1. Nilai Ekonomi Kayu Jati
Tabel 9 menggambarkan total volume tegakan untuk HR Giriwoyo. Total volume kayu jati di kawasan HR Giriwoyo adalah sebesar 61.020,94 m
3
. Pohon jati di kawasan HR Giriwoyo paling banyak berumur sekitar 1-10 tahun, dengan
asumsi rata rata umur pohon jati di HR adalah 10 tahun, berdasarkan hasil survei dengan petani HR di sekitar lokasi penelitian, pohon jati berumur sepuluh tahun
rata-rata memiliki diameter, atau garis tengah batang sebesar 10-13 centimeter. Harga yang berlaku di lokasi penelitian untuk pohon jati yang memiliki diameter
10-13 cm adalah sebesar Rp.900.000m
3
PPHR 2013, dengan etat volume tebang lestari per tahun sebesar 1005,98 m
3
tahun, maka dapat dihitung bahwa nilai ekonomi dari kayu jati adalah:
NKLjati = HKLjati x Ejati NKLjati = Rp.900.000m
3
x 1005,98 m
3
tahun NKLjati = Rp.905.382.000tahun
Dimana: NKLjati
: Nilai Kayu Log jenis jati Rptahun HKLjati
: Harga kayu log jenis jati Rpm
3
Ejati : Etat volume tebang lestari per tahun jenis jati m
3
tahun
2. Nilai Ekonomi Kayu Mahoni
Pada tabel 9 terlihat bahwa potensi total dari kayu mahoni di kawasan HR Giriwoyo adalah sebesar 10.927,47 m
3
. Untuk kelas umur, penyebaran umur tumbuhan akasia di kawasaan HR Giriwoyo sebagian besar berkisar antara 1-10
tahun 62,48 dari jumlah total volum mahoni di HR Giriwoyo. Dengan asumsi rata-rata umur pohon mahoni di HR Giriwoyo adalah sepuluh tahun, diameter
batang pohon mahoni berumur sepuluh tahun berkisar pada 10-13 centimeter dengan harga Rp.700.000m
3
PPHR 2013. Etat volume tebang lestari pohon mahoni berdasarkan data PPHR adalah sebesar 340,19 m
3
tahun, maka dapat dihitung bahwa nilai ekonomi dari kayu mahoni adalah:
NKLmahoni = HKLmahoni x Emahoni NKLmahoni = Rp.700.000m
3
x 340,19 m
3
tahun NKLmahoni = Rp.238.133.000tahun
Dimana: NKLmahoni = Nilai Kayu Log jenis mahoni Rptahun
HKLmahoni = Harga kayu log jenis mahoni Rpm
3
Emahoni = Etat volume tebang lestari per tahun jenis mahoni m
3
tahun
3. Nilai Ekonomi Kayu Akasia
Potensi total volume pohon akasia di kawasan HR Giriwoyo adalah sebesar 9133,71 m
3
dan sebagian besar tumbuhan akasia berada pada kelas umur 1-10 tahun yaitu sebanyak 59,98 dari total tumbuhan akasia yang ada di
kawasan HR Giriwoyo. Riap dari tumbuhan jati, mahoni dan akasia tidak jauh berbeda, yaitu berkisar antara 0,90
– 1,01 cmpohontahun, maka diameter pohon akasia berumur sepuluh tahun berkisar antara 9 - 10 centimeter. Harga kayu akasia
yang berlaku di lokasi penelitian untuk diameter 9-10 centimeter adalah sebesar Rp.800.000m
3
. Etat tebang lestari pohon akasia di HR Giriwoyo adalah 151,12 m
3
tahun, maka dapat dihitung bahwa nilai ekonomi dari kayu akasia adalah: NKLakasia = HKLakasia x PKLakasia
NKLakasia = Rp.800.000m
3
x 151,12 m
3
tahun NKLakasia = Rp.120.896.000tahun
Dimana: NKLakasia
= Nilai Kayu Log jenis akasia Rptahun HKLakasia
= Harga kayu log jenis akasia Rpm
3
Eakasia = Etat volume tebang lestari per tahun jenis akasia m
3
tahun
4. Nilai Ekonomi Total Kayu Log
Berdasarkan perhitungan nilai ekonomi kayu masing-masing dari kayu jati, kayu mahoni, dan kayu akasia, maka dapat kita hitung potensi kayu total yang
terdapat pada kawasan HR Giriwoyo adalah: NKLtotal = NKLjati + NKLmahoni + NKLakasia
NKLtotal = Rp.905.382.000 + Rp.238.133.000 + Rp.120.896.000 NKLtotal = Rp. 1.264.411.000tahun
Nilai kayu log tersebut sudah diperhitungkan kelestariannya, karena menggunakan data etat volume lestari, sehingga manfaat lain dari HR Giriwoyo
tetap dapat diperhitungkan.
5. Nilai Ekonomi Kayu Bakar
Pertumbuhan HR Giriwoyo memberikan maanfaat langsung yang lain selain kayu log. Batang atau dahanranting dari pohon yang kering dapat dijadikan
kayu bakar yang tentu saja memiliki nilai ekonomi. Belum ada yang meneliti potensi kayu bakar HR Giriwoyo secara langsung, namun kita dapat menghitung
potensi kayu bakar secara ekonomi dengan menggunakan pendekatan sebagai