Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

pemanenan yang akan datang, apabila terdapat ketidakpastian akan ketersediaan SDH tersebut, untuk pemanfaatan yang akan datang. Contoh lainnya adalah sumber daya genetik dari hutan tropis untuk kepentingan masa depan. Nilai bukan guna meliputi manfaat yang tidak dapat diukur yang diturunkan dari keberadaan hutan di luar nilai guna langsung dan tidak langsung. Nilai bukan guna terdiri atas nilai keberadaan dan nilai warisan. Nilai keberadaan adalah nilai kepedulian seseorang akan keberadaan suatu SDH berupa nilai yang diberikan oleh masyarakat kepada kawasan hutan atas manfaat spiritual, estetika dan kultural. Sementara nilai warisan adalah nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini terhadap SDH, agar tetap utuh untuk diberikan kepada generasi akan datang. Nilai-nilai ini tidak terefleksi dalam harga pasar Bishop 1999. Pengukuran sumberdaya Fauzi 2004: 1. Sumberdaya hipotetikal. Adalah konsep pengukuran deposit yang belum diketahui namun diharapkan ditemukan pada masa mendatang berdasarkan survei yang dilakukan saat ini. Pengukuran sumberdaya ini biasanya dilakukan dengan mengekstrapolasi laju pertumbuhan produksi dan cadangan terbukti proven reserve pada periode sebelumnya. 2. Sumberdaya spekulatif. Konsep pengukuran ini digunakan untuk mengukur deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang sedikit atau belum dieksploitasi, di mana kondisi geologi memungkinkan ditemukannya deposit. 3. Cadangan kondisional conditional reserves. Adalah deposit yang sudah diketahui atau ditemukan namun dengan kondisi harga outputdan teknologi yang ada saat ini belum bisa dimanfaatkan secara ekonomis 4. Cadangan terbukti proven resource. Adalah sumberdaya alam yang sudah diketahui dan secara ekonomis dapat dimaanfaatkan dengan teknologi, harga dan permintaan yang ada saat ini. NET = Nilai Guna Langsung + Nilai Guna Tidak Langsung + Nilai Pilihan + Nilai Keberadaan

2.6 Metode Kontingensi Contingent Valuation Method

Metode kontingensi CVM adalah suatu cara untuk menilai suatu manfaat non-use dan mengkonversinya ke dalam nilai moneter dengan metode survei. Metode CVM digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi dan berbagai macam ekosistem dan jasa pelayanan lingkungan. CVM adalah suatu metode mengumpulkan preferensi seseorang mengekspresikan kesediaan membayar seseorang. Pada dasarnya CVM menanyakan berapa kesediaan membayar mereka untuk memperoleh suatu manfaat Garod dan Willis 1999. Wawancara dilakukan dengan menanyakan WTP dan WTA terhadap sumberdaya alam agar tetap terpelihara. CVM hanya dapat digunakan sebagai metode untuk mengestimasi nilai bukan guna yang tidak diperdagangkan di pasar, dan menilai barang yang tidak memiliki barang subtitusi, komplemen, dan pengganti yang diperdagangkan di pasar. Untuk menghasilkan informasi yang akurat maka diperlukan beberapa hal, yaitu rancangan kuisioner yang tepat, survey yang tepat dan teliti serta perhitungan ekonometrika yang rumit untuk menganalisis data.

2.7 Teori Kelembagaan

Soemardjan dan Soelaeman 1974, menuliskan bahwa lembaga mempunyai fungsi sebagai alat pengamatan kemasyarakatan social control artinya kelembagaan dapat bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat yang berperan besar terhadap sirkulasi kelembagaan tersebut. Komponen dari kelembagaan antara lain; aturan formal, aturan informal dan mekanisme penegakan enforcement. Soemardjan dan Soelaiman 1974, memperinci ciri-ciri lembaga kemasyarakatan sebagai berikut: 1. Merupakan unit yang fungsional, merupakan organisasi pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil- hasilnya. 2. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu, yaitu telah teruji dan berupa himpunan norma-norma pencapaian kebutuhan pokok yang sewajarnya harus dipertahankan. 3. Mempunyai tujuan atau beberapa tujuan tertentu.