55 duduk cukup dikarenakan kawasan Wisata Gunung Bunder memiliki lahan yang
luas dan teduh sehingga keberadaan tempat duduk dirasakan sudah cukup. Umumnya responden menyatakan bahwa sarana papan informasi masih
kurang memadai yaitu sebanyak 68.75 pengunjung menyatakan papan informasi sangat kurang, rata-rata mereka menyatakan bahwa papan yang ada saat ini sudah
lapuk dan tidak terbaca selain itu informasi lainnya seperti nama atau jenis flora dan fauna sebaiknya ditambahkan sehingga akan berdampak positif bagi
pengunjung. Selanjutnya sebanyak 37.5 pengunjung menyatakan bahwa aksesibilitas atau akses jalan yang ada sudah cukup memadai. Hal tersebut
dikarenakan jalan yang ada saat ini sudah cukup baik dan lebar sehingga memudahkan akses jalan yang umumnya menggunakan kendaraan pribadi. Lain
halnya dari sarana dan prasarana yang telah diuraikan, penilaian pengunjung terhadap sarana warung menyatakan baik yaitu sebanyak 68.75. Hal ini
menunjukkan bahwa keberadaan warung dinilai sudah memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang.
Hasil uraian diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di kawasan Gunung Bunder saat ini dikatakan perlu dikembangkan dan diperbaiki.
Sejalan dengan tujuan Taman Nasional untuk menjadi pusat keanekaragaman hayati yang berfungsi optimal sebagai sistem penyangga kehidupan dan
poenopang sistem sosial-ekonomi budaya pada tingkat wilayah secara lestari, keberadaan sarana dan prasarana yang ada saat ini hendaknya disesuaikan dengan
tujuan tersebut terutama sarana dan sarana yang mendukung konservasi tersebut yaitu seperti tempat sampah dan papan informasi. Hal tersebut perlu dilakukan
karena aktivitas wisatawan akan sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana tersebut dimana apabila tempat sampah dan papan informasi dapat ditingkatkan
atau ditambahakan maka pengelola akan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan dan meningkatkan pengetahuan pengunjung terhadap kawasan wisata
di Gunung Bunder.
6.4.2 Aspek Sosial-Ekonomi
Pengembangan kawasan wisata Gunung Bunder menjadi TNGHS dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar yang dijadikan objek
56 penelitian adalah masyarakat yang merasakan dampak langsung baik dalam aspek
sosial dan ekonomi. Dalam pengelolaan kawasan wisata Gunung Bunder saat ini taman nasional menjalin kerja sama dengan masyarakat untuk melakukan
pengelolaan yang berdasarkan atas konservasi. Dalam pengelolaan wisata kawasan Gunung Bunder saat ini posisi
masyarakat sekitar kawasan wisata adalah sebagai pihak yang turut memanfaatkan aktivitas wisata yang ada yaitu diantaranya dengan membuka warung, menjajakan
kebutuhan pengunjung, guiding, dan jasa wisata lainnya. Pihak taman nasional memberikan izin kepada masyarakat sekitar yang ingin mendapatkan manfaat dari
keberadaan wisata dengan peraturan dan persyaratan yang telah dipahami oleh masyarakat. Masyarakat pemilik unit usaha merasakan dampak ekonomi yang
cukup signifikan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan tabel hasil wawancara dengan responden unit usaha berikut ini.
Tabel 22 Perubahan penghasilan responden unit usaha di Gunung Bunder
Jenis Pekerjaan Penghasilan rata-rata pe bulan Rp
Peningkatan penghasilan per bulan
Rp Sebelum ada wisata
Setelah ada wisata Warung
13 435 1 923 333
1 792 898 Bengkel dan Bensin
2 000 000 3 600 000
1 600 000 Soto
500 000 800 000
300 000 Jagung Bakar
1 000 000 1 800 000
800 000 Asongan
300 000 1 233 333
933 333 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Keberadaan kawasan wisata sangat berpengaruh bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat pemilik unit usaha. Hal tersebut terlihat dari peningkatan
penghasilan yang cukup tinggi semenjak mereka membuka unit usaha di kawasan wisata Gunung Bunder. Pada umumnya masyarakat sekitar sudah terlibat
langsung dalam kegiatan wisata di Gunung Bunder, sehingga pengalihan pengelolaan oleh Taman Nasional saat ini tidak menganggu aktivitas masyarakat
dalam mencari nafkah. Selanjutnya taman nasional juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan dengan menjadi volunteer.
Terlibatnya masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata memudahkan pihak pengelola dalam memantau kondisi di lapang sehingga kerja sama antara pihak
pengelola dan masyarakat akan saling memberikan dampak yang positif. Taman nasional juga memberikan pelatihan khusus untuk para volunteer
pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
57 arti pentingnya kelestarian lingkungan juga pelatihan untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan. Umumnya mereka merasakan manfaat dari adanya pelatihan tersebut. Selain meningkatnya pengetahuan, umumnya masyarakat yang
menjadi volunteer merasakan dampak ekonomi yaitu berupa peningkatan pendapatan dan peningkatan lapangan pekerjaan.
Tabel 23 Perubahan penghasilan tenaga kerja semenjak penetapan kawasan Gunung Bunder menjadi TNGHS
Pekerjaan sebelum di Wisata
Pendapatan Rp
Pekerjaan di Wisata Pendapatan
Rp Tani
200 000 Volunteer dan pemandu wisata 800 000
Buruh Harian lepas 300 000 Volunteer dan pemandu wisata
800 000 Ojek
200 000 Volunteer dan pemandu wisata 760 000
Buruh Harian lepas 500 000 Volunteer dan sewa alat kemah
1 000 000 Pabrik
300 000 Volunteer 560 000
Restoran 1 000 000 Volunteer
560 000 Kontraktor
1 000 000 Volunteer 600 000
Pabrik 300 000 Volunteer
740 000 Tidak Bekerja
- Parkir 480 000
Tidak Bekerja - Parkir
480 000 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa dari 10 orang tenaga kerja terdapat 8 tenaga kerja yang mengalami peningkatan pendapatan sedangkan 2
tenaga kerja lain mengalami penurunan pengasilan. Adapun penurunan penghasilan yang dialami oleh responden tenaga kerja tersebut dirasakan tetap
bermanfaat bagi kelangsungan ekonomi mereka, dikarenakan tempat mereka bekerja sebelumnya menghabiskan biaya yang lebih tinggi dibandingkan
pekerjaan saat ini yang menghabiskan biaya kebutuhan sehari-hari yang lebih rendah terlebih lagi pekerjaan mereka di bidang wisata saat ini lebih dekat dengan
tempat tinggal dan keluarga. Perubahan status pengelolaan kawasan wisata Gunung Bunder dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya peningkatan lapangan pekerjaan dan penghasilan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut keberadaan
kawasan wisata Gunung Bunder sangat mempengaruhi aktivitas sosial maupun ekonomi masyarakat sekitar oleh karena itu pihak pengelola yaitu TNGHS dapat
meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dengan cara memberikan kesempatan pekerjaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung
lainnya disamping dapat meningkatkan pengelolaan alam yang lestari juga dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar.
58
6.4.3 Aspek Spasial