Pembahasan Kesimpulan Dampak Pembangunan Pantai Utara Jakarta Terhadap Kegiatan Perikanan

117 Tabel 32 Pencapaian tujuan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap menurut solusi optimal di Teluk Jakarta No Meminimumkan deviasi tujuan Besaran Target DU dan DO Pencapaian target 1 Pendapatan Maksimum Rp. Juta 156.219,10 155.591,14 2 Penyerapan Tenaga Kerja HOK 125.936,00 119.313,24 94,74 3 Pemanfaatan SumDa Ikan Pelagis ton 31.871,32 29.720,99 93,25 4 Pemanfaatan SumDa Ikan Demersal ton 2.546,19 2.493,15 101,58 5 Memenuhi Permintaan Ekspor ton 29.108,23 29.108,23 100,00 6 Memenuhi Permintaan Konsumsi ton 27.056,77 27.056,77 100,00 Keterangan: DU = pencapaian kurang underachievement dari target DO = pencapaian lebih overachievement dari target Tabel 32 diatas memperlihatkan bahwa pendapatan maksimum nelayan mencapai 155.591,14 juta rupiah pertahun 99,59 tercapai. Penyerapan tenaga kerja yang dicapai dari target awal sebesar 119.313,24 HOK 94,74 yang tercapai. Target permintaan ekspor dan konsumsi seluruhnya dapat tercapai 100 . Sedangkan pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis sebesar 29.720.99 ton 93,25 dari target sebesar 31.871,32 ton. Pemanfaatan sumberdaya ikan demersal menurut kondisi optimal adalah 2.493,15 ton 101,05 dari target sebesar 2.546,19 ton. Dengan solusi optimal dapat disimpulkan bahwa pendapatan hampir mencapai maksimum 99,59 dengan melakukan penghematan penggunaan sumberdaya, baik itu tenaga kerja maupun potensi sumberdaya ikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi optimal, pemanfaatan sumberdaya perikanan pelagis dan demersal berada sedikit dibawah tingkat lestarinya. Masalah yang muncul dari solusi optimal adalah perlunya alokasi sumberdaya manusia ke bidang usaha di luar perikanan. Hal ini disebabkan karena pada kondisi optimal, penggunaan sumberdaya manusia harus dikurangi, data dan perhitungan optimalisasi dapat dilihat pada Lampiran 17 sd 19.

5.4 Pembahasan

Hasil analisis dengan menggunakan Linear Goal Programming menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap akan menghasilkan pendapatan maksimum dengan menggunakan alat tangkap jaring 118 insang, pancing dan bubu. Model optimal tidak merekomendasikan penggunaan alat tangkap payang. Untuk mencapai kondisi optimal tersebut, jumlah alat tangkap yang selama ini digunakan harus dikurangi. Berdasarkan hasil analisis lanjutan, terhadap pencapaian tujuan target. Solusi optimal ternyata mampu mencapai target pendapatan sebesar 99,59 . Pada kondisi ini, pemanfaatan sumberdaya perikanan mendekati tingkat lestari keberlanjutan karena tingkat pemanfaatannya mencapai 93,25 dari target untuk ikan pelagis dan 101.05 dari target untuk ikan demersal. Strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut diantaranya adalah pengurangan alat tangkap yang beroperasi atau pengalihan pencaharian nelayan ke pekerjaan lain serta menjaga kelestarian sumberdaya perikanan mengingat pemanfatannya hampir mencapai MSY. Untuk mewujudkan hal tersebut tantangan yang dihadapi sangat berat karena para nelayan banyak yang tidak mempunyai keahlian lain selain menangkap ikan. Pentingnya pelestarian ini menurut responden yang terlibat dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui pengaturan daerah penangkapan, pengurangan alat tangkap dan pelibatan masyarakat dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya perikanan. Lebih lanjut, hasil analisis LGP memberikan pilihan alternatif terbaik pengembangan usaha perikanan tangkap di Teluk Jakarta. Salah satunya adalah melalui penerapan kebijakan yang berpihak pada pelestarian sumberdaya perikanan tangkap. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian sumberdaya memiliki indikator sebagai berikut: 1 Secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan nelayan, dan 2 Secara biologi, kelestarian sumberdaya perikanan tangkap tetap terjaga.

