32 dapat menampung banyak pengunjung wisata sehingga banyak yang mengajak
kelompok atau temannya untuk mendatangi kawasan wisata Gunung Bunder. Jenis kendaraan yang dipergunakan oleh pengunjung mayoritas adalah kendaraan
pribadi yaitu sebanyak 80 hal tersebut dikarenakan keberadaan angkutan umum yang melalui jalur Kawasan Wisata Gunung Bunder sangat terbatas adapun
angkutan umum lain yang melewati kawasan tersebut merpakan angkutan umum yang disewakan sehingga pengunjung memilih untuk menggunakan kendaraan
pribadi. Karakteristik motivasi pengunjung dalam berwisata dapat dibagi menjadi
dua karakteristik yaitu dengan melihat motivasi kunjungan dan tujuan kunjungan ke kawasan wisata Gunung Bunder. Karakteristik motivasi wisata tersebut dapat
dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik motivasi wisata responden pengunjung kawasan wisata
Gunung Bunder
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Motivasi Kunjungan
Keinginan Sendiri 26
32.50 Acara Keluarga
21 26.25
Acara Kantor 29
36.25 Acara Sekolah
4 5.00
Jumlah 80
100.00 2. Tujuan Kunjungan
Rekreasi 68
85.00 Penelitian
2 3.00
Bekerja 4
5.00 Lainnya
6 7.50
Jumlah 80
100.00 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Pada umumnya pengunjung datang dengan keinginan sendiri yaitu sebesar 32.50. Rata-rata pengunjung memiliki motivasi wisata dengan tujuan untuk
melakukan rekreasi yaitu sebesar 85 hal tersebut dikarenakan umumnya pengunjung memilih kawasan wisata Gunung Bunder untuk berkumpul bersama
teman, keluarga atau instansi sehingga tujuan utama mereka adalah rekreasi.
5.3.2 Karakteristik Responden Unit Usaha
Keberadaan kawasan wisata akan membuka peluang untuk masyarakat mendirikan unit usaha di dalamnya sehingga akan memberikan manfaat baik
sosial maupun ekonomi terhadap masyarakat yang mempunyai unit usaha.
33 Keberadaan unit usaha di kawasan wisata juga akan memudahkan transaksi
pengunjung sehingga akan mendukung sektor pariwisata. Adapun unit usaha yang berada di kawasan wisata Gunung Bunder terdiri dari unit usaha kecil dimana
mayoritas pemilik unit usaha adalah masyarakat asli yang tinggal di sekitar kawasan wisata. Unit usaha yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
sebanyak 30 unit usaha dengan jenis dan karakteristik yang bervariasi, karakteristik tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Karakteristik pemilik unit usaha Gunung Bunder tahun 2013
Sumber : Data Primer, diolah 2013
Unit usaha di kawasan wisata Gunung Bunder umunya sudah beroperasi semenjak pengelolaan dilakukan oleh Perum Perhutani yaitu semenjak tahun 1998
saat itu nama daerah wisata Gunung Bunder adalah Wana Wisata Gunung Bunder WWGB sehingga rata-rata responden unit usaha mendirikan unit usaha lebih
dari 9 tahun atau sebesar 40. Jenis usaha yang memiliki presentase tertinggi adalah jenis usaha warung yaitu sebesar 65.7 hal ini dikarenakan keberadaan
warung disesuaikan dengan kondisi kawasan wisata dan kebutuhan wisatawan.
Karakteristik Jumlah unit
Persentase 1. Pendiri Unit Usaha
Masyarakat Asli 30
100.00 Bukan Masyarakat Asli
0.00 Jumlah
80 100.00
2. Lama Mendirikan Unit Usaha 1-3 tahun
5 16.67
4-6 tahun 7
23.33 7-9 tahun
6 20.00
9 tahun 12
40.00 Jumlah
30 100.00
3. Jenis Unit Usaha Warung
24 65.70
Asongan 3
2.90 Bensin dan Bengkel
1 2.90
Soto 1
2.90 Jagung Bakar
1 5.70
Jumlah 30
100.00 4. Waktu Membuka Unit Usaha per minggu
2 hari 8
26.67 7 hari
22 73.33
Jumlah 30
100.00 5.Tingkat Pendapatan Rupiah per bulan
500.000 0.00
500.001 – 1.500.000 11
36.67 1.500.001 – 2.500.000
13 43.33
2.500.001 – 3.500.000 3
10.00 3.500.001 – 4.500.000
2 6.67
4.500.000 1
3.33 Jumlah
30 100.00
34 Unit usaha warung juga banyak dipilih oleh pengunjung untuk bersantai atau
berkumpul dengan rombongan. Selanjutnya, jenis unit usaha umumnya beroperasi setiap hari yaitu sebanyak 73.33 dari total keseluruhan respoden unit usaha hal
tersebut dikarenakan unsur kedekatan tempat tinggal dengan keberadaan unit usaha sehingga mayoritas pemilik unit usaha membuka warungnya setiap hari.
Mayoritas pendapatan unit usaha rata-rata berkisar antara Rp 1 500 000 sampai dengan Rp 2 500 000 per bulannya yaitu sebanyak 43.33 dari total keseluruhan
responden unit usaha.
5.3.3 Karakteristik Responden Tenaga Kerja