Analisis Pembobotan Rank Order Centroid ROC

Responden akan memberikan bobot berdasarkan variabel yang dinilai berapa kali lebih penting dari variabel lainnya secara berpasangan. Bobot tersebut diberi nilai 1 sampai 9 dengan keterangan masing-masing bobot sebagai berikut: Tabel 5. Keterangan Masing-masing Bobot. BOBOT ARTI KETERANGAN 1 = Sama penting Kedua pilihan berkontribusi sama penting terhadap tujuan 3 = Sedikit lebih penting Salah satu pilihan sedikit lebih diminati dibandingkan pilihan lainnya 5 = Agak lebih penting Salah satu pilihan lebih diminati dibandingkan pilihan lainnya 7 = Jauh lebih penting Sangat nyata lebih penting dan terbukti dari beberapa fakta sangat lebih penting dibandingkan pilihan lainnya 9 = Mutlak lebih penting Jelas dan sangat meyakinkan jauh lebih penting dibandingkan dengan pilihan lainnya 2,4,6, 8 = Nilai antara angka ganjil di atas Dipilih jika perlu kompromi antara 2 pilihan yang dibandingkan Contoh pengisian tabel dengan bobot yang diberikan pada pilihan variable berpasangan seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 6. Pemberian Bobot pada Pilihan Berpasangan. FAKTOR A B C A 1 3 15 B 13 1 9 C 5 19 1 Tabel di atas menyatakan bahwa Faktor A dianggap sedikit lebih penting 3 daripada faktor B. Demikian pula Faktor B dianggap mutlak lebih penting 9 daripada faktor C. Namun Faktor C dianggap agak lebih penting 5 daripada faktor A. Penentuan Ranking Prioritas dilakukan dengan menggunakan Vektor Eigen sebagai berikut: n .., .......... 1, i N .......X N X N X N VE in i3 i2 i1 i   n dengan Indeks Konsitensi: �� = � � − − 1 Proses AHP melibatkan sembilan tokoh kunci sebagai responden dalam membangun perpsepsi melalui pengisian kusioner. Para tokoh kunci merupakan mereka yang memiliki jabatan strategis atau dengan latar belakang kepakaran yang terkait dengan cagar budaya, wisata dan hal-hal yang terkait di dalamnya. Tokoh kunci tersebut terdiri dari: 1. Kepala Dinas, Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor. 2. Kepala Bidang Fisik, Badan Perencana Pembangunan Kota Bogor. 3. Kepala Bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman, Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor. 4. Ketua Divisi Perencanaan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah P4W LPPM-IPB. 5. Praktisi dan pegiat arsitektur perkotaan. 6. Konsultan City Branding, Gambaran Brand. 7. Anggota Komunitas peduli cagar budaya, Kampoeng Bogor. 8. Direktur Eksekutif, Badan Pelestari Pusaka Indonesia. Karena terdapat persepsi dari beberapa tokoh kunci, maka perlu menyatukan terlebih dahulu persepsi tersebut dengan menggunakan persamaan rata-rata geometri sebagai berikut: �� = � 1 � 2 … � Dimana: GM = Geometric Mean X 1 = Pakar ke-1 X 2 = Pakar ke-2 X n = Pakar ke-3