Giriwoyo adalah manfaat penyerap karbon dan manfaat mata air. Nilai pilihan dari HR giriwoyo merupakan nilai keanekaragaman hayati yang terkandung
didalamnya, didapat dengan menggunakan metode benefit transfer. Nilai warisan Bequest Value diperoleh berdasarkan analisis Willingness to Pay WTP atau
kesediaan membayar masyarakat untuk melestarikan hutan demi kelestarian di masa yang akan datang.
Nilai dari manfaat hutan yang diperoleh tersebut kemudian dimoneterkan untuk menghitung nilai ekonomi total dari seluruh kawasan HR Giriwoyo.
Informasi nilai ekonomi total ini kemudian dapat digunakan oleh pemerintah dalam pengelolaan hutan yang lestari dan penentuan kebijakan yang efektif.
Selain menghitung nilai ekonomi total dari HR Giriwoyo, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kelembagaan dan menganalisis aktor
stakeholders yang berpengaruh terhadap pengelolaan dan pemanfaatan HR
Giriwoyo. Identifikasi ini dirasa perlu dilakukan karena besarnya manfaat atau nilai ekonomi total yang terkandung dalam HR Giriwoyo, pasti ditentukan oleh
kualitas kelembagaan dalam pengelolaannya. Analisis kelembagaan meliputi analisis struktur dan infrastruktur kelembagaan seperti aturan formal, informal,
boundary rule, monitoring dan sanksi.
Output dari suatu studi sebaiknya memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi lapangan, oleh karena itu dilakukan pula analisis Importance
Performance Analysis untuk melihat kinerja dari fungsi atau peran stakeholder
yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan HR Giriwoyo. Analisis ini dapat menggambarkan peran apa saja dari stakeholder yang perlu
dipertahankan bahkan dimaksimalkan, sehingga hal ini dapat menjadi rekomendasi untuk pengelolaan yang lebih baik untuk kedepannya.
Gambar 2 Diagram alur penelitian
IDENTIFIKASI MANFAAT
REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT
POTENSI
Kayu Log
Kayu Bakar
Mata Air Penyerap
Karbon Keanekaragaman
hayati Nilai Pilihan
HUTAN RAKYAT GIRIWOYO
Nilai Warisan
Direct use value
Inirect use value
NILAI EKONOMI TOTAL Analisis
Multistakeholder
berdasarkan kepentingan dan kinerja
Matriks posisi peran stakeholder
Valuasi ekonomi potensi HR agar didapat nilai riil
Sertifikasi LEI, perlu dimaksimalkan melalui
Pengelolaan yang optimal
Importance Performance Analysis
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan HR yang berada di Giriwoyo, Kab. Wonogiri. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena dinilai dengan
adanya kawasan HR di Giriwoyo ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, sehingga harapannya setelah dilakukan valuasi maka pemegang keputusan dapat
membuat kebijakan yang sesuai untuk tujuan pelestarian kawasan HR. Waktu pengambilan data dilakukan selama 1 satu bulan, yaitu pada bulan April 2013.
4.2 Penentuan Responden
Pengambilan data dilakukan dengan cara menemui masyarakat sekitar lokasi penelitian. Objek penelitian adalah masyarakat Wonogiri yang berdomisili
di sekitar kawasan HR Giriwoyo, sehat jasmani dan rohani dengan kriteria cukup dewasa, yaitu yang telah berumur 17 tahun, dan mampu berkomunikasi dengan
baik. Untuk mengidentifikasi kondisi HR Giriwoyo, penulis mewawancari responden yang merupakan key person dari Perkumpulan Pelestari Hutan Rakyat
PPHR, Pemerintah Kecamatan dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DISHUTBUN setempat, untuk analisis Willingness to Pay dipilih sebanyak 67
orang, sedangkan terkait Analisis Kinerja dan Kepentingan penulis mewawancarai key person
dari masing-masing stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan HR Giriwoyo, yaitu PPHR, DISHUTBUN, Masyarakat dan Akademisi.
4.3 Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. studi literatur untuk mendapatkan data sekunder tentang karakteristik hutan rakyat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tujuan penelitian;
2. observasi dengan cara mengamati dan mencatat hasil pengamatan di lapangan;
3. wawancara dengan menggunakan kuisioner untuk memperoleh data yang meliputi data umur, jenis kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, jarak
antara rumah dengan lahan hutan, dan kesediaan responden untuk membayar WTP agar jasa-jasa lingkungan di kawasan HR Giriwoyo
tetap terjaga. 4. Penilaian responden terhadap kawasan HR tentang makna ekologis,
kelestarian, dan keindahan HR Giriwoyo. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini seperti gambaran umum dan
kondisi wilayah hutan di Kecamatan Giriwoyo diperoleh dari lembaga setempat, Dinas Kehutanan setempat, studi literatur, dan fasilitas internet.
4.4 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang terkumpul diolah secara manual dan menggunakan komputer dengan Software SPSS, Graph dan Microsoft Excel 2007.
Tabel 2. Matriks Analisis Data
No. Tujuan Penelitian
Data yang Diperlukan Alat Analisis
Data Sampel
1 2
3 4
Mengidentifikasi HR Kecamatan Giriwoyo
Kab. Wonogiri Menghitung nilai
ekonomi total yang terkandung pada HR
Giriwoyo Kab. Wonogiri.
Menganalisis struktur kelembagaan dalam
pengelolaan HR Giriwoyo.
Merekomendasikan pengelolaan HR agar
tercipta pengelolaan yang lebih baik.
Data sekunder: Kondisi fisik dan pola pengelolaan
Data primer: Survei dan wawancara pada pihak
pengelola dan masyarakat setempat
Data sekunder: Data vegetasi flora dan fauna,
jenis kayu, luas areal HR dan keanekaragaman hayati
dari dinas terkait dan studi literatur
Data Primer: Wawancara langsung kepada responden
Data primer mengenai aturan main yang terdapat
dalam kelembagaan Perkumpulan Pelestari
Hutan Rakyat PPHR Data primer mengenai
kinerja dan kepentingan peran pengelolaan dari
stakeholders
terhadap pengelolaan HR yang
didapat melalui wawancara Analisis
deskriptif kualitatif
Total EconomicValue,
Analisis Tata Kelola
kelembagaan Analisis
Importance Performance
Analysis
IPA Keyperson
PPHR, DISHUTBUN,
dan Pemerintah
Kecamatan Dinas atau
lembaga terkait dan 67
orang responden
masyarakat Keyperson
yang merupakan
pengurus PPHR
4 orang responden
yang mewakili stakeholder
PPHR, DISHUTBUN,
Akademisi dan Masyarakat