27 area tutupan lahan pesisir dan sebagainya. Beberapa sumber data sistem informasi
geografi yang dipakai untuk penelitian ini bersumber antara lain dari peta-peta navigasi, kedalaman, citra satelit inderaja NOAA, data daerah pariwisata, data
daerah perumahan, data pertokoan dan data oseanohidrografi. Kemampuan komputer melakukan penyimpanan data digital dapat dilakukan
integrasi analisis data spasial, statistik dan grafis komputer sebagai kunci utama sistem informasi geografi. Teknologi sistem informasi geografi menjembatani
beberapa disiplin ilmu, ilmu komputer image processing dan Pattern Recognition
, manajemen informasi, kartografi dan manajemen lingkungan. Karakteristik lingkungan, modeling dan proses pengambilan keputusan
melalui evaluasi berdasarkan survey lapangan dengan sistem informasi geografi terdapat tiga tahapan antara lain Carver et al. 1996 : 1 Pra-lapangan, koleksi
dataproses ing terhadap sumber-sumber data primer dan sekunder; 2 Lapangan, koleksi data di lapangan, verifikasi, update dan modeling; dan 3 Pengembangan
sistem pengambilan keputusan secara spasial SDSS; Spatial Decision Support
System , merupakan penggunaan database dan model yang dikembangkan untuk
membayar SDSS sebagai strategi pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari SIG ini dilaksanakan analisis
terhadap data spasial dan analisis data atribut serta integrasi analisis dari data spasial dan data atribut yang pada akhirnya dihasilkan format sebagai
keluarannya.
2.4.1 Analisis data spasial
Analisis spasial meliputi analisis peta-peta yang didapat dari pengamatan peralatan yang sudah digambarkan dalam peta. Data geografi ini dihasilkan
melalui digitasi dari peta-peta yang dijadikan referensi meliputi; peta rupa bumi, peta laut, peta bathimetri, dan sebagainya dan citra yang meliputi; foto udara,
satelit inderaja serta hasil pengukuran di lapang seperti; pemetaan kedalaman, tracking suatu area dengan bantuan GPS Global Position System. Salah satu hal
utama bahwa data harus tersedia dalam bentuk digital. Guna mengubah data dari analog ke dalam data digital dapat dilakukan dengan berbagai alat masukan,
misalnya dengan scanner atau dengan masukan menggunakan perangkat lunak
28 berbasis CAD. Hasil yang didapat adalah dalam bentuk raster maupun vektor.
Format data spasial yang digunakan dalam SIG adalah data spasial dalam bentuk vektor
, sehingga diperlukan konversi data spasial raster untuk mengubahnya ke dalam vektor.
2.4.2 Analisis data atribut
Selain data spasial sebagaimana data di atas maka analisis data atribut terhadap geografi di area penelitian sangatlah penting. Data atribut tersebut dapat
berupa data sosial, kultur, ekonomi, keamanan dan kondisi lingkungan yaitu dapat berupa titik, garis atau area. Atribut ini sangat diperlukan guna memberikan
identifikasi bagi data yang dimaksud, identifikasi ini nantinya akan memudahkan pemanggilan dalam database . Dari data spasia l dan atribut dapat diintegrasikan
pemanfaatan geografis sesuai dengan kepentingannya. Jadi yang menggunakan areal unsur-unsur bumi yang sesuai penggunaannya dan sesuai dengan keinginan
masyarakat sekitar sebagai pengguna dan pengelola lingkungan tersebut. Pada penerapannya atribut dapat diberikan dengan berbagai kode atau besaran, yang
menunjukkan muatan dari lapisan yang akan dilakukan tumpang susun overlay.
2.4.3 Integrasi analisis spasial dan atribut
Integrasi antara data spasial dan data atribut secara bersamaan dengan tahapan pencarianklarifikasipengukuran, operasi tumpang susun overlay
parameter-parameter lingkungan berperan signifikan terhadap pemanfaatan area perairan dan operasi lingkungan neighbourhood dan fungsi keterkaitan
connectivity yang meliputi: pemberian nilaibobot, overlay parameter
lingkungan sejenis, overlay dua parameter lingkungan berbeda dan overlay
keseluruhan parameter lingkungan berbeda serta arahan pemanfaatan area
perairan.
2.5 Optimalisasi Usaha Perikanan.