Pendahuluan. Dampak Pembangunan Pantai Utara Jakarta Terhadap Kegiatan Perikanan

6 PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN

6.1 Pendahuluan.

Perencanaan yang melibatkan semua stakeholders memiliki manfaat: 1 meningkatkan rasa kepemilikan stakeholders terhadap program tersebut; 2 terciptanya kesepakatan-kesepakatan atau kompromi diantara stakeholders; 3 meminimalisasi kemungkinan konflik atau hambatan yang dihadapi saat implementasi rencana tersebut; dan 4 merupakan sosialisasi awal dari suatu program Wiryawan, at al. 2001. Sistem perencanaan pembangunan saat ini yang belum menyediakan mekanisme bagi setiap komponen masyarakat berpartisipasi secara aktif merupakan suatu kelemahan di dalam pengelolaan pesisir. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana persepsi masyarakat nelayan terhadap kondisi sumberdaya ikan, sumberdaya pantai dan upaya konservasi sumberdaya tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada upaya untuk mengetahui ” Bagaimana persepsi masyarakat terhadap kondisi sumberdaya perikanan, sumberdaya pantai dan pengelolaannya ?” Tujuan yang ingin dic apai dengan penelitian ini adalah 1 Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan 2 Untuk mengetahui pengaruh aspek demografik dan kondisi sosial ekonomi nelayan terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan 6.2 Metodologi Penelitian. Untuk mengetahui persepsi masyarakat nelayan terhadap kondisi sumberdaya per ikanan, pantai dan pengelolaannya maka digunakan kuesioner yang dapat diisi sendiri oleh responden. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan yang diarahkan untuk mengukur persepsi masyarakat nelayan tentang: ketersediaan sumberdaya ikan, pemahaman terhadap pentingnya konservasi, pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan serta partisipasi dalam konservasi sumberdaya ikan dan pantai. Selain data tersebut, dikumpulkan pula informasi yang menggambarkan karakteristik demografik nelayan yang bersangkutan. 121 Tabel 33 Variabel persepsi masyarakat terhadap kondisi dan pengelolaan sumberdaya ikan 1 Potensi sumberdaya ikan masih mencukupi V1 2 Pengelolaan SDI perlu pengaturan alat tangkap V2 3 Penetapan syarat teknis kapal V3 4 Pengetahuan jenis ikan yang boleh atau tidak boleh ditangkap V4 5 Pengaturan daerah penangkapan, jalur dan waktu penangkapan V5 6 Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan kerusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya V6 7 Perlunya izin alat tangkap V7 8 Pungutan atas hasil tangkapan V8 9 Dukungan prasarana dan kelembagaan perikanan V9 10 Keterlibatan mayarakat dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya ikan V10 11 Keterlibatan masyarakat dalam pelestarian kawasan mangrove V11 12 Keterlibatan dalam pelestarian coasral sanctuary V12 13 Penggunaan mata jaring V13 14 Jumlah hasil tangkapan V14 15 Daerah penangkapan V15 16 Partisipasi dalam konservasi taman laut V16 17 Perikanan sebagai sumber pencaharian utama V17 18 Akomodasi aspirasi masyarakat dalam penetapan peraturan pengelolaan sumberdaya ikan V18 19 Penataan ruang pesisir V19 20 Pengembangan daerah wisata V20 Yaitu umur, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dan persepsi nelayan terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan. Dua kelompok nelayan terlibat dalam penelitian ini yaitu: nelayan tangkap 77 orang dan nelayan pemandu wisata 20 orang. Seluruh nelayan yang terlibat sebagai responden dalam penelitian ini adalah nelayan yang melakukan operasi di perairan Teluk Jakarta. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran snapshot nelayan. Selain itu dilakukan juga uji beda dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan karakteristik 122 dan persepsi dua kelompok nelayan responden tersebut. Pertanyaan yang disampaikan sebanyak 20 variabel Tabel 33. 6.3 Hasil Penelitian 6.3.1 Karateristik sosial ekonomi masyarakat nelayan Teluk Jakarta.