Rencana Aktivitas dan Fasilitas Wisata Rencana Daya Dukung

lokal pada ruang konservasi sehingga dapat menyangga habitat satwa pada ruang konservasi. Vegetasi yang ditanam pada daerah penyangga antara lain: Ulin Eusyderoxylon zwageri, Gaharu Aquilaria beccasiana, Damar putih Shorea lepidota, akasia Acacia mangium, Sengon Paracerianthes falcataria , Glodogan bulat Polyalthia fragrans, Mahoni Swietenia mahagoni , saga Adenanthera pavonina dan Tanjung Mimusoph elengi.

5. Vegetasi Produksi

Vegetasi yang berfungsi produksi adalah tanaman budidaya yang dapat dikembangkan sehingga memiliki nilai ekonomis. Tanaman produksi ini akan dikembangkan pada ruang budidaya seluas 86,6 Ha. Pemilihan tanaman produksi yang ingin dikembangkan harus sesuai dengan keinginan masyarakat lokal yang akan mengelolanya. Contoh vegetasi produksi yang dapat dikembangkan pada kawasan ini antara lain; Karet Hevea Brasiliensis , Ulin Eusideroxylon zwageri , Meranti Shorea sp., Sungkai Peronema canescens, Kasturi Mangifera casturi . Durian Durio zibethinus, Rambutan Nephelium lappaceum dan Jambu Anacardium occidentale .

5.7.4 Rencana Aktivitas dan Fasilitas Wisata

Perencanaan aktivitas pada ruang akan berbeda tergantung fungsi dari tiap ruang. Sementara fasilitas pendukung wisata yang dikembangkan disesuaikan dengan aktivitas pada tiap-tiap ruang. Rincian fasilitas dan aktivitas wisata yang akan dikembangkan dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Rencana Ruang, Aktifitas dan Fasilitas Ruang Aktifitas Fasilitas Wisata Edukasi Konservasi Alam Interpretasi vegetasi dan satwa, Interpretasi pertambangan, viewing, jalan- jalan, bird watching, duduk- duduk, fotografi Media papan interpretasi, museum tambang , lapangan pembibitan, jalur pedestrian, menara pandang, gazeboshelter, g erbang, area parkir, pos jaga. Ruang Aktifitas Fasilitas Rekreasi Jalan-jalan, duduk-duduk, fotografi, piknik, viewing, outbond , bersampan , berkemah, jogging, bersepeda, memancing, bermain Jalur pedestrian, jogging track, g azeboshelter, outbond, , meja dan bangku piknik, lapangan, dek pemancingan, darmaga perahu, perahu dayung, sepeda air, menara pandang, mushola, MCK, children playground, gerbang, area parkir, pos jaga. Wisata Konservasi Budidaya Interpretasi mempelajari proses budidaya tanaman kehutanan, buah-buahan dan budidaya ikan Media papan interpretasi, jalur pedestrian, gedung pengelola, tambak ikan, menara pandang, gerbang, area parkir, pos jaga. Budidaya Pemeliharaan, pembibitan, panen Jalur pengelola, gudang alat, tambak ikan, darmaga perahu. Penerimaan dan Pelayanan Keluar masuk, retribusi, parkir, informasi, makan, belanja, klinik, keamanan, ibadah, MCK, berkumpul, menginap Gerbang, loket tiket, tourism center , rumah makan, klinik, kios, pos jaga, mushola, toilet, aularuang serba guna, area parkir. Konservasi Jalan-jalan Jembatan, jalur pedestrian Penyangga Jalan-jalan, duduk-duduk Jalur pedestrian, gazebo, bangku

