86
4.3.3.3 Parameter biologi
Karakter sedimen halus dengan warna hitam abu-abu dan berbau busuk yang menunjukkan adanya senyawa H
2
S akibat bakteri, perairan di daerah penelitian ini tampaknya mengalami sedimentasi yang cukup tinggi serta adanya
pembuangan limbah dari darat. Ini terlihat dari tebalnya lapisan sedimentasi yang berwarna hitam pada permukaan sedimen dan relatif keruh. Kedalaman air di
lokasi ini berkisar antara 1 hingga 7 meter. Bagian tengah teluk umumnya berhabitat pasir sedimentasi dengan warna cokelat kehitaman dan abu-abu pada
bagian permukaannya serta banyak terdapat cangkang moluska bivalvia dan pecahan karang dan foraminifera. Jadi kedalaman air berkisar antara 4 hingga
9,5 meter. Fauna makrobenthos yang berhasil dikumpulkan dalam dua kali penelitian
pada bulan Mei dan Oktober sebanyak 44 jenis mewakili 1.187 individu. Dari hasil identifikasi makrobenthos pada bulan Mei ditemukan sebanyak 16 jenis
mewakili 196 individu. Terdiri dari Krustasea dan Ekhinodermata masing- masing 2 jenis 12,5, moluska 8 50 dan Miscellania 4 jenis 26.
Jumlah jenis makrobenthos yang tertangkap pada masing-masing stasiun pada bulan tersebut cukup bervariasi, berkisar antara 1 hingga 12 jenis. Jumlah
jenis tertinggi ditemukan di stasiun 27 lokasi III timur teluk sebanyak 12 jenis, stasiun 8 dan 10 lokai I barat teluk masing-masing 5 jenis dan jumlah jenis
terendah ditemukan pada stasiun 12 lokasi II tengah teluk 1 jenis. Komposisi taksa pada masing-masing lokasi penelitian bulan Mei jika
dikelompokkan berdasarkan pembagi lokasi, maka lokasi III memiliki jumlah jenis makrobenthos yang tertinggi, yaitu 12 jenis 81,3 . Sedangkan pada
lokasi I ditemukan 9 jenis dan hanya 2 jenis yang ditemukan di lokasi II. Jika dilihat dari prosentase jumlah jenis pada masing-masing kelompok makrobenthos
di lokasi I, maka Molusca adalah kelompok yang dominan dengan prosentase jumlah jenis sebesar 44,4, Miscellania 33,3 dan Ekhinodermata 22,2,
sedangkan Krustasea tidak ditemukan. Di lokasi II, Miscellania memiliki nilai prosentase sebesar 66,7 dan Ekhinodermata 33,3. Pada lokasi III, kelompok
Moluska memiliki nilai prosentase sebesar 61,5, Krustasea dan Miscellania
87 masing-masing 15,4 dan yang terendah adalah Ekhinodermata 7,7 lihat
Tabel 20. Tabel 20
Hasil sortir makrobenthos di Perairan Teluk Jakarta, Oktober 2004
Taxa Stasiun
Bagian Barat Bagian Tengah
Bagian Timur 1
4 5
8 30
9 12
13 16
18 29
19 22
23 25
27 28
Polikaeta +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
Krustasea +
+ +
+ -
+ +
- -
+ +
+ -
+ -
+ -
Ekinodermata -
- -
+ +
+ +
- -
+ -
- -
- -
- -
Moluska -
- +
+ -
+ +
- -
+ -
- +
+ -
+ -
Miscellania -
- +
+ +
+ +
- -
- +
- -
+ -
+ -
Bila dilihat dari jumlah individu, lokasi III memiliki jumlah individu yang relatif lebih tinggi. Tingginya nilai ini disebabkan oleh tertangkapnya Alveinus
sp . Moluska di stasiun 7 sebanyak 142 individu 85.5 dari jumlah individu
pada lokasi tersebut. Jenis ini cenderung melimpah pada habitat sedimen sedimen pasirpasir bersedimen. Kehadiran Alveinus sp. dengan kelimpahan yang
tinggi mungkin berhubungan dengan sifat oportunis dari biota ini dan belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Dari hasil penelitian di bulan Oktober
ditemukan sebanyak 39 jenis mewakili 991 individu, terdiri dari Krustasea 14 jenis 35,9, Ekhinodermata 5 jenis 12,8, Moluska 12 jenis 30,8 dan
Miscellania 8 jenis 20,5 Tabel 20. Jenis-jenis yang ditemukan berkisar
antara 1 hingga 17 jenis. Jumlah jenis tertinggi ditemukan pada stasiun 8 17 jenis dan yang terendah ditemukan pada stasiun 1, 2, 19 dan 25 masing-masing 1
jenis. Jika dikelompokkan menurut lokasi pengamatan, lokasi I memiliki jumlah
jenis berkisar antara 1-17 jenis; lokasi II 4-14 jenis dan lokasi III 1-12 jenis. Komposisi taxa pada masing-masing lokasi penelitian bulan Mei tertera pada
Tabel 21.