5.5 Kesimpulan

Melalui optimalisasi perikanan tangkap di Teluk Jakarta ternyata pendapatan maksimum dapat dicapai tanpa mengorbankan kepentingan pelestarian sumberdaya ikan itu sendiri. Walaupun kondisi perairan di kawasan teluk Jakarta menunjukkan penurunan sehingga wilayah yang cocok untuk kehidupan ikan menjadi berkurang, tetapi perairan tersebut masih mampu mendukung sebagian masyarakat pesisir Jakarta yang mengandalkan hidupnya dari menangkap ikan. 119 Mengingat tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan yang sudah melebihi MSY, maka diperlukan upaya-upaya untuk mengurangai tingkat pemanfaatan saat ini sehingga mencapai kondisi optimal. Upaya ini dilakukan pengurangan alat tangkap dan penciptaan lapangan kerja baru bagi nelayan diluat penangkapan ikan. Agar usaha penangkapan dapat berlangsung secara lestari, maka dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Penelitian ini menemukan bahwa pemahaman masyarakat akan pentingnya konservasi sudah cukup memadai. Selain itu partisipasi mereka dalam pelestarian sumberdaya perikanan di kawasan Teluk Jakarta juga relatif baik. Oleh karenanya dapat diduga bahwa usaha konservasi sumberdaya perikanan di Teluk Jakarta akan dapat berlangsung dengan baik jika masyarkat ikut terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proses konservasi itu sendiri. 120 Lampiran 17 Perhitungan Maximum Sustainable Yield untuk Ikan Pelagis dan Demersal di Teluk Jakarta a Tabel Catch, Effort dan CPUE ikan pelagis per alat tangkap Payang Jaring Insang Pancing Tahun CatchTon Effort CPUE CatchTon Effort trip CPUE CatchTon Effort trip CPUE 1997 3,561.60 4,118 0.8649 13,472.30 7,210 1.869 1,407.10 697 2.019 1998 849.80 4,224 0.2012 13,811.60 7,396 1.867 260.90 714 0.365 1999 755.40 4,676 0.1615 21,919.60 10,406 2.106 301.90 969 0.312 2000 300.50 4,774 0.0629 20,076.40 9,958 2.016 122.50 1,005 0.122 2001 214.70 4,847 0.0443 12,105.10 10,179 1.189 469.50 1,012 0.464 2002 1,084.60 5,640 0.1923 14,870.80 9,544 1.558 1,604.50 2,774 0.578 2003 1,404.60 1,609 0.8730 44,103.00 4,351 10.136 2,472.30 2,761 0.895 2004 947.90 1,035 0.9158 48,036.50 9,108 5.274 1,428.50 2,756 0.518 Rataan 1,139.89 3,865 0.4145 23,549.41 8,519 3.252 1,008.40 1,586 0.659 Tabel Standarisasi effort ikan pelagis Tahun FPI Standarisasi Payang Jrg Insang Pancing C Total Effort CPUE 1997 0.46286 1.0000 1.080402809 18,780.90 9,813 1.9139 1998 0.10773 1.0000 0.195672042 14,908.90 8,565 1.7407 1999 0.07669 1.0000 0.147907615 23,393.80 11,734 1.9937 2000 0.03122 1.0000 0.060458353 21,428.00 11,112 1.9284 2001 0.03725 1.0000 0.390114252 13,767.80 11,372 1.2107 2002 0.12342 1.0000 0.371218287 18,854.60 13,014 1.4488 2003 0.08612 1.0000 0.088339658 47,549.70 7,251 6.5581 2004 0.17365 1.0000 0.098277182 51,334.60 12,044 4.2624 Total 1.09895 8.0000 2.432390198 210,018.30 84,903.72 21.06 Rataan 0.13737 1.0000 0.304048775 26,252.29 10,612.97 2.6321 Persamaan CPUE = 8.117120327-0.0005168255E alpha 8.117120327 