76
4.3.3.2 Parameter Kimia
Perubahan kualitas kimia perairan menunjukkan bahwa kondisi perairan untuk perikanan pada tahun 2004 telah menurun tajam dari kondisi pada tahun
1998. Penurunan tersebut terlihat jelas pada hasil overlay kandungan oksigen terlarut, kandungan fosfat, maupun senyawa-senyawa nitrogen. Luasan perairan
dengan kadar Oksigen terlarut DO yang baik untuk perikanan telah berkurang secara tajam hingga sekitar 50, yaitu dari 27.192,3 ha pada tahun 1998 menjadi
15.844,6 ha pada tahun 2004, sehingga terjadi pengurangan sebesar 11.347,7 ha; sebaliknya luasan yang buruk pada tahun 1998 sebanyak 18.128,2 ha meningkat
menjadi 29.425,6 ha pada tahun 2004 Tabel 13. Pada tahun 1998 wilayah perairan yang buruk untuk perikanan tangkap umumnya berada di dekat pantai
sedangkan tahun 2004 menyebar bahkan ada yang ditengah Gambar 16. Luasan perairan yang berkadar Amonia NH
3
baik untuk perikanan tangkap pada tahun 2004 adalah 15.844,6 ha lebih sempit dibandingkan dengan
luasan baik pada tahun 1998 yaitu 271.923,0 ha tahun 1998 sehingga berkurang 11.347,7 ha Tabel 14, selebihnya luasan perairan buruk untuk perikanan
tangkap Gambar 17. Dalam hal kandungan senyawa nitrogen lainnya, yakni Nitrat NO
3
, perairan Teluk Jakarta juga mengalami penurunan kualitas yang berarti, yaitu
pada tahun 1998 kandungan nitrat seluas 36.256,4 ha merupakan sebagian besar teluk Jakarta untuk kegiatan perikanan tangkap dan hanya sebagian kecil dari
wilayah tersebut 9.064,1 ha memiliki kandungan nitrat dengan kategori buruk Tabel 15, Tetapi pada tahun 2004, wilayah perairan tersebut yang memiliki
kandungan nitrat baik luasannya menurun drastis menjadi 27.162,1 ha, selebihnya wilayah perairan tersebut pada kategori yang buruk 18.108,1 ha, sehingga ada
penyusutan 9.094,3 ha Gambar 18. Pada tahun 1998, lebih dari setengah wilayah perairan Teluk Jakarta
memiliki kandungan Nitrit NO
2
yang baik seluas 24.473,1 ha Tabel 16, kebanyakan area perairan jauh dari garis pantai, sedangkan perairan yang lebih
dekat dengan garis pantai memiliki kandungan nitrit yang buruk menempati area perairan seluas 20.847,4 ha. Pada tahun 2004, wilayah perairan yang memiliki
77 kandungan nitrit yang baik menyusut menjadi 20.824,3 ha
dan lebih dari setengah luas perairan 24.445,9 ha
pada tingkat kandungan yang buruk Gambar 19. Perairan Teluk Jakarta pada tahun 1998 kandungan Fosfat PO
4
dengan kadar buruk untuk perikanan tangkap menempati area sekitar 20 atau 6.798,1
ha
, selebihnya sekitar 80 atau seluas 38.522,4 ha perairan masih dalam kondisi baik Tabel 17. Pada tahun 2004, wilayah perairan tersebut kondisinya sama
antara yang buruk dan yang baik yaitu seluas 22.635,1 ha sehingga terjadi penurunan seluas 15.887,3 ha Gambar 20.
Penggabungan hasil identifikasi sebaran kategori kesesuaian dari setiap senyawa kimia tersebut di atas menunjukkan pengurangan luasan perairan yang
baik untuk kegiatan perikanan tangkap Tabel 18. Pada tahun 1998, masih cukup banyak wilayah perairan yang tergolong kategori baik yaitu 36.256,4 ha
untuk perikanan tangkap. Sebaliknya, pada tahun 2004, turun drastis menjadi 23.993,2 ha wilayah perairan yang memiliki kualitas baik; sisanya 21.277,0 ha
perairan berada dalam kategori buruk, sehingga terjadi penurunan sebesar 12.263,2 ha. Bila hal ini berlangsung terus tidak ada pencegahan maka akan
hilang dan tidak layak lagi untuk kegiatan perikanan tangkap Gambar 21. Dengan demikian, tidak ada lagi wilayah perairan Teluk Jakarta yang memadai
untuk perikanan kecuali di luasan yang sangat sempit yang masih memiliki kandungan gabungan senyawa kimia di perairan yang tergolong kategori baik.