88 Tabel 21 Kelimpahan dan persentase jumlah jenis makrobenthos di Peraran
Teluk Jakarta, Mei dan Oktober 2004.
Taxa Kelimpahan Makrobenthos bulan Mei 2004
Jumlah Jenis Jumlah Individu
Krustasea 2
12,5 4
2,0 Ekhinodermata
2 12,5
7 3,6
Moluska 8
50,0 166
84,7 Miscellania
4 25,0
19 9,7
Jumlah 16
100,0 196
100,0
Taxa Kelimpahan Makrobenthos bulan Oktober 2004
Jumlah Jenis Jumlah Individu
Krustasea 14
35,9 677
68,3 Ekhinodermata
5 12,8
96 9,7
Moluska 12
30,8 136
13,7 Miscellania
8 20,5
82 8,3
Jumlah 39
100,0 991
100,0 Jika dilihat dari persentase komposisi jumlah jenis dari masing-masing
kelompok makrobenthos di lokasi I , Moluska adalah kelompok yang dominan dengan persentase jumlah jenis 38,5 ; Krustasea 23,1 ; Ekhnodermata
19,2 dan Miscellania 19,2 . Di lokasi II Moluska memiliki nilai persentase terbesar 36,4 dan yang terendah adalah Ekhinodermata 13,6 .
Pada lokasi III Krustasea memiliki persentase terbesar 47,4 dan yang terendah adalah Ekhinodermata 5,3 . Dilihat dari jumlah individu, lokasi I memiliki
jumlah individu yang relative tinggi, yaitu sebanyak 555 individu 56,0 dari total individu yang dikumpulkan pada bulan tersebut dan didominasi oleh Jassa
sp. Krustasea, jenis ini dijumpai pada stasiun 8 sebanyak 356 individu 64,1 . Lokasi II memiliki jumlah individu sebanyak 366 individu dan didominasi
oleh Jassa sp. Jenis ini ditemukan sebanyak 201 individu 54,9 di tasiun 9. Suatu ekosistem dapat dikatakan baik bila keanearagaman jenis dan
jumlah individu berada dalam kondisi yang berimbang serta tidak ada dominasi dari jenis dalam komunitas tersebut. Keanekaragaman dapat dikatakan tinggi bila
terdapat banyak jenis dalam satu komunitas dan sebaliknya keanekaragaman jenis dapat dikatakan rendah bila ada jenis yang mendominasi komunitas tersebut.
Tinggi rendahnya keragaman jenis dapat dipengaruhi oleh kondisi kualitas lingkungan. Dengan nilai keragaman dan keseragaman yang didapat pada
pengamatan ini yang berfluktuasi dari stasiun ke stasiun berikutnya mungkin juga dapat disebabkan oleh hal seperti tersebut di atas.
89
4.3.3.4 Pencemaran logam berat