dengan umur 6 – 4 tahun. Area cukup baik merupakan area yang memiliki pohon dengan umur 3-2 tahun. Area buruk merupakan area yang memiliki pohon dengan
umur di bawah 1 tahun atau belum ditanam. Danau atau badan air pada tapak tergolong area yang cukup baik karena kualitasnya yang kurang baik akan tetapi
masih dapat ditanami tanaman air. Kondisi tanaman reklamasi berdasarkan umurnya dapat dilihat pada Gambar 16. Peta analisis vegetasi dapat dilihat pada
Gambar 17.
b. Satwa
Daerah Batulicin memiliki beberapa spesies satwa lokal terutama jenis burung-burungan Aves dan mamalia. Terdapat pula satwa-satwa yang dilindungi
sesuai PP No 7 tahun 1993, seperti alap-alap kelelawar Machaeramphus alinus, raja udang Halcyon sancia, enggang hitam Anthracoceros malayanus, enggang
Annohinus galeritus, elang bondol Haliastur indus, rusa Cervus unicolor, kijang Muntiacus muncak, kancil tragulus javanicus, warikowa-owa
Hylobates muelleri, landak Hystrix brachyuran, bekantan nasalis larvatus, ternggiling Manis javanica, macan dahan Neofelis nevbulosa, beruang madu
Helarctos malayanus, kukang Nycticebus menagensis PT AI BTL, 2003. Selama proses pertambangan, satwa-satwa tersebut akan terganggu akan
tetapi dengan proses reklamasi, diperkirakan akan meningkatkan kembali jumlah satwa yang terganggu. Berdasarkan dokumen Rencana Penutupan Tambang PT
Arutmin Indonesia, diperkirakan pasca penambangan akan ditemukan beberapa jenis aves dan mamalia. Jenis mamalia yang diperkirakan ditemukan adalah rusa,
kijang, kancil dan monyet. Jenis aves seperti karuang, tinjau karang, tinjau gunung. Jenis-jenis aves yang ditemukan di pit Ata saat pemantauan terakhir
dapat dilihat pada Tabel 7.
Gambar 16. Tanaman Reklamasi Sesuai Umur Tanaman a
1 tahun b 2-3 tahun
c 4-6 tahun
2
Gambar 17. Peta Analisis Vegetasi
Tabel 7. Satwa Liar Jenis Burung yang Teramati di Pit Ata
No Nama
Jumlah Individu 1
Pipit hirang 9
2 Curiak
2 3
Cuit 3
4 Karuang
5 5
Tinjau gunung 1
6 Tinjau karang
1 7
Layang-layang 7
8 Bubut alang-alang
1 9
Punai 2
10 Cekakak sungai
1
Berhubungan dengan rencana reservoir air bekas tambang, diperkirakan akan ditemukan berapa satwa akuatik dengan jenis ikan air tawar. Ikan-ikan yang
diperkirakan akan ditemukan antara lain ikan lokal seperti gabus, seluang, nila, mujair, emas dan lain-lain. Beberapa ikan ini telah ditemukan di kolam hutan
woodland pond. Salah satu prinsip ekowisata menurut The Ecotourism Society dalam
Drumm dan Moore, 2005 adalah pendidikan konservasi lingkungan yaitu mendidik wisatawan dan masyarakat setempat akan pentingnya arti konservasi.
Proses pendidikan ini dapat dilakukan langsung di alam. Satwa lokal terutama yang merupakan satwa lindung dapat menjadi salah satu objek konservasi yang
dapat diterapkan dalam ekowisata ini.
5.2 Sumberdaya Manusia 5.2.1 Preferensi Masyarakat