Membuat Pasar Hipotetik Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP
menjumlahkan antara nilai kayu log, nilai kayu bakar, dan nilai empon-empon. Nilai guna tidak langsung sebesar dan nilai pilihan berturut turut adalah sebesar
Rp.9.407.721.600tahun dan Rp.2.192.463.840tahun, kemudian nilai warisan adalah sebesar Rp.1.223.640.000tahun. Hasil perhitungan nilai guna tidak
langsung merupakan yang terbesar dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya, hal ini menggambarkan, betapa berharganya suatu ekosistem hutan dengan segala
manfaat yang terkandung didalamnya. Secara keseluruhan, maka Nilai Ekonomi Total dari HR Giriwoyo adalah sebesar Rp.17.622.296.440tahun.
Nilai Ekonomi ini setidaknya dapat memberikan gambaran riil kepada masyarakat mengenai potensi yang terkandung dalam HR Giriwoyo. Saat ini
banyak pemuda di daerah Giriwoyo khususnya dan Wonogiri pada umumnya pergi merantau untuk mencari pekerjaan. Selama ini pemuda merantau karena
merasa kebutuhannya tidak akan tercukupi jika hanya menetap di Desa. Perhitungan NET HR Giriwoyo ini, terutama nilai guna langsung dapat
memberikan penjelasan besarnya nilai uang yang didapat dalam usaha penanaman hutan hasil kayu log, kayu bakar dan empon-empon, sehingga harapannya dapat
meningkatkan minat para pemuda di daerah Wonogiri untuk menanam hutan, setidaknya di lahan pekarangan. Kebutuhan kayu selama ini cukup baik, sehingga
petani tidak akan kesulitan dalam menjual hasil hutannya, apabila masyarakat sadar akan potensi ini dan mengembangkannya, ini akan berdampak pada
pertumbuhan masyarakat di daerah Wonogiri itu sendiri.
VII KELEMBAGAAN PPHR DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT GIRIWOYO