55
3.4.2 Kualitas air
Data kualitas air yang dibutuhkan meliputi suhu permukaan air, kekeruhan, derajat keasaman, salinitas air, dan zat kimia yang terkandung. Suhu permukaan
air yang diambil pada beberapa periode tertentu kemudian dirata-ratakan. Kekeruhan air laut dipengaruhi oleh adanya masukan air sungai yang mengalir
dari daratan sehingga berpengaruh terhadap air laut yang ada di muara, di mana daerah Ancol yang merupakan lokasi penelitian, ini dialiri empat buah sungai.
Derajat keasaman dan salinitas yang terkandung dalam air laut sangat penting untuk diketahui guna menentukan kehidupan biota
laut yang bisa hidup di perairan tersebut. Demikian juga zat kimia yang terkandung di dalamnya untuk
menentukan apakah perairan tersebut masih layak untuk kegiatan perikanan khususnya kehidupan ikan.
3.4.3 Pencemaran
Pencemaran air sungai sangat berpengaruh terhadap perairan laut, karena akhir dari hilir sungai adalah laut, sehingga berakibat pencemaran air laut yang
merupakan tempat kehidupan biota laut. Pencemaran air laut juga dapat ditimbulkan dari lalu lintas perairan, kegiatan pelabuhan, kegiatan pembangunan
pantai. Zat-zat kimia yang terkandung diantaranya zat organik yaitu limbah
pemukiman. Zat anorganik logam berat meliputi Merkuri Hg, Kadmium Cd, Timah hitam Pb, Seng Zn, Nikel Ni. Zat anorganik bahan clay mineral
diantaranya Natrium N, Posfor P, Kalium K dan anorganik beracun lain yang tahan proses pelapukan non degradable seperti DDT, aldrin, endrin dan
lain-lain serta zat-zat pencemar lain sebagai akibat limbah radio aktif, limbah panas dan limbah konstruksi.
3.4.4 Kegiatan perikanan
Kegiatan perikanan meliputi kegiatan nelayan dan perekonomiannya, sehingga dibutuhkan data seperti jumlah nelayan, jenis alat tangkap yang
digunakan termasuk kapal ikannya, jumlah hasil tangkapan dan besar pendapatan nelayan. Data tersebut digunakan untuk menilai apakah kegiatan perikanan yang
ada sejalan dengan kegiatan pembangunan yang ada di pantai Jakarta Utara .
56
3.4.5 Existing pembangunan pantai
Data existing pembangunan secara fisik yang ada diambil dalam periode sepuluh tahun berlalu. Pembangunan tersebut meliputi gedung-gedung berikut
infrastrukturnya yang semula tidak ada. Penggunaan lahan untuk berbagai kegiatan seperti pemukiman, karya pemerintahan berikut fasilitasnya, fasilitas
umum, industri, jalur hijau, margasaluran dan utilitas yang diambil pada setiap tahun selama sepuluh tahun terakhir. Di samping itu juga diambil data potensi
daerah seperti potensi perikanan dan permukiman nelayan, potensi pariwisata bahari, potensi pelabuhan dan industri jasa maritim, permukiman dan real estate.
3.4.6 Kondisi sosial masyarakat
Data sosial meliputi kependudukan, sosial, ekonomi dan budaya serta keamanan terutama yang terkait dengan masyarakat nelayan. Data bersumber dari
kantor BPS Kota Jakarta Utara, kantor Kotamadya Jakarta Utara, kantor kecamatan, kantor kelurahan dan melalui observasi langsung di daerah penelitian.
Data sosial yang diambil adalah data enam tahun terakhir yang merupakan perkembangan dari tahun ke tahun. Dari data tersebut diharapkan akan diketahui
korelasi perkembangan sosial dengan pembangunan yang ada di wilayah penelitian ini.
3.4.7 Rencana tata ruang wilayah RTRW Kotamadya Jakarta Utara
Rencana pembangunan pantai tidak lepas dari perencanaan sesuai RTRW di Kotamadya Jakarta Utara. Sesuai dengan RTRW DKI Jakarta 2010 Pemda
Jakarta Utara berkewajiban untuk melaksanakan berbagai peraturan yang ditetapkan dalam UU No. 341999 dan dipertegas dengan UU No.221999 dan PP
No. 252000 bahwa wilayah administrasi Jakarta Utara mempunyai cakupan daratan dan perairan laut, kewenangan dan tanggung jawab pemerintah daerah
otonomi untuk mengelola dan memelihara lingkungan sumberdaya pantai dan perairan lautnya.
57
3.4.8 Existing