Peran Masyarakat Rekomendasi Pengelolaan HR Giriwoyo

VIII SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan

1. Kondisi aktual HR Giriwoyo pada saat ini masih cukup terjaga, hal ini didukung oleh adat istiadat secara turun temurun yang mengajarkan bahwa jika menebang satu pohon maka harus menanam lima pohon. Ajaran ini terus ditetepkan oleh masyarakat sampai pada akhirnya sekarang jarak antar tegakan cenderung rapat. Jenis pohon yang ditanam oleh masyarakat di lahan adalah jenis pohon Jati, Mahoni, sedikit akasia dan trembesi. 2. Nilai ekonomi total NET Hutan Rakyat Kecamatan Giriwoyo adalah sebesar Rp.17.622.296.440tahun. Nilai ekonomi total diperoleh dari manfaat-manfaat yang terkandung dalam HR Giriwoyo. Nilai guna langsung yang terdiri dari nilai kayu log, nilai kayu bakar dan nilai empon- empon menyumbang 29,26 dari NET atau sebesar Rp.4.798.471.000. Nilai guna tidak langsung yang terdiri dari nilai penyerap karbon dan nilai penghasil mata air menyumbang sebesar 57,74 dari NET yaitu sebesar Rp.9.407.721.600. Nilai pilihan yang merupakan nilai keanekaragaman hayati menyumbang sebesar 13,37 dari NET atau sebesar Rp.2.192.463.840 dan nilai warisan sebesar Rp.1.223.640.000tahun. 3. Kelembagaan di HR sudah terstruktur dengan baik berkat adanya KPHR sampai PPHR. Pembagian kerja, tanggung jawab, hak dan kewajiban masing-masing anggota sudah tercantum pada ADART organisasi tersebut, Kegiatan rutin dari KPHR sampai PPHR belakangan ini sudah jarang dilakukan, dan hanya dilakukan apabila ada hal mendesak yang perlu dibahas. 4. Dalam melakukan fungsinya, beberapa stakeholder terlihat belum berada pada kinerjanya yang maksimal. Berdasarkan hasil analisis IPA, terdapat beberapa atribut yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan, yaitu fungsi dari PPHR dalam melakukan pemupukan tanaman A.3 dan peran dari DISHUTBUN dalam melakukan koordinasi kegiatan B.2. Peran PPHR dalam melakukan prunning dan melaksanakan pertemuan rutin, serta peran DISHUTBUN dalam melakukan penyuluhan kepada petani