5.7.5 Rencana Daya Dukung

Daya dukung dilakukan dalam rangka pembatasan pengunjung sehingga kelestarian dan keberlanjutan suatu kawasan dapat terjaga dan tetap alami serta minimal terhadap kerusakan. Daya dukung suatu kawasan ini merupakan kemampuan suatu kawasan untuk mendukung segala aktivitas atau kegiatan yang berlangsung didalamnya, dengan harapan dapat meminimalkan kerusakan terutama yang disebabkan oleh manusia. Daya dukung dihitung dengan melihat jumlah dan luasan fasilitas yang ada pada tiap ruang kemudian dibagi dengan standar kebutuhan ruang tiap orang untuk mendapatkan daya dukung tiap ruang. Kemudian nilai daya dukung keseluruhan kawasan didapat dari nilai daya dukung terendah pada tiap ruang. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan jumlah pengunjung pada area dengan nilai daya dukung terendah. Nilai daya dukung pada tiap ruang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 12. Lanjutan Tabel 13. Daya Dukung pada Tiap Ruang Ruang Fasilitas Satuan Luas Total m 2 Standar Kebutuhan ruang m 2 orang Daya Dukung orang Koefisien Rotasi Daya Dukung Total oranghari Luas m 2 Penerimaan dan Pelayanan Aularuang serba guna 1 578 578 4 144 1 144 Tourism center 1 100 100 4 25 8 200 Rumah makan 1 300 300 2 150 4 600 Kios-kios 25 12 300 2 150 4 600 Rumah Penginapan 6 150 900 4orang rumah 24 1 24 Masjid 1 100 100 2 50 3 150 Total 543 Wisata Edukasi Konservasi Alam Jalur Interpretasi 1 2857m 2857m 10m 285 4 1248 Lapangan Pembibitan 1 3004 3004 4 751 5 3755 Musem Tambang 1 400 400 4 100 4 400 Viewing Deck 1 150 150 8 18 16 288 Menara Pandang 1 75 75 4 18 8 144 Total 1172 Rekreasi Jalur pedestrian 1 2879m 2879m 10m 287 4 2943 Jalur Sepeda 1 2613m 2613m 15m 174 8 144 Area outbond 1 19563 19563 30 652 2 1304 Area piknik 1 14957 14957 20 747 1 747 Area kemah 3 6600 19800 90 247 1 247 Dek pemancingan 1 1490 1490 6 248 2 496 Darmaga perahu 1 864 864 8 108 4 1632 Perahu dayung 10 3 30 1 30 4 120 Sepeda air 10 4 40 2 20 4 80 Viewing Deck 1 225 225 8 28 16 448 Menara pandang 1 75 75 4 18 8 144 Children playground 1 6743 6743 20 337 4 1348 Total 2896 Wisata Edukasi Budidaya Jalur interpretasi 1 2238m 2238m 10m 223 4 2912 Tambak ikan 4 625 2500 8,75 285 8 2285 Menara Pandang 1 75 75 4 18 8 144 Lapangan Edukasi Budidaya 2 3678 7374 4 1843 2 3686 Total 2369 Sumber: Priyanto 2009, Nugraha 2011 dengan penyesuaian Daya dukung keseluruhan kawasan ekowisata pit Ata mengikuti jumlah daya dukung ruang wisata konservasi alam yang memiliki nilai daya dukung terrendah yaitu sejumlah 1172 orang untuk satu kali kunjungan.

5.7.6 Rencana Lanskap

Dokumen yang terkait

Perencanaan Lanskap Area Rekreasi Pada Lahan Pasca Tambang Batubara Di Pit 1 Mangkalapi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, Kalsel

1 15 222

Pendugaan Kandungan Karbon pada Tegakan Akasia (Acacia mangium) dan Sengon (Paraserianthes falcataria) di Lahan Reklamasi Pasca Tambang Batubara PT Arutmin Batulicin, Kalimantan Selatan

0 6 115

Strategi Manajemen Lahan Pasca-Tambang Untuk Praktik Agroforestri di PT. Arutmin Indonesia Kalimantan Selatan

0 10 195

Perencanaan reklamasi tambang batubara dalam kawasan hutan untuk pengembangan wilayah desa lingkar tambang (studi kasus PT Arutmin Indonesia tambang batulicin Kalimantan Selatan)

0 5 153

Rencana Pengelolaan Lanskap Pasca Tambang untuk Kawasan Agroforestri di PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin, Kalimantan Selatan

0 9 92

Studi Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Pasca Tambang Batu Bara di PT Arutmin Indonesia Site Batulicin Kalimantan Selatan

0 5 38

Perencanaan Lanskap Pasca Tambang Batubara Sebagai Arboretum di Kawasan Tanah Putih Pulau Sebuku Kalimantan Selatan

2 10 81

Perencanaan Lanskap Pasca Tambang Nikel PT INCO sebagai Kawasan Ekowisata di Sorowako Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan

2 23 85

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KEWAJIBAN REKLAMASI OLEH PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DI KABUPATEN TANAH BUMBU PROPINSI KALIMANTAN SELATAN ( Studi Kasus PT ARUTMIN INDONESIA ).

0 2 10

PENUTUP PELAKSANAAN KEWAJIBAN REKLAMASI OLEH PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DI KABUPATEN TANAH BUMBU PROPINSI KALIMANTAN SELATAN ( Studi Kasus PT ARUTMIN INDONESIA ).

0 3 4