Dampak Ekonomi Lanjutan Dampak Ekonomi

48 Tabel 15 Dampak ekonomi tidak langsung di kawasan wisata Gunung Bunder tahun 2013 Jenis Unit Usaha Rata -rata TK Unit a Jumlah Unit Usaha b Populasi TK c=ab Pendapatan TKRp d Total Pendapa- tan TK e=cd Total Pengeluaran Unit Usaha di dalam LokasiRp f Total Dampak ekonomi Tidak Langsung g=e+f Pengelola 1. Volunteer dan Pemandu Wisata 3 1 4 786 667 2 360 001 2 360 001 2. Volunteer dan sewa alat kemah 1 1 1 1 000 000 1 000 000 1 000 000 3. Volunteer 4 1 12 615 000 2 460 000 2 460 000 4. Parkir 2 1 2 480 000 960 000 960 000 Unit Usaha 1. Kios makanan dan minuman 1 16 090 000 16 090 000 2. Bengkel dan bensin 1 3 100 000 3 100 000 3. Jagung bakar 1 535 000 535.000 4. Soto 1 218 000 218.000 5. Asongan 10 306 670 306.670 Total 10 18 19 2 881 667 6 780 001 20 304 670 32 791 338 Sumber : Data primer, diolah 2013 Pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja berbeda-beda berdasarkan jenis pekerjaan yang mereka miliki. Pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja tersebut merupakan dampak tidak langsung dari keberadaan Kawasan Wisata Gunung Bunder. Berdasarkan tabel dampak tidak langsung yang dirasakan paling besar berasal dari tenaga kerja volunteer dan pemandu wisata yaitu sebesar Rp 786 667 perbulan dikalikan dengan tenaga kerja total sehingga pendapatan dari seluruh tenaga kerja yaitu sebesar Rp 2 360 001. Dampak ekonomi tidak langsung yang terendah berasal dari tenaga kerja parkir yaitu sebesar Rp 480 000 dikalikan dengan jumlah tenaga kerja menjadi Rp 960 000 hal tersebut dikarenakan tenaga kerja pada unit usaha parkir jumlahnya tidak sebanyak tenaga kerja volunteer dan tenaga kerja parkir hanya bekerja pada akhir pekan atau musim liburan hal tersebut dikarenakan pada hari- hari biasa tidak banyak kendaraan yang datang. Total dampak ekonomi tidak langsung yang dirasakan adalah sebesar Rp 32 791 338.

6.3.3 Dampak Ekonomi Lanjutan

Keberadaan Kawasan Wisata tidak hanya menimbulkan dampak langsung maupun dampak tidak langsung terhadap masyarakat sekitar tetapi juga 49 menimbulkan dampak ekonomi lanjutan. Dampak ekonomi lanjutan didasarkan atas pengeluaran yang dilakukan oleh tenaga kerja. Adapun pengeluaran yang dilakukan tenaga kerja antara lain untuk kebutuhan pangan, biaya trasnportasi dan biaya sekolah anak. Proporsi pengeluaran tenaga kerja dapat diketahui berdasarkan Tabel 16. Tabel 16 Proporsi dan nilai pengeluaran tenaga kerja di kawasan wisata Gunung Bunder tahun 2013 Tenaga Kerja Biaya Pangan Bulan a Biaya Transportasi Bulan b Biaya Sekolah Anak Bulan c Total Volunteer dan pemandu wisata 87.80 2.40 9.80 100.00 Volunteer dan sewa alat kemah 80.60 3.20 16.10 100.00 Volunteer 76.40 4.30 19.30 100.00 Parkir 100.00 0.00 0.00 100.00 rata-rata 86.20 2.50 11.30 100.00 Sumber : Data primer, diolah 2013 Biaya pangan per bulan memiliki proporsi terbesar pada setiap tenaga kerja. Pengeluaran biaya pangan tersebut umumnya digunakan untuk biaya konsumsi sehari-hari yang didapatkan dari sekitar lokasi wisata, sedangkan biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk akomodasi dari rumah ke kewasan Gunung Bunder yang pada umumnya menggunakan motor pribadi ataupun ojek. Pengeluaran tenaga kerja di dalam lokasi berdasarkan Tabel 15 memiliki proporsi sebesar 100 hal tersebut merupakan dampak ekonomi lanjutan di kawasan Gunung Bunder Tabel 17. Tabel 17 Dampak ekonomi lanjutan di kawasan wisata Gunung Bunder tahun 2013 Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja Lokal a Total Pengeluaran di Sekitar Gunung Bunder Rp b Proporsi Pengeluaran di Sekitar Gunung Bunder c Dampak Ekonomi Lanjutan d=abc Volunteer dan Pemandu Wisata 4 1 253 333 100 5 013 332 Volunteer dan sewa alat kemah 1 1 860 000 100 1 860 000 Volunteer 12 932 500 100 11 190 000 Parkir 2 270 000 100 540 000 Total 19 4 315 833 4 18 603 332 Sumber : Data primer, diolah 2013 Dampak ekonomi lanjutan dari adanya kawasan wisata gunung bunder dapat dilihat dari hasil perhitungan pengeluaran tenaga kerja yang dilakukan di dalam lokasi wisata yaitu untuk kebutuhan pangan, biaya sekolah anak dan biaya 50 transportasi Lampiran 12. Dampak ekonomi lanjutan dari keberadaan kawasan wisata Gunung Bunder adalah sebesar Rp 18 603 332.

6.3.4 Nilai Efek Pengganda