produktivitas empon-empon kunyit di HR Desa Selopuro adalah sebesar 305 kghatahun, maka nilai kunyit dapat dihitung dengan persamaan matematis:
NE = PE x HE x LA.................................................................4
Dimana : NE
= Nilai Empon-emponkunyit Rptahun PE
= Potensi Empon-empon kghatahun HE
= Harga Empon-empon Rpkg LA
= Luas areal HR ha
4. Nilai Penyerap Karbon
Untuk menentukan nilai penyerap karbon di lokasi penelitian digunakan pendekatan benefit transfer. Menurut Mugiono 2009 perkiraan kandungan
karbon dari kayu HR di Jawa-Madura adalah sebesar 40.724.689,34 ton, atau 15,75 tonha, maka nilai penyerap karbon dapat dihitung dengan persamaan
dibawah ini: NPK
= CO x PC x LA................................................................5 Keterangan:
NPK = nilai total penyerap karbon Rptahun
CO = kandungan karbon dalam kayuha 15,75 tonha
PC = harga karbon, US12ton
LA = Luas area penelitian ha
5. Nilai Ekonomi Mata Air
Untuk mendapatkan nilai ekonomi mata air di lokasi penelitian, digunakan pendekatan dengan persamaan matematis:
NMA = nKK x USE x Pair..........................................................6
Keterangan: NMA
= Nilai Ekonomi Mata Air Rptahun nKK
= jumlah kepala keluarga yang memanfaatkan mata air USE
= rata-rata penggunaan air per rumah tangga m
3
tahun Pair
= harga air yang berlaku di PDAM Kab. Wonogiri Rpm
3
6. Nilai Keanekaragaman Hayati
Nilai keanekaragaman hayati dihitung berdasakan pendekatan benefit transfer
. Berdasarkan Ministry of State for Population and Environment 1993 dalam Pranoto 2009, nilai manfaat keanekaragaman hayati untuk hutan sekunder
adalah sebesar US 32,5hatahun, maka nilai keanekaragaman hayati dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:
NFF = NKH x LA......................................................................7
Keterangan: NFF
= nilai total keanekaragaman hayati Rptahun NKH
= nilai keanekaragaman hayati per hektar Rpha LA
= luas areal penelitian ha
7. Analisis Nilai WTP Responden terhadap Nilai Warisan
Tahap-tahap dalam melakukan penelitian untuk menentukan WTP sebagai nilai warisan HR Giriwoyo adalah sebagai berikut:
1. Membuat Pasar Hipotetik
Pasar hipotetik dibentuk atas dasar menurunya kualitas lingkungan kawasan hutan Giriwoyo yang memiliki jasa lingkungan sebagai penyedia udara
bersih dan penghasil mata air. Selanjutnya pasar hipotetik yang ditawarkan dibentuk dalam skenario sebagai berikut:
Skenario:
“Jika manfaat jasa lingkungan dari kawasan hutan rakyat Giriwoyo ini ingin tetap lestari dan dapat dirasakan selama mungkin, maka perlu adanya upaya
pelestarian dari masyarakat sekitar. Suatu saat nanti kualitas lingkungan akan menurun yang dikarenakan berbagai penyebab antara lain, pemanfaatan
lingkungan yang tidak ramah lingkungan dan keterbatasan dana untuk tetap menjaga kualitas lingkungan tetap baik. Apa BapakIbu bersedia membayar
sejumlah uang untuk menjaga kualitas hutan agar tetap baik?”