Kondisi sosial ekonomi Hasil Penelitian

68 Data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data tahun akhir 1998 dan tahun akhir 2004. Kedua titik waktu tersebut dipilih sebagai referensi sesuai dengan rencana tata ruang yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI tahun 1999. Rencana tata ruang tersebut disusun untuk kurun waktu 2000 sampai dengan 2005. Dengan demikian, perbandingan kedua kelompok data tersebut akan menghasilkan gambaran perubahan yang terjadi pada ekosistem pantai utara Jakarta dan sosial ekonomi utara Jakarta khususnya 6 kecamatan yang berbatasan dengan laut. Data parameter lingkungan biofisik perairan diperoleh dari sampling di 20 stasiun Gambar 8, lokasi pengambilan sampel kualitas air dengan melibatkan tim lapangan dari Dishidrosal dan LIPI Jakarta. Evaluasi kondisi lingkungan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran parameter lingkungan terhadap baku mutu lingkungan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kepmen LH no. 51 tahun 2004. Kriteria setiap penilaian dari parameter lingkungan disajikan dalam Lampiran 11. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis sosial dan ekologis terpadu seperti telah dilakukan Noronha et al. 2002 dengan pendekatan driver-pressure- state-impact-response DPSIR untuk menganalisis sejumlah faktor penyebab terjadinya tekanan terhadap ekosistem di wilayah pantai Goa, India Gambar 1