beta 0.000516825525 Effort optimum 12aß 7,852.86 MSY 14a2ß 31,871.32 Pemanfaatan 161 b Tabel Catch, Effort dan CPUE ikan demersal per alat tangkap Tabel Catch, Effort dan CPUE ikan demersal Tahun Total Effort CPUE 1998 1,747.00 1,629.00 1.072 1999 247.50 1,669.00 0.148 2000 718.80 5,838.00 0.123 2001 1,051.10 5,451.00 0.193 2002 1,448.00 6,849.00 0.211 2003 2,899.20 6,859.00 0.423 2004 2,042.10 2,127.00 0.960 Total 12503.9 46520 3.276861996 Rataan 1563.0 5815.0 0.40961 Persamaan CPUE = 0.6533-0.00004190114E alpha 0.6533 beta 0.00004190114 Effort optimum 12aß 7795.29 MSY 14a2ß 2546.19 Pemanfaatan 80.20 Lampiran 18 Volume dan Nilai Produksi Empat Alat Tangkap Utama di Teluk Jakarta No. Variabel Jr. Insang Payang Pancing Bubu 1 Pendapatan bersih nelayan -Produksitriptahun 13.5 ton 54 ton 7.2 ton 6.75 ton -Pendapatantripth 64.258 jt 13.407 jt 20.836 jt 11.973 jt -Pemiliktrip Rp.200000 Rp.675000 Rp.1000000 Rp.150000 -Pekerjatrip Rp.50000 Rp.30000 Rp.100000 Rp.40000 2 Tenaga Kerja 4 org 20 org 4 org 4 org 3 Trip 1 hari 1 hari 7 hari 1 hari 4 Triptahun 270 trip 270 trip 48 trip 270 trip 5 Jenis ikan Kembung Kembung Kakap Rajungan Tembang Tembang Tenggiri Kepiting Layur Teri Manyung Sotong Tenggiri Ruca Kuwe - Bawal putih Bawal hitam - - 6 BBMunit solar 15 ltr 50 ltr 70 ltr 20 ltr 7 BBMthnunit 1350 ltr 13500 ltr 3360 ltr 1350 ltr 8 Umpan - - 0.28 ton - Lampiran 19 Model Linear Goal Programming Perikanan Tangkap di Teluk Jakarta A. Model dasar untuk mencari pendapatan optimal Max 64.258JRGIN+13.407PYNG+20.836PNCG+11.973BUBU SUBJECT TO 2 32 JRGIN + 160 PYNG+ 224 PNCG + 32 BUBU= 125936 HOK 3 13.5 JRGIN + 54 PYNG+ 7.2 PNCG = 31871.32 MSY Pelagis 4 6.75 BUBU 2546.19 MSY Demersal 5 270 JRGIN + 270PYNG + 48PNCG = 670782.73 Trip Pelagis 6 270 BUBU135144.49 Trip Demersal 7 15 JRGIN + 50PYNG + 70PNCG + 20BUBU 242080 BBM 8 2.8PNCG235 Umpan 9 10 JRGIN + 7 PYNG + 0.25 PNCG + 0.1 BUBU 23993,2 Luas Perairan Baik LP OPTIMUM FOUND AT STEP 2 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 156219.1 VARIABLE VALUE REDUCED COST JRGIN 2360.838623 0.000000 PYNG 0.000000 243.625015 PNCG 0.000000 13.434934 BUBU 377.213348 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 38318.339844 0.000000 3 0.000000 4.759852 4 0.000000 1.773778 5 33356.351562 0.000000 6 33296.878906 0.000000 7 199123.156250 0.000000 8 235.000000 0.000000 9 347.093475 0.000000 NO. ITERATIONS= 2 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE JRGIN 64.258003 INFINITY 25.190500 PYNG 13.407000 243.625000 INFINITY PNCG 20.836000 13.434933 INFINITY BUBU 11.973000 INFINITY 11.973000 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 125936.000000 INFINITY 38318.339844 3 31871.320312 468.576202 31871.320312 4 2546.189941 832.421997 2546.190186 5 670782.750000 INFINITY 33356.351562 6 135144.484375 INFINITY 33296.878906 7 242080.000000 INFINITY 199123.156250 8 235.000000 INFINITY 235.000000 9 23993.199219 INFINITY 347.093475

b. Model Linear Goal Programming