63 Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis penggunaan lahan di wilayah
pantai utara Jakarta bagi peruntukan: perikanan, pariwisata, dan konservasi pantai dan mengidentifikasi dampak dari berbagai aktivitas ekonomi dan pembangunan
perikanan, industri, pelabuhan, pariwisata, pemukiman dan lain-lain terhadap kualitas sumberdaya perikanan di wilayah pantai utara Jakarta dilihat dari
perspektif ekologi, teknologi, ekonomi, sosial dan etik.
4.2 Metodologi Penelitian
Penelitian tentang dampak lingkungan tergolong rumit karena harus mempertimbangkan banyak variabel atau faktor yang berkontribusi. Oleh karena
itu instrumen yang efisien dan canggih diperlukan untuk mengelola data yang banyak agar dampak terhadap kondisi sumberdaya alam dapat dikuantifikasi
Fedra dan Feoli, 1998. Dampak yang terjadi di lingkungan pantai dapat dipelajari dengan menerapkan geographic information system GIS, image
processing system IPS, atau teknologi remote sensing RS.
GIS merupakan seperangkat sistem komputer yang mampu menangkap,
memanipulasi, memproses dan mencitrakan data spas ial atau geografis. Dengan menggunakan teknologi GIS maka dimungkinkan untuk mengintregrasikan semua
metoda dan per alatan yang dapat digunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan Decision Support SystemDSS untuk masalah-masalah yang terkait
secara spatial. Sebagai DSS bagi pengelolaan sumberdaya alam, maka GIS seharusnya mampu digunakan pula sebagai alat bantu dalam memperbaiki
perencanaan dan pengambilan keputusan melalui penyediaan informasi yang bermanfaat dan ilmiah bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan
sumberdaya alam. Penelitian ini diawali dengan melakukan pemetaan kondisi saat ini
terhadap wilayah pantai Jakarta yang didefinisikan sebagai berikut : ” Kawasan pantai Jakarta adalah kawasan pantai yang ada di Jakarta Utara yang
mempunyai panjang garis pantai 35 km dan luas area daratnya 2.500 ha ”. Secara umum, analisis yang dilakukan meliputi: 1 analisis penggunaan
lahan di pantai utara Jakarta bagi peruntukan pelabuhan, industri, pariwisata,
64 pemukiman dan konservasi, 2 analisis karakteristik sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat. Jenis data yang dipakai untuk penelitian ini mencakup: 1 data fisik
kawasan pantai, seperti geologi, fisiografi, hidrologi dan sebagainya, 2 data ekosistem pantai seperti ekosistem mangrove, 3 data penggunaan lahan seperti
pertambakan, pemukiman, pelabuhan, industri, pariwisata, pertanian dan konservasi, 4 data kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat.
Kumpulan data tersebut dikelola dengan menggunakan sebuah sistem informasi spas ial GIS. Citra hasil remote sensing dari citra satelit LAPAN pada
pengamatan Oktober 1998 dan Mei - Oktober 2004 dan data GIS dimanfaatkan untuk menentukan kondisi sumberdaya pantai, sosial, ekonomi dan lingkungan
saat ini. Hasil analisis spasial disajikan dalam sejumlah peta tematik Fedra dan Feoli, 1998.
Penyusunan data GIS tersebut melalui tahap kegiatan yang mencakup: 1 Digitasi peta-peta rupa bumi, bathimetri dan lingkungan laut untuk
mendapatkan data spasial dan grafis. 2 Digitasi data oseanografi, suhu permukaan laut, klorofil, salinitas dan data
perairan lain. 3 Analisis dampak kebijakan pembangunan terhadap kegiatan perikanan,
khususnya dampak pencemaran, pemanfaatan laut untuk perikanan, perubahan tata lahan, perubahan habitat mangrove, perubahan sosial
ekonomi masyarakat di pantai Jakarta. Jenis indikator yang digunakan untuk menilai dampak pembangunan
terhadap kondisi sumberdaya pantai Jakarta merujuk pada Integrated Coastal Management ISM.
Perubahan kondisi sumberdaya pantai dapat dilihat dari dua karakteristik, yaitu lingkungan dan sosial-ekonomi. Karakteristik lingkungan ini
dijelaskan dengan kondisi tata lahan pantai, keanekaragaman hayati, kegiatan pariwisata, perikanan, kualitas lingkungan perikanan, kegiatan lalu-lintas kapal,
kegiatan ekplorasieksploitas sumberdaya minyak bumi dan gas serta proses global, seperti disajikan pada Tabel 4. Dampak pembangunan terhadap kondisi
sosial-ekonomi masyarakat dijelaskan dengan kondisi populasi yang tinggal
65 dipantai, kualitas hidup di zona pantai, kebutuhan dan penyediaan layanan,
turisme dan rekreasi dan peluang ekonomi, seperti disajikan pada Tabel 5. Analisis terhadap berbagai indikator tersebut diatas difokuskan untuk
menilai kontribusi pembangunan kawasan pantai Jakarta terhadap masyarakat dan dampak pembangunan terhadap sumberdaya perikanan dan ekosistem. Tahapan
penelitian ini secara skematis disajikan dalam Gambar 8.
