21
4.4.1 Analisis deskriptif mengenai karakteristik pengunjung
Analisis karakteristik pengunjung dilakukan dengan wawancara kepada responden terkait untuk mengumpulkan data-data berupa jenis kelamin, usia,
status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, jumlah tanggungan, domisili, motivasi kunjungan, lama kunjungan, dan intensitas wisata
pada periode waktu tertentu.
4.4.2 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan wisata Gunung
Bunder dan estimasi nilai ekonomi
Menurut Fauzi 2006, nilai ekonomi kawasan wisata dapat diperoleh dengan membentuk fungsi permintaan terlebih dahulu. Fungsi permintaan
diestimasi dengan pendekatan biaya perjalanan atau individual travel cost method. Metode yang digunakan dalam pengelolaan data adalah metode regresi linier
berganda. Adapun fungsi permintaan wisata tiap individu per tahun kunjungan adalah sebagai berikut:
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ е…………………………1
Keterangan : Y = Jumlah kali kunjungan kali kunjungan
X
1
= Biaya perjalanan Rp X
2
= Pendapatan total Rp X
3
= Umur tahun X
4
= Jarak km X
5
= Tingkat pendidikan tahun X
6
= Lama mengetahui Obyek Wisata tahun е
= error term Dalam regresi linier berganda perlu dilakukan uji parameter untuk
mengetahui mengetahui apakah fungsi permintaan tersebut layak atau tidak. Uji parameter tersebut antara lain adalah :
1. Uji Normalitas
Menurut Gujarati 2007 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data menyebar normal secara statistik. Model regresi linear pada uji normalitas ini
harus memenuhi asumsi bahwa faktor kesalahan mempunyai nilai rata-rata sebesar nol dan dinotasikan dengan e
i
~ N0, σ
2
.
22
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Gujarati 2007, multikolinearitas merupakan hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel independen. Kolinearitas seringkali
terjadi pada model yang memiliki R
2
yang tinggi tetapi sedikit rasio t yang signifikan. Pendeteksian multikolinearitas pada suatu model dapat diketahui
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF pada masing-masing variabel independen. Model memiliki masalah multikolinearitas jika nilai VIF
lebih besar dari 10. 3.
Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas berarti varians variabel tidak sama untuk semua
pengamatan. Model persamaan yang diperoleh dari suatu penelitian terkadang mengalami masalah heteroskedastisitas.Konsekuensi dari heteroskedastisitas salah
satunya yaitu penduga OLS tidak lagi efisien Gujarati 2007. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melakukan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan
melakukan regresi nilai standar residual terhadap variabel bebas dalam model. Jika P-value
lebih besar dari taraf nyata yang dipakai α maka model tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.Sebaliknya, jika P-value lebih kecil dari
taraf nyata yang dipakai α maka model tersebut terjadi masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian terhadap model regresi linear untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar nilai sisaan error.Cara mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat dilakukan uji Durbin Watson DW. Masalah autokorelasi umumnya terdapat pada data time series,
sehingga penelitian ini tidak dilakukan uji autokolinearitas karena menggunakan data cross section Gujarati 2007.
Biaya perjalanan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pengunjung dalam satu kali perjalanan rekreasi meliputi biaya konsumsi selama rekreasi, biaya
transportasi, biaya dokumentasi, dan biaya-biaya lain. Dihitung dengan rumus: BP = TR + DC + KR + LL………………………………………………………2
Keterangan : BP = Biaya perjalanan rata-rata Rporanghari
23 TR = Biaya transportasi Rporanghari
DC = Biaya dokumentasi Rp KR = Biaya konsumsi selama rekreasi Rporanghari
LL = Biaya lain-lain Rp
Analisis nilai ekonomi dilakukan dengan teknik valuasi yang mengandalkan harga implisit dimana Willingness To Pay WTP terungkap
melalui model yang dikembangkan. Nilai ekonomi merupakan agregat atau penjumlahan WTP dengan demikian, maka untuk mendapakan nilai ekonomi
perlu diketahui nilai dari surplus konsumen. Surplus konsumen tersebut dapat diukur melalui formula :
WTP ≈ Consumer Surplus ≈
�
2
2�
1
…………………………………………………3 Dimana nilai N adalah jumlah kunjungan yang dilakukan oleh individu i dan b1
adalah koefisien dari biaya perjalanan Fauzi 2006.
4.4.3 Estimasi dampak ekonomi kegiatan wisata Gunung Bunder terhadap