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Kondisi sosial ekonomi

Jumlah penduduk Kotamadya Jakarta Utara dalam periode tahun 1998- 2004 mengalami pertumbuhan sebesar 0,67 per tahun, yaitu dari 1.137.211 orang pada tahun 1998 menjadi 1.182.749 orang pada tahun 2004 BPS, 2005. Hal ini berarti juga kepadatan penduduk meningkat dari 7.486 orangkm 2 pada tahun 1998 menjadi 8.475 orangkm 2 atau tumbuh sebanyak 2,2 per tahun. Jumlah satuan rumah tangga penduduk juga meningkat dari 293.071 KK pada tahun 1998 menjadi 315.238 KK pada tahun 2004 atau tumbuh sebanyak hampir 1,3 per tahun Tabel 6. 69 Struktur mata pencaharian penduduk dalam periode 1998-2004 juga mengalami perubahan dari dominasi sektor jasa dan perdagangan 44 pada tahun 1998 menjadi sektor perdagangan dan industri 37 pada tahun 2004 Tabel 7. Sementara itu tiga sektor lain, yaitu pertanian, pemerintahan, dan kategori lain-lain masing-masing mengalami penurunan sebesar 3,3 , 19,9 dan 1,9 . Penurunan kontrib usi sektor ini terhadap mata pencaharian penduduk semakin memperkokoh Jakarta sebagai kota industri, jasa dan perdagangan. Sebagian besar penduduk Kotamadya Jakarta Utara termasuk dalam kelompok usia produktif 15-64 tahun; dominasi kelompok ini konsisten sejak tahun 1998 hingga 2004 Tabel 8. Hal ini menunjukkan bahwa komposis i umur kependudukan kawasan ini tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pertambahan penduduk tersebut menyebabkan pertambahan bangunan perumahan, dari 173.771 buah pada tahun 1998 menjadi 248.723 buah pada pada tahun 2004 Tabel 9. Komposisi jenis bangunan perumahan tidak berubah dalam periode tahun 1998 hingga 2004, yaitu dengan dominasi jenis perumahan permanen. Salah satu indikator yang dapat menjelaskan mengenai kondisi perekonomian suatu daerah adalah PDRB. PDRB Kotamadya Jakarta Utara dalam kurun waktu 1998-2004 secara konsisten mengalami pertumbuhan yang signifikan dari Rp 12.600.614,- pada tahun 1998 menjadi Rp. 14.657.319,- pada tahun 2004, atau setiap tahun tumbuh rata-rata sebesar 2,72 . Walaupun ekonomi wilayah tersebut mengalami pertumbuhan, strukturnya relatif tidak mengalami perubahan yang berarti Tabel 10. Pada tahun 1998, sektor pemberi kontribusi terbesar adalah industri pengolahan 51,01 , perdagangan 16,01 dan pengangkutan dan komunikasi 13,62 , sedangkan pada tahun 2004 adalah industri pengolahan 51,57 , perdagangan 16,05 dan pengangkutan dan komunikasi 14.25 . Mengenai PDRB per kapita, yaitu total PDRB dibagi jumlah penduduk Jakarta Utara berdasarkan harga konstan, juga memperlihatkan pertumbuhan yang cukup berarti dari Rp 7.302.554,- pada tahun 1998 menjadi sebesar Rp.10.156.349 pada tahun 2004 atau mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 6,50 per tahun, secara lengkap data PDRB pada Lampiran 3 sd 6. 70 Tabel 6 Kondisi demografis di Kotamadya Jakarta Utara BPS, 1999 dan 2005 No Variabel 1998 2004 1 Jumlah Penduduk 1.137.211 1.182.749 2 Kepadatan Penduduk 7.486 8.475 3 Jumlah KK 293.071 315.238 4 Migrasi keluar 1.041 n.a 5 Migrasi masuk n.a n.a Tabel 7 Jumlah penduduk di Kotamadya Jakarta Utara berdasarkan mata pencaharian dan perubahannya BPS, 1999 dan 2005 No Lapangan Usaha 1998 2004 Perubahan Total Persen Total Persen 1 Pertanian 10.843 4,00 4.079 0,66 -3,34 2 Industri 42.452 15,67 182.351 29,72 14,05 3 Bangunan 15.389 5,68 16.111 2,63 -3,06 4 Perdagangan 57.790 21,34 213.529 34,80 13,47 5 Transportasi Komunikasi 14.240 5,26 62.052 10,11 4,86 6 Keuangan dan Perbankan 7.065 2,61 17.833 2,91 0,30 7 Pemerintahan 56.551 20,88 6.296 1,03 -19,85 8 Jasa 60.202 22,23 108.479 17,68 -4,55 9 Lain-lain 6.306 2,33 2.803 0,46 -1,87 Jumlah 270.838 100,00 613.533 100,00 Tabel 8 Struktur umur penduduk di Kotamadya Jakarta Utara BPS, 1999 dan 2005 No Kelompok Umur 1998 2004 1 0 - 14 tahun 23.717 30.353 2 15 - 64 tahun 1.092.250 1.119.536 3 65 Keatas 21.244 32.860 Jumlah 1.137.211 1.182.749 Tabel 9 Jumlah dan kondisi perumahan penduduk di Kotamadya Jakarta Utara BPS, 1999 dan 2005 No Kondisi Rumah 1998 2004 1 Permanen 92.505 buah 146.866 buah 2 Semi permanen 48.822 buah 67.787 buah 3 Sementara 32.444 buah 34.070 buah Jumlah 173.771 buah 248.723 buah 71 Tabel 10 Kontribusi sektor lapangan usaha terhadap PDRB Kotamadya Jakarta Utara berdasarkan harga konstan BPS, 1999 dan 2005 No Lapangan Usaha 1998 2004 Perubahan kontribusi Kontribusi Rp 1000 Proporsi Kontribusi Rp 1000 Proporsi 1 Pertanian 43.655 0,35 39.218 0,27 -0,08 2 Industri Pengolahan 6.427.015 51,01 7.558.230 51,57 0,56 3 Listri, gas dan air bersih 174.033 1,38 241.425 1,65 0,27 4 Bangunan 1.044.800 8,29 1.089.999 7,44 -0,86 5 Perdagangan 2.017.217 16,01 2.353.080 16,05 0,05 6 Pengangkutan dan Komunikasi 1.716.408 13,62 2.089.087 14,25 0,63 7 Keuangan, Perbankan 686.520 5,45 731.808 4,99 -0,46 8 Jasa-jasa 490.966 3,90 554.472 3,78 -0,11 Jumlah 12.600.614 100,00 14.657.319 100,00

4.3.2 Kondisi tata guna lahan