Pengumpulan data Analisis data

138 pemahaman tentang karakteristik wilayah pesisir, maka dapat ditentukan kekuatan Strengths, kelemahan Weaknesses, peluang Opportunities dan tantangan Threats. Dari hasil analisis inilah, maka dapat dirumuskan strategi pengelolaan yang berkelanjutan. Selanjutnya untuk mengimplementasikan strategi dapat dirancang program aksi yang dapat memperbaiki sumberdaya. Gambar 24 Prosedur perumusan strategi pengelolaan

7.2.2 Pengumpulan data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung di lokasi penelitian, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada di berbagai instansi pemerintah seperti kantor BPS, Nilai-nilai Ekologis • Biodiversity • Habitats Sumberdaya • Ruang • Hayati • Air • Sumberdaya lainnya Estetis • Rekreasi Pembangunan dan Pemanfaatan • Permukiman • Industri dan Perdagangan • Transportasi laut • Pariwisata • Perikanan tangkap • Penimbunan pantai • Kontruksi Pesisir lain Isu-isu • Konflik pemanfaatan ruang • Pelanggaran tata ruang • Reklamasi pantai tak terkendali • Pencemaran perairan • Permukiman kumuh • Hilangnya sempadan panatai dan mangrove • Rawan banjir Strategi: Pemikiran dasar o Keberlanjutan o Perlindungan pelestarian o Pengembangan o Pemerataan o Komunikasi Visi Pengelolaan Wilayah Pesisir PROGRAM -PROGRAM AKSI 139 DKP, LIPI, Bakosurtanal, Dinas Hidrografi dan Oceanografi TNI-AL, Kantor Kotamadya Jakarta Utara, Dinas Perikanan dan instansi terkait lainnya. Data yang dikumpulkan meliputi: a fisik kawasan pesisir b penggunaan lahan c kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat d persepsi masyarakat terhadap sumberdaya pantai dan perairan Teluk Jakarta.

7.2.3 Analisis data

Secara umum analisis yang dilakukan meliputi: 1 kesesuian lahan perairan untuk biota laut dan pariwisata bahari serta kawasan pantai untuk konservasi; 2 karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat; 3 persepsi masyarakat terhadap sumberdaya pantai dan perairan teluk Jakarta; dan 4 strategi pengelolaan wilayah pesisir Teluk Jakarta. 1 Analisis kesesuaian lahan. Analisis kesesuian lahan perairan untuk biota laut dan pariwisata bahari serta kawasan pantai untuk konservasi menggunakan GIS . 2 Analisis karakteristik sosial, ekonomi dan budaya. Untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor sosial masyarakat umur, anggota keluarga, sumber penghasilan, jumlah pendapatan, persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya pesis ir, digunakan analisis komponen utama Principal Components Analysis , PCA. Analisis komponen utama PCA merupakan metode statistik deskriptif yang bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk grafik dan informasi maksimum yang terdapat dalam suatu matriks data. Matriks data yang dimaksud terdiri dari variabel sebagai kolom dan observasiresponden sebagai baris. 3 Analisis persepsi masyarakat terhadap sumberdaya dilakukan dengan statistik deskriptif. 4 Analisis strategi. Atas dasar hasil analisis sebelumnya kesesuaian lahan, karateristik sosial, ekonomi dan budaya serta analisis keterkaitan biofisik dengan sosekbud, selanjutnya dilakukan perumusan strategi pengelolaan pantai Utara Jakarta dengan analisis SWOT Strength, Weaknes, Opportunity dan Threat. Tahapan yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah identifikasi unsur-unsur SWOT, pemberian bobot dan skor serta 140 penyusunan strategi alternatif. Pembobotan dan penentuan skor dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan stakeholders yang berasal dari instansi pemerintah, organisasi masyarakat serta nelayan sebanyak 20 orang. 7.3 Hasil Penelitian 7.3.1 Kondisi sumberdaya pantai utara Jakarta