dipilih pengunjung untuk berekreasi atau sekedar melepas lelah dari keseharian yang dilakukan. Adapun sebanyak 32 orang responden
menyatakan bahwa Air terjun merupakan daya tarik yang perlu dikembangkan karena responden banyak menghabiskan waktu untuk menikmati pemandangan
yang indah. Kekayaan flora dan fauna di kawasan wisata Gunung Bunder masih dianggap kurang menarik oleh wisatawan yang datang, hal ini disebabkan karena
jenis fauna yang terlihat di kawasan wisata ini hanya jenis Monyet sedangkan flora yang ada belum begitu diminati dan diamati oleh pengunjung karena flora
yang ada berupa jenis kayu yang umumnya homogen. Selanjutnya sebanyak 20
53 orang responden menyatakan bahwa daya tarik Gunung Bunder adalah adanya
jalur pendakian, yaitu pendakian Kawah Ratu. Pendakian merupakan wisata minat khusus sehingga tidak banyak responden yang menyatakan bahwa pendakian
merupakan daya tarik Gunung Bunder. Adapun sebanyak 7 orang responden menyaakan bahwa daya tarik Gunung Bunder adalah adanya lokasi outbound
yang menarik karena Gunung Bunder mempunyai lahan yang luas sehingga dapat dijadikan outbound.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa kawasan wisata Gunung Bunder memiliki banyak potensi alam yang dapat menjadi daya tarik bagi
pengunjung yang datang. Potensi alam tersebut dapat terus dikembangkan karena dari berbagai potensi yang ada bayak pengunjung yang berminat terhadap daya
tarik wisata tersebut. Untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap potensi alam yang ada pengelola dapat mengembangkan potensi alam yang ada dengan
cara meningkatkan promosi terhadap pengunjung serta memberikan pengetahuan lainnya terutama pada potensi flora dan fauna yang ada, karena umumnya
pengunjung tidak mengetahui jenis flora dan fauna apa saja yang dilindungi di kawasan wisata tersebut hal tersebut akan sangat bermanfaat baik bagi
pengunjung juga bagi pengelola karena dapat membantu meningkatkan pendidikan konservasi bagi pengunjung sehingga terciptalah sistem ekowisata
yang dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung. Pengembangan kawasan wisata menuju ekowisata yang menamakan prinsip
konservasi sangat dipengaruhi dari pengetahuan pengunjung mengenai status kawasan wisata Gunung Bunder yang saat ini menjadi Taman Nasional. Hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan Tabel 20. Tabel 20 Pengetahuan pengunjung mengenai status kawasan taman nasional di
Gunung Bunder
No Tingkat Pengetahuan Status Kawasan
Responden Persentase responden
1 Tahu
33 41.25
2 Tidak Tahu
47 58.75
Jumlah 80
100.00 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebanyak 58.75 pengunjung tidak mengetahui status kawasan wisata Gunung Bunder menjadi kawasan
TNGHS. Umumnya mereka tidak mengerti fungsi-fungsi jasa lingkungan hutan
54 ataupun fungsi dari konservasi. Tujuan mereka dalam berwisata adalah untuk
berekreasi dan menikmati pemandangan sehingga alasan reponden pengunjung menyatakan bahwa tidak terpikirkan ke arah jasa lingkungan dan konservasi.
6.4.1.2 Potensi Prasarana dan Sarana Penunjang