Tabel 4 Jenis indikator yang digunakan untuk menilai dampak pembangunan
terhadap kondisi sumberdaya pantai Jakarta Fokus evaluasi
Indikator 1. Karakteristik
zona pantai Persentase penduduk yang tinggal di daerah pantai,
kepadatan dan pertumbuhannya Habitat pantai : luasan pantai, hutan mangrove, karang,
rumput laut dan lain-lain. Perubahan tata guna lahan pantai
Luas wilayah pantai yang dilindungi
2. Biodiversitas Persentase luas lahan yang masih tertutup vegetasi
Spesies yang masih hidup di habitat pantai Perubahan komposisi dan jumlah benthos
Komposisi spesies yang hampir punah Tekanan terhadap habitat dan struktur ekosistem
3. Pariwisata Jumlah wisatawan yang berkunjung. Kepadatan
wisatawan per kilometer 4. Perikanan
Jumlah tangkapan pertahun, baik untuk kepentingan komersial maupun wisata
Jumlah by catch Perubahan kompisi tropik
Status overfishing Kualitas seafood kontaminasi
5. Kualitas air Parameter fisik: salinitas, turbiditas, sedimentasi dan pH
Parameter limbah padat: akumulasi di pantai, buangan di laut
Parameter eutrifikasi: kondisi nutrisi, oksigen terlarut dll.
6. Perkapalan Jumlah lalu lintas kapal
Ratio peralatan di pelabuhan 7. Minyak dan gas
Lalu lintas kapal tanker Frekuensi tumpahan minyak
8. Proses global Perubahan suhu air laut
Perubahan tinggi permukaan laut
66 Tabel 5 Jenis indikator yang digunakan untuk menilai dampak pembangunan
terhadap kondisi sosial ekonomi Jakarta Fokus evalu asi
Indikator Populasi penduduk
Kepadatan dan pertumbuhan penduduk Kualitas hidup di
daerah pantai Tingkat pengangguran
Persepsi masyarakat terhadap kualitas lingkungan pantai
Struktur umur penduduk
Informasi publik dan kesasadaran
Kesadaran masyarakat terhadap isue-isue di daerah pantai
Kesadaran masyarakat terhadap isue pembangunan berkelanjutan
Sarana dan prasarana Pendidikan
Kesehatan Perumahan
Air bersih dan sanitasi Listrikenergi
Sarana jalan Sarana telekomunikasi
Pariwisata Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata
Peranan pariwisata terhadap perekonomian Jumlah wisatawan
Perikanan Jumlah tangkapan menurut jenis ikan
Persentase rumah tangga yang sumber penghasilannya dari perikanan
Pembangunan masyarakat pantai
Lingkungan dan tata guna lahan Keragaman aktivitas ekonomi dan pertumbuhannya
Investasi publik dan infrastruktur Partisipasi masyarakat Jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam kegiatan
ICM Tingkat kesadaran masyarakat akan issue-issue daerah
pantai Keterlibatan perusahaan dalam ICM
67
Gambar 8 Tahapan proses pelaksanaan penelitian.
Pemetaan Kondisi Saat ini
Data Sekunder Survey
Kondisi Demografik
Tataguna lahan
Kualitas perairan
Kondisi sumberdaya
ikan Aspirasi
Pengetahuan dan persepsi
terhadap ekosistem
Sosial ekonomi
Analisis Dampak: 1. Konversi
2. Overeksplotasi 3. Degradasi
Kontribusi ekosistem pantai dan sumberdaya perikanan
terhadap kesejahteraan Mulai
Data Primer
Gambar 9 Stasiun pengambilan sampel di perairan Teluk Jakarta, Mei dan Oktober 2004 .
68 Data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
tahun akhir 1998 dan tahun akhir 2004. Kedua titik waktu tersebut dipilih sebagai referensi sesuai dengan rencana tata ruang yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI
tahun 1999. Rencana tata ruang tersebut disusun untuk kurun waktu 2000 sampai dengan 2005. Dengan demikian, perbandingan kedua kelompok data tersebut akan
menghasilkan gambaran perubahan yang terjadi pada ekosistem pantai utara Jakarta dan sosial ekonomi utara Jakarta khususnya 6 kecamatan yang berbatasan
dengan laut. Data parameter lingkungan biofisik perairan diperoleh dari sampling di 20 stasiun Gambar 8, lokasi pengambilan sampel kualitas air dengan
melibatkan tim lapangan dari Dishidrosal dan LIPI Jakarta. Evaluasi kondisi lingkungan dilakukan dengan membandingkan hasil
pengukuran parameter lingkungan terhadap baku mutu lingkungan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kepmen LH no. 51 tahun
2004. Kriteria setiap penilaian dari parameter lingkungan disajikan dalam Lampiran 11.
Penelitian ini menggunakan kerangka analisis sosial dan ekologis terpadu seperti telah dilakukan Noronha et al. 2002 dengan pendekatan driver-pressure-
state-impact-response DPSIR untuk menganalisis sejumlah faktor penyebab
terjadinya tekanan terhadap ekosistem di wilayah pantai Goa, India Gambar 1
4.3 Hasil Penelitian