5.7.1 Rencana Ruang
Kawasan ekowisata pada area pasca tambang Pit Ata dibagi menjadi dua zona utama yaitu zona pemanfaatan dan zona konservasi. zona pemanfaatan
meliputi ruang wisata edukasi, rekreasi, penerimaan dan pelayanan, dan budidaya, sedangkan zona konservasi meliputi ruang konservasi dan penyangga. Adapun
luasan penggunaan ruang dapat dilihat pada Tabel 10 dan penerapannya pada tapak dapat dilihat pada Gambar 28.
Tabel 10. Rencana Pembagian Ruang beserta Luasnya
Ruang Luas
Ha Wisata Edukasi
40,1 7,7
Rekreasi 56,4
10,9 Penerimaan dan Pelayanan
14,9 2,9
Budidaya 86,6
16,7 Konservasi
213,6 41,2
Penyangga 106,5
20,6 Total
518,1 100
Ruang wisata edukasi direncanakan seluas 40,1 Ha dengan fungsi mengakomodasi kegiatan wisata edukatif pengunjung terkait objek wisata. Sub
ruang ini dibagi menjadi wisata edukasi konservasi alam 27 Ha dan wisata edukasi budidaya 13,1 Ha. Pada area wisata konservasi alam dikembangkan
aktivitas interpretasi terhadap kenaekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekologi hutan reklamasi dan danau bekas tambang serta sejarah pembentukan
kawasan. Pada area wisata edukasi budidaya dikembangkan aktivitas pendidikan terkait proses budidaya tanaman kehutanan dan perikanan. Ruang wisata edukasi
dilengkapi dengan area penerimaan dan pelayanan seperti gerbang masuk, area parkir, gedung pengelola dan informasi.
Ruang rekreasi
direncanakan seluas
56,4 Ha
dengan fungsi
mengakomodasi kegiatan rekreasi pengunjung yang berbasis alam. Ruang ini dibagi menjadi kegiatan rekreasi darat dan rekreasi air dengan intesitas aktivitas
yang relatif tinggi. Ruang ini juga dilengkapi dengan area penerimaan dan area pelayanan.
Gambar 28. Rencana Ruang
Perencanaan ruang penerimaan dan pelayanan kawasan adalah seluas 14,9 Ha dengan fungsi menerima dan melayani pengunjung yang datang pada kawasan
ini. Fungsi menerima pengunjung meliputi gerbang utama kawasan yang dilengkapi dengan loket tiket. Sedangkan fungsi melayanai meliputi rumah
makan, kios-kios komersil, penginapan, mushola maupun gedung pengelola. Perencanaan ruang budidaya adalah seluas 86,6 Ha dengan fungsi sebagai
area yang dapat dimanfaatkan masyarakat lokal dalam budidaya tanaman kehutanan hasil kayu, tanaman buah-buahan maupun budidaya perikanan.
Budidaya perikanan memanfaatkan danau kedua yang relatif lebih kecil. Ruang ini dapat mendukung kegiatan wisata edukasi budidaya.
Ruang konservasi direncanakan seluas 213,6 Ha dengan fungsi membentuk hutan reklamasi sebagai hutan alami dengan keanekaragaman hayati.
Ruang ini juga dapat mendukung wisata edukasi konservasi dan wisata rekreasi dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang dikonservasi sebagai daya
tarik. Selain itu area ini bertujuan untuk mengkonservasi area-area yang berbahaya seperti area yang rawan erosi dan area sempadan badan air.
Ruang penyangga direncanakan seluas 106,5 Ha dengan fungsi sebagai ruang untuk melindungi area-area wisata dari pengaruh luar kawasan maupun
aktivitas berlebih pengunjung sehingga keseimbangan dan kelestarian kawasan dapat terjaga. Pada wisata edukasi konservasi alam, ruang penyangga
dimanfaatkan untuk ruang wisata penunjang yang dapat mengurangi jumlah pengunjung pada area wisata. Aktifitas yang dapat dilakukan berupa duduk-
duduk, bersantai, berdiskusi maupun berfoto.
5.7.2 Rencana Sirkulasi