Iklim Geologi Kondisi Fisik Wilayah

Jenis penggunaan lahan bukan sawah dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu: Tegal, Ditanami Pohon, Kolam, Tidak Diusahakan dan Lainnya. Lahan tegal mempunyai luasan yang paling besar yaitu 960 hektar dan Kecamatan Bogor Selatan mempunyai luas lahan bukan sawah terbesar di Kota Bogor. Tabel 13. Luas Lahan Pertanian Menurut Kecamatan Kota Bogor, Tahun 2014. No Kecamatan Lahan Sawah Ha Lahan Bukan Sawah Ha 1. Bogor Selatan 283 580 2. Bogor Timur 178 383 3. Bogor Utara 5 493 4. Bogor Tengah 22 5. Bogor Barat 270 574 6. Tanah Sareal 14 424 Jumlah 2014 750 2.476 2013 750 2.476 2012 750 2.374 2011 750 2.374 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2015 Tabel 14. Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan Kota Bogor, Tahun 2014 No Kecamatan Luas Lahan Bukan Sawah Ha Jumlah Tegal Ditanami Pohon Kolam Tidak Diusahakan Lainnya 1. Bogor Selatan 282 73 19 11 195 580 2. Bogor Timur 137 54 18 7 167 383 3. Bogor Utara 195 93 13 192 493 4. Bogor Tengah 3 3 5 11 22 5. Bogor Barat 124 102 8 4 336 574 6. Tanah Sareal 219 71 12 4 118 424 Jumlah 2014 960 396 75 26 1.019 2.476 2013 964 396 75 22 1.019 2.476 2012 964 366 75 27 942 2.374 2011 964 366 75 27 942 2.374 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2015.

4.2.6. Kemampuan Lahan

Kemampuan lahan di Kota Bogor terbagi menjadi tiga kategori yaitu: 1. Lahan yang tidak dapat dikembangkan restricted area Lahan yang tidak dapat dikembangkan adalah lahan yang sudah ditetapkan mempunyai fungsi perlindungan dan lahan yang ditetapkan tidak dapat dialihfungsikan ke penggunaan lain yang tidak sesuai. Secara umum lahan ini adalah lahan peril ndungan setempat, kawasan perlindungan plasma nutfah dan hutan kota. Lahan ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan perlindungan plasma nutfah dan hutan kota, serta kawasan perlindungan setempat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung pada Pasal 60, bahwa kawasan perlindungan plasma nutfah adalah Kebun Raya Bogor. Wilayah Hutan Kota yang dapat dijadikan potensi RTH Kota Bogor kedepan adalah hutan-hutan penelitian yang notabene adalah milik departemenkantor pusat yang sewaktu-waktu bisa dialihkan fungsinya menjadi fungsi komersial diantaranya: Hutan Penelitian Biotrop dan Kebun Penelitian IPB. 2. Lahan yang dapat dikembangkan dengan persyaratan limited area Lahan yang dapat dikembangkan dengan persyaratan adalah lahan belum terbangun yang dapat dialihfungsikan untuk kegiatan perkotaan dengan persyaratan tertentu seperti pengaturan bangunan atau penggunaan teknologi tertentu. Di Kota Bogor lahan ini terdiri dari lahan resapan air dimana pembangunannya memerlukan pengaturan KDH danatau pemberlakukan aturan penyediaan sumur resapan. 3. Lahan yang dapat dikembangkan developed area Lahan yang dapat dikembangkan adalah lahan terbangun atau lahan tidak terbangun yang dapat dialihfungsikan penggunaannya untuk keperluan aktivitas budidaya perkotaaan, seperti perumahan dan prasarananya, industri, perdagangan dan jasa. Dalam kecenderungannya lahan tidak terbangun cenderung beralih fungsi menjadi lahan perumahan dan prasarananya atau industri. Sedangkan kegiatan komersial perkotaan berupa perdagangan dan jasa cenderung berubah dari penggunaan lahan perumahan atau lahan terbangun lainnya. Tabel 15. Kemampuan Lahan Kota Bogor. No Kecamatan Lahan tidak dapat Dikembangkan Lahan yang dapat Dikembangkan Lahan dapat dikembangkan Terbatas Jumlah Kawasan Perlindungan Plasma nutfah dan Hutan Kota Kawasan Perlindungan setempat Lahan Potensial untuk Pengembangan Kawasan yang sudah terbangun Daerah Resapan Konservasi Air Tanah