Pada Tabel 19 dijelaskan bahwa untuk parameter pH dan salinitas dalam kurun waktu 1998 dan 2004 tidak terjadi perubahan yang signifikan dan masih
sesuai dengan baku mutu, baik untuk wisata bahari maupun untuk biota laut. Namun untuk parameter DO, terjadi perubahan yang cukup signifikan walaupun
kandungannya sejak tahun 1998-2004 tidak sesuai lagi dengan baku mutunya. Demikian pula halnya dengan parameter PO
4
, NH
3,
NO
3,
NO
2
dan PO
4
seluruhnya telah tidak sesuai lagi dengan baku mutu yang diperbolehkan. Jadi secara agregat dari tujuh parameter yang diteliti, sebanyak lima parameter telah
melampaui nilai baku mutunya, sehingga cukup menjelaskan bahwa dari parameter kimia telah terjadi penurunan kualitas perairan.
78 Tabel 13 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan oksigen terlarut dissolved oxygen
, DO di Teluk Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya
Kategori kesesuaian perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 18.128,2
29.425,6 11.297,4
Baik 27.192,3
15.844,6 - 11.347,7
Luas Total 45.320,5
45.270,2 - 50,3
Tabel 14 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan Amonia NH
3
di Teluk Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya
Kategori kesesuaian perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 18.128,2
29.425,6 11.297,4
Baik 27.192,3
15.844,6 - 11.347,7
Luas Total 45.320,5
45.270,2 -50,3
Tabel 15 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan Nitrat NO
3
di Teluk Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya
Kategori kesesuaian perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 9.064,1
18.108,1 9.044,0
Baik 36.256,4
27.162,1 -9.094,3
Luas Total 45.320,5
45.270,2 - 50,3
Tabel 16 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan Nitrit NO
2
di Teluk Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya
Kategori kesesuaian perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 20.847,4
24.445,9 3.598,5
Baik 24.473,1
20.824,3 -3.648,8
Luas Total 45.320,5
45.270,2 - 50,3
79 Tabel 17 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan Fosfat PO
4
di Teluk Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya
Kategori kesesuaian perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 6.798,1
22.635,1 15.837,0
Baik 38.522,4
22.635,1 -15.887,3
Luas Total 45.320,5
45.270,2 - 50,3
Tabel 18 Luasan perairan untuk kategori kesesuaian bagi kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan gabungan senyawa kimia di Teluk
Jakarta pada tahun 1998, 2004 dan perubahannya Kategori kesesuaian
perairan
Luasan perairan ha 1998
2004 Perubahan
Buruk 9.064,1
21.277,0 12.212,9
Baik 36.256,4
23.993,2 -12.263,2
Luas Total 45.320,5
45.270,2 - 50,3
Tabel 19 Nilai parameter kimia perairan dibandingkan dengan baku mutu perairan untuk kegiatan perikanan tangkap menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 Parameter
Baku mutu untuk biota laut
Satuan Status
Keterangan
1998 2004
pH 7,00 sd 8,50
- 7,75
8,07 Sesuai
DO 5
mgl 4,15
3,46 Tidak sesuai
PO
4
0,015 mgl
0,09 0,84
Tidak sesuai NO
3
0,008 mgl
0,13 1,48
Tidak sesuai NH
3
0,300 mgl
0,09 4,18
Tidak sesuai Salinitas
33-34 25,05
32,46 Sesuai
80
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat Gambar 16 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan oksigen terlarut dissolved oxygen, DO di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan
2004.
81
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat
2004
Gambar 17 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan Amonia NH
3
di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan 2004.
82
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat Gambar 18 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi Nitrat NO
3
untuk kegiatan perikanan tangkap berdasarkan kandungan nitrat di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan 2004.
83
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat Gambar 19 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan Nitrit NO
2
di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan 2004..
84
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat Gambar 20 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan Fosfat PO
4
di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan 2004.
85
1998
2004
Buruk Baik
Lahan darat Gambar 21 Luasan perairan untuk setiap kategori kesesuaian bagi kegiatan
perikanan tangkap berdasarkan kandungan gabungan senyawa kimia penting di Teluk Jakarta pada tahun 1998 dan 2004.
86
4.3.3.3 Parameter biologi