19
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan GSE, Desa Gunung Bunder Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
dilakukan dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa kawasan GSE merupakan kawasan yang termasuk ke dalam perluasan TNGHS sehingga status
tersebut akan mempengaruhi pengelolaan wisata saat ini. Hal ini sangat berpeluang untuk meningkatkan manfaat wisata berbasiskan prinsip pengelolaan
wisata yang berkelanjutan. Obyek wisata yang dijadikan lokasi penelitian di kawasan GSE adalah Kawasan Wisata Gunung Bunder.
Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2013. Data yang diperoleh melalui survei lapang dan wawancara yang dilakukan
terhadap pengunjung, unit usaha, tenaga kerja lokal dan stakeholder terkait pengelolaan kawasan wisata Gunung Bunder.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data cross section yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan responden melalui kuesioner. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan pengamatan dan wawancara langsung kepada
responden dengan bantuan kuesioner. Adapun responden penelitian ini adalah pengunjung, masyarakat yang mempunyai unit usaha, tenaga kerja lokal, dan
pengelola kawasan wisata Gunung Bunder. Data primer yang dikaji adalah mengenai karakteristik pengunjung serta penilaian terhadap wisata di Gunung
Bunder, pendapatan unit usaha, pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja lokal. Data sekunder yang diperoleh meliputi keadaan umum lokasi wisata sejarah,
status, letak dan luas, keadaan fisik serta potensi wisata, peraturan perundang- undangan, jumlah kunjungan pengunjung dari data Resort II TNGHS serta data
dari lembaga-lembaga lain yang sesuai dengan penelitian seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor.
20
4.3 Teknik Penarikan Sampel
Responden yang dijadikan penelitian adalah responden wisatawan lokal, pemilik unit usaha, dan tenaga kerja yang mendapatkan manfaat dari keberadaan
kawasan wisata Gunung Bunder. Responden wisatawan yang dipilih berdasarkan pengamatan dan observasi lapang menggunakan metode non probability sampling
yaitu dengan teknik purposive sampling. Hal ini disesuaikan untuk mengidentifikasi tipe-tipe tertentu dari sejumlah sampel dimana responden
tersebut dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu yaitu berdasarkan keterwakilan dari unsur demografi dan sosial.
Responden pengunjung yang dipilih adalah sebanyak 80 orang dengan kriteria yang dimaksud diantaranya merupakan
wisatawan lokal, berusia diatas 15 tahun, dan dapat mewakili unsur demografi dan motivasi kunjungan. Unit usaha dan tenaga kerja yang dijadikan responden adalah
sebanyak 30 unit usaha dan 10 orang tenaga kerja dengan kriteria dapat mewakili semua jenis unit usaha dan tenaga kerja yang ada di kawasan wisata Gunung
Bunder.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data