3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Bogor yang secara geografis terletak di antara 6
o
30’30”-6
o
41’00” Lintang Selatan dan 106
o
43’30”-106
o
51’00” Bujur Timur serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter dan maksimal 350 meter di atas
permukaan laut. Kota Bogor dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Bogor dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kemang, Bojong Gede, dan Kec.
Sukaraja Kabupaten Bogor. b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi, Kabupaten Bogor.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Darmaga dan Kec. Ciomas,
Kabupaten Bogor. d.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin, Kabupaten Bogor.
Luas wilayah Kota Bogor mencapai 11.850 Ha yang terdiri dari enam kecamatan dan 68 kelurahan. Waktu Penelitian mulai dari penyusunan proposal
sampai penulisan tesis dilaksanakan pada periode bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Desember 2015. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Peta Lokasi Penelitian.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, observasi, wawancara dan
kuisioner, pengambilan data koordinat, serta dokumentasi atau sketsa maupun visual berupa gambar dan foto. Data sekunder diperoleh dari sumber tertulis yang telah ada
berkaitan dengan materi yang akan dicari seperti dari buku, laporan, peta dan data instansional di Kota Bogor antara lain:
1. Data penduduk dan potensi kelurahan dari Badan Pusat Statistik.
2. Dokumen Grand Design, RTRW, RDTR, dan RPJMD dari Bappeda
dan Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman. 3.
Laporan hasil pemetaan Kota Pusaka Kota Bogor dari Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka P3KP.
4. Dokumen Renstra Pariwisata dan Rencana Induk Pariwisata Daerah
dari Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor. 5.
Laporan pendataan Bangunan Cagar Budaya dari Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor.
6. Literatur yang berkaitan dengan kawasan cagar budaya di Kota Bogor.
7. Sumber lain yang relevan dengan topik penelitian.
Alat yang digunakan berupa seperangkat komputer yang dilengkapi perangkat lunak ArcGIS 9.3, Microsoft Word dan Microsoft Excel. Peralatan penunjang berupa
printer, GPS, kamera digital, dan peralatan menulis. Jenis dan sumber data, teknik pengumpulan dan analisis data serta keluaran output yang diharapkan ditunjukkan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Hubungan antara tujuan penelitian, jenis data, sumber data, teknik analisis dan output pada setiap tahapan penelitian.
No Tujuan Penelitian
Jenis Data Sumber
data Teknik
Analisis Output
1. Mengidentifikasi
bangunan serta kawasan cagar budaya
Kota Bogor secara spasial.
Data bangunan
cagar budaya Survei
Lapang Kernel
Density Kondisi eksisting
dan lokasi Kawasan Cagar
Budaya Kota Bogor
2. Menganalisis potensi
wisata kawasan cagar budaya perkotaan di
Kota Bogor. -
Data kriteria fisikvisual
dan non fisik kawasan
cagar budaya Survei
Lapang, Bappeda
Pembobotan sederhana
Potensi wisata perkotaan
kawasan cagar budaya
3. Menganalisis tingkat
pertumbuhan masing- masing kawasan cagar
budaya Kota Bogor. -
Data jumlah dan jenis
fasilitas perkotaan
Bapeda, BPS,
Kelurahan Skalogram
Tingkat Pertumbuhan
Kawasan Cagar Budaya
4. Menyusun arah
pengembangan kawasan cagar budaya
sebagai potensi wisata perkotaan Kota Bogor.
- Persepsi
tokoh kunci Kuisioner,
AHP Arahan
pengembangan Kawasan Cagar
Budaya
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder yang diperoleh sumber tertulis dan beberapa instansi
terkait. Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
3.3.1. Penentuan Informan Kunci
Penentuan informan kunci merupakan proses penting sebelum dilakukannya proses wawancara mendalam. Informasi yang didapat diharapkan menjadi data yang
bisa digunakan dalam kepentingan penelitian. Informan kunci yang ditentukan yaitu tokoh masyarakat, pemerintah setempat, praktisi dan pihak-pihak yang terkait dengan
upaya pelestarian dan pengembangan kawasan cagar budaya.
3.3.2. Kuisioner
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuisioner dengan beberapa orang informan kunci key informan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis
pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Mardalis, 2008.
Kuesioer berisikan daftar pertanyaan yang dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan program menggunakan skala prioritas. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi pengembangan kawasan cagar budaya dari responden.
3.3.3. Survei GPS
Pengumpulan data koordinat dilakukan dengan melakukan survey objek dan bangunan cagar budaya di enam kecamatan Kota Bogor dengan menggunakan alat
GPS Global Positioning System. GPS adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS alat GPS memperoleh sinyal dari beberapa
satelit yang mengorbit bumi. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. Data-data yang diambil berbentuk titik dari bangunan
cagar budaya. Data waypoints bersifat seperti titik yang menginformasikan posisi secara akurat dan tepat mengenai bangunan cagar budaya.
3.4. Teknik Analisis Data
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, teknik analisis data yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut;
3.4.1. Analisis Kepadatan Kernel Density
Keberadaan bangunan cagar budaya Kota Bogor hampir tersebar diseluruh kecamatan dengan kondisi yang berbeda-beda satu sama lain. Konsentrasi bangunan
cagar budaya secara spasial atau cagar budaya sebagai sebuah kawasan pada sebuah kota dianggap memiliki daya tarik wisata dibandingkan dengan satu bangunan cagar
budaya yang saling terpisah jauh dari bangunan lainnya. Pandangan ini berdasarkan