atau PPHR untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan sanksi kepada petani yang melanggar aturan-aturan formal. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, penyuluhan harus terus ditingkatkan karna akan berdampak baik pada kemajuan pengelolaan HR. Monitoring dari pemerintah juga harus
dimaksimalkan, selama ini monitoring hanya dilakukan oleh pemerintah setempat, namun koordinasi antara pemerintah setempat pun berjalan kurang maksimal.
Pemerintah sebaiknya turun langsung untuk monitoring kondisi lapang untuk mengetahui kondisi dan permasalahan di lapangan sehingga dapat direspon
dengan cepat. Kuadran 4 diisi oleh atribut-atribut yang merupakan fungsi dari
masyarakat. Pada dasarnya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan HR Giriwoyo juga harus dilibatkan dalam pengembangan HR Giriwoyo, karena
secara tidak langsung sebenarnya masyarakat pun merasakan manfaat dari keberadaan HR Giriwoyo. Sumber mata air merupakan manfaat yang muncul
karena keberadaan HR yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Pemerintah sebaiknya dapat membuat saluran air yang menghubungkan mata air
dengan pemukiman agar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Kegiatan ini tentu akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, karena dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan untuk jasa PDAM, dengan ini mungkin kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber mata air yang dihasilkan HR
Giriwoyo akan tumbuh sedikit demi sedikit.
7.2.6 Kebijakan Tingkat Makro
Manfaat yang dihasilkan oleh HR Giriwoyo sangatlah besar, baik manfaat tangible
maupun intangible. Menurut pembahasan sebelumnya, setelah diidentifikasi dan dilakukan valuasi terhadap manfaat HR tersebut, didapat nilai
ekonomi total HR sebesar Rp.17.622.296.440tahun. Nilai ekonomi HR berbanding lurus dengan kelestariannya. Kelestarian HR Giriwoyo sekarang ini
masih terjaga, hal ini disebabkan karena bentuk kelembagaan pengelolaan yang terstruktur dari tingkat PPHR sampai KPHR. Kuat dan baiknya kelembagaan
pengelolaan suatu sumberdaya jelas sangat berpengaruh terhadap kelestarian sumberdaya tersebut. Oleh karena itu, kinerja instansi atau lembaga yang
berhubungan langsung dengan pengelolaan dan pemanfaatan HR Giriwoyo ini harus terus ditingkatkan, dan harus saling berkoordinasi satu sama lain sehingga
nilai ekonomi yang terkandung dalam HR Giriwoyo dapat terus terjaga. Dalam teori ekonomi, biasanya pembangunan memiliki nilai yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan konservasi lingkungan dengan alasan pembangunan dilakukan untuk mengurangi kemiskinan dan keterbelakangan. Hal
ini dikarenakan konservasi lingkungan tidak pernah diberikan suatu nilai real, sehingga para pemegang kebijakan memiliki pandangan untuk mengutamakan
pembangunan yang jelas-jelas memiliki nilai real. Perhitungan Nilai Ekonomi Total atau teknik valuasi pada penelitian ini
dilakukan untuk memberikan nilai real terhadap suatu sumberdaya, sehingga dapat dilihat bahwa suatu sumberdaya memiliki potensi yang luar biasa besar.
Pembangunan sebetulnya sangat berpengaruh terhadap keberlajutan suatu sumberdaya karena sumberdaya dan lingkungan memiliki fungsi pendukung
kehidupan, yang tanpa itu kehidupan manusia tidak dimungkinkan. Nilai ekonomi suatu sumberdaya sangat dipengaruh oleh kegiatan
konservasinya, semakin baik pengelolaan dan perlindungannya, maka semakin besar nilai ekonomi suatu sumberdaya tersebut. Kerusakan lingkungan yang
selama ini terjadi akibat proses pembangunan sebenarnya menurunkan Produk Domestik Bruto PDB, yang merupakan indikator pembangunan suatu negara.
Namun penurunan PDB akibat kerusakan sumberdaya tersebut selama ini tidak dihitung dalam pembangunan terutama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah
perlu melakukan perubahan sehingga dapat menunjukan bahwa konservasi maupun degradasi dapat menyebabkan keuntungan atau kerugian bagi PDB.
Selain itu, Nilai Ekonomi Total HR Giriwoyo dapat dijadikan gambaran atau acuan bagi pemerintah untuk penentuan kebijakan di daerah lainnya. Dari
NET terlihat secara rinci nilai ekonomi dari masing-masing fungsi suatu sumberdaya, hal ini dapat memberikan gambaran bahwa, fungsi mana dari suatu
sumberdaya tersebut yang paling potensial untuk dikembangkan, sehingga dengan mengetahui nilai ekonomi total dari suatu sumberdaya, akan sangat membantu
memaksimalkan potensi dari sumberdaya tersebut tanpa melakukannya secara berlebihan.