Rencana Jaringan Jalan Struktur Ruang

sumber: Dokumen Teknis RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 Gambar 15. Rencana Struktur Ruang Kota Bogor. Rencana Utilitas

A. Air Minum

Pelayanan air minum direncanakan akan mencapai 86 penduduk terlayani pada 2028 dengan basis pelayanan tahun eksisting sebesar 42. Potensi sumber air akan didapatkan dari sumber mata air Tangkil, Kota Batu, Bantar Kambing, serta pengolahan air Cisadane WTP Dekeng. Pada wilayah yang tidak terlayani oleh jaringan PDAM akan dikembangkan sistem non perpipaan dengan memanfaatkan mata air dan sumur dangkal kolektif. Wilayah prioritas pelayanan adalah Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat, dan Tanah Sareal.

B. Air Limbah

Pengembangan instalasi pengolah air limbah IPAL kolektif di pengembangan perumahan baru untuk efisiensi lahan dan pencegahan pencemaran air tanah, Pembangunan Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja IPLT di Kayumanis, optimalisasi IPLT Tegal Gundil, serta pencegahan pemanfaatan sungai untuk pembuangan limbah rumah tangga maupun limbah lainnya.

C. Drainase

Pengembangan sistem drainase makro dan mikro secara terpadu, pengendalian debit air pada wilayah genangan, peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabiliatsi dan pemeliharaan drainase, serta pengamanan daerah-daerah sekitar jaringan drainase dari kegiatan pembangunan fisik.

D. Persampahan

Rencana persampahan adalah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu. Rencana pengembangan antara lain optimalisasi lahan TPA Galuga, operasionalisasi TPA terpadu Nambo, Pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu TPST dan Stasiun Peralihan Antara SPA Kayumanis, serta pengembangan pengelolaan sampah skala lingkungan berbasis komunitas dengan 3 R.

E. Listrik dan Telekomunikasi

Pada sektor energi listrik dikembangkan peningkatan kualitas dan jangkuan pelayanan listrik dengan mengembangkan sistem pengamanan untuk mengurangi jumlah kehilangan listrik dan pelayanan keseluruh wilayah kota. Pada sektor telekomunikasi dikembangkan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan telekomunkasi dengan mendorong penggunan tower bersama. Pada jaringan utilitas air, listrik, telephon, dan gas akan dikembangkan sistem terpadu dengan jaringan bersama ducting system. Rencana Pedestrian Pengembangan rencana pedestrian diarahkan pada membangun jalur-jalur pejalan kaki pada pusat-pusat kegiatan yang berorientasi pada keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki, penataan kembali jalur pejalan kaki dengan mengembalikan fungsi jalur pejalan kaki yang difungsikan selain kegiatan pejalan kaki, dan meningkatkan kualitas jalur pejalan kaki yang sudah ada. Rencana Ruang Evakuasi Bencana Sebagai antisipasi berbagai bencana, terutama bencana yang sering terjadi di Kota Bogor maka direncanakan penyediaan ruang dan jalur evakuasi bencana yang tersebar diseluruh wilayah terutama pada wilayah rawan bencana. Bencana yang sering terjadi antara lain longsor, banjir, dan kebakaran. Pada masing-masing wilayah telah ditetapkan melting point dan jalur evakuasi bencana. Pada kawasan padat penduduk harus diantisipasi bahaya kebakaran.

4.2.8.2. Rencana Pola Ruang

Arahan rencana pola ruang terbagi menjadi 2 yaitu arahan pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan Lindung Kawasan lindung yang dilindungi dan dilestarikan antara lain : 1. Areal Sempadan Sungai 2. Areal Sempadan Situ 3. Areal Sempadan Mata Air