Hasil Penelitian .1 Upaya pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di Teluk Jakarta

111 Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap, maka hasil tangkapan ikan tahun 2004 dibandingkan dengan nilai MSY. Persamaan yang digunakan adalah: pemanfaatan tahun 2004 = .................5.28 dimana: Catch 2004 = total hasil tangkapan ikan pada tahun 2004 MSY = hasil tangkapan maksimum lestari ton D.3 Linear Goal ProgrammingLGP Untuk mengetahui besarnya pemanfaatan dan pencapaian tujuan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang optimal digunakan metode analisis LGP. Teknik-teknik solusi untuk mencari nilai-nilai optimum disesuaikan dengan struktur dan ciri-cir i dasar model yang diformulasikan. Solusi yang diperoleh dari metode analisis LGP diperbandingkan baik kriteria biologi maupun ekonomi. Pengelolaan data penelitian dilakukan dengan menggunakan program komputer LINDO. Hasil yang diperoleh dari analisis LGP ini diasumsikan sebagai solusi optimal hasil. Solusi optimal hasil dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap oleh nelayan berdasarkan potensi sumberdaya wilayah, berlangsung secara alami sesuai kondisi riil, tanpa campur tangan pemerintah dan swasta. Kondisi sumberdaya aktual nelayan tercermin dari aspek ketersediaan sumberdaya modal sepenuhnya berasal dari nelayan sendiri atau sumber lain non pemerintah dan non swasta formal. Aspek kelestarian sumberdaya, pemenuhan kebutuhan ikan dan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal berlangsung secara alami dalam masyarakat nelayan. Dasar pertimbangan adalah bahwa setiap orang bebas keluar masuk menggunakan sumberdaya perikanan dan belum adanya campur tangan pihak lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam ketersediaan sumberdaya. 5.3 Hasil Penelitian 5.3.1 Upaya pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di Teluk Jakarta Penelitian ini memfokuskan pada potensi sumberdaya ikan di perairan Teluk Jakarta pada batasan kurang dari 12 mil dari garis pantai. Pada perairan dengan luasan ini, sumberdaya perikanan tangkap dapat dik elompokkan menjadi E n 112 ikan pelagis antara lain: kakap merah, kembung, kuwe, tembang , tenggiri, Bawal, Teri, Manyung, dan Layur dan ikan demersal rajungan, kepiting, sotong, cumi dan udang. Ikan-ikan dari kedua kelompok tersebut merupakan jenis ikan dengan produksi yang dominan di perairan teluk Jakarta. Berdasarkan data pada Tabel 24 dan 25, ternyata ikan layur merupakan jenis ikan pelagis yang paling banyak dihasilkan di perairan T eluk Jakarta. Sementara untuk ikan demersal, cumi merupakan hasil yang dominan. Tabel 24 Perkembangan produksi ikan pelagis di pantai utara Jakarta ton Tahun Kakap Kembung Kuwe Tembang Tenggiri Bawal Teri Manyung Layur Jumlah Merah 1997 783.8 227.0 2,169.2 205.5 2,207.5 323.3 1,977.0 2,511.2 33,869.0 44,273.4 1998 1,575.9 137.2 640.6 2,192.7 2,001.8 686.8 924.6 980.5 45,968.0 55,108.1 1999 242.0 0.4 1,007.8 403.1 3,161.3 337.0 10,469.4 792.3 47,499.0 63,912.3 2000 740.8 170.0 994.1 54.0 1,936.5 155.3 36,735.0 323.3 13,845.0 54,954.0 2001 1,760.8 658.7 844.5 607.5 1,245.9 166.4 19,618.0 933.5 5,612.0 31,447.3 2002 242.4 0.7 122.5 608.5 1,378.5 393.6 26,017.0 1,551.6 4,539.0 34,853.8 2003 295.3 0.4 118.2 543.3 1,550.5 503.6 24,520.0 1,238.3 1,256.0 30,025.8 2004 198.5 0.5 101.8 299.2 1,955.9 402.4 49,311.0 1,136.9 30,711.0 84,117.3 Rataan 659.6 132.8 772.6 589.7 1,943.3 343.5 26,096.1 1,360.4 35,975.9 67,873.8 Tabel 25 Perkembangan produksi ikan demersal di pantai utara Jakarta ton Tahun Rajungan Kepiting Sotong Cumi Udang Total 1997 1529.60 242.00 - - 2058.00 3829.60 1998 210.00 300.00 170.10 741.70 977.20 2399.00 1999 - - 619.00 2458.40 1457.10 4534.50 2000 - - 496.50 3007.50 1255.30 4759.30 2001 - - 866.40 1543.30 344.20 2753.90 2002 - - 826.00 2640.50 379.70 3846.20 2003 308.20 80.00 864.40 3378.30 6379.40 11010.30 2004 318.00 110.00 636.20 4246.60 2987.90 8298.70 Rataan 279.30

81.33 553.28