tinggal. Status kepemilikan rumah tinggal yang dapat sewaktu-waktu berpindah, menimbulkan ketidakpastian terhadap upaya pelestarian. Pemilik bangunan harus
mendapatkan manfaat dari terbentuknya kawasan wisata cagar budaya di Kelurahan Babakan dalam bentuk-bentuk yang disesuaikan.
Keberadaan Jalan Raya Pajajaran yang membelah Kelurahan Babakan selain memudahkan akses terhadap bangunan cagar budaya, dan juga memfasilitasi
berkembangnya kawasan jasa dan perdagangan. Hal tersebut dapat menjadi ancaman ataupun sebaliknya menjadi pendukung berkembangnya kawasan cagar budaya di
Kelurahan Babakan. Upaya yang dilakukan secara umum dalam konteks keruangan adalah mensinergikan kawasan perdagangan dan jasa terhadap perumahan cagar
budaya yang ada. Bentuk perdagangan dan jasa harus mendukung konsep dan tema cagar budaya yang ada, sedangkan keberadaan perumahan dibatasi kemungkinan-
kemungkinan perubahan bangunan, sehingga bentuk bangunan secara unsur cagar budaya masih tetap terjaga.
Rumah tinggal bernuansa elite Eropa, didukung dengan keberadaan café-café bernuansa yang sama, dapat menjadi kesamaan tema yang dapat dikembangkan.
Memanfaatkan taman dan mendorong kehadiran galeri-galeri atau tempat pertunjukkan terbatas menjadi hal yang kemudian layak untuk diupayakan. Kawasan
wisata cagar budaya di Kelurahan Babakan kemudian didorong untuk segmentasi wisata terbatas dengan target wisatawan menengah ke atas. Beberapa bangunan cagar
budaya rumah tinggal yang ada dapat didorong menjadi homestay bagi para wisatawan yang datang dari luar kota.
Gambar 26. Contoh Bangunan Cagar Budaya di Kelurahan Babakan.
5.4.2. Kelurahan Paledang
Pada tahun 2014 Kelurahan Paledang memiliki jumlah penduduk yang mencapai 11,735 jiwa. Dengan luas wilayah wilayah sebesar 1.78 km
2
, maka kepadatan penduduk Kelurahan Paledang mencapai 6,593 per km
2
. Sebagai bagian wilayah yang berada di pusat kota, Kelurahan Paledang memiliki pergerakan aktifitas
yang cukup tinggi. Pada tahun 2011 diketahui bahwa total pergerakan di Kelurahan Paledang mencapai 13,232 orang per hari, dan diprediksikan meningkat menjadi
14,830 orang per hari pada tahun 2016 atau mencapai 5,412,879 orang per tahun. Hal
ini yang mendorong tingkat pertumbuhan di Kelurahan Paledang berada pada Hirarki II dengan nilai indeks perkembangan wilayah sebesar 206.5 pada tahun 2014.
Kehadiran Kebun Raya Bogor, mendorong peruntukkan rencana pola ruang kawasan budidaya di Kelurahan Paledang didominasi untuk hutan kota dengan
proporsi luas mencapai 62.2 dari keseluruhan luas wilayah kelurahan. Selanjutnya peruntukkan ruang diarahkan untuk perumahan dengan kepadatan sedang dengan
proporsi luas mencapai 11 dan pemerintahan dengan proporsi luas mencapai 6.08. Hal tersebut seperti yang tertuang pada RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031
dengan proporsi rencana pola ruang budidaya yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 29. Proporsi Luas Wilayah Kelurahan Paledang berdasarkan Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya, RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031.
No Rencana Pola Ruang
Luas km persegi
persen 1
Sempadan Sungai 0.0562
3.26 2
Sempadan Saluran 0.0005
0.03 3
Sempadan Rel KA 0.0513
2.98
4 Hutan Kota
1.0728 62.2
5 TPU
0.0069 0.40
6 Sungai
0.0585 3.39
7 Fasilitas Pendidikan
0.0324 1.88
8 Militer
0.0080 0.46
9 Pemerintahan
0.1049 6.08
10 Fasilitas OR dan Rekreasi
0.0001 0.01
11 RTH Kebun Penelitian
0.0002 0.01
12 RTH Taman Kota
0.0004 0.03
13 RTH
0.0086 0.50
14 Jasa
0.0321 1.86
15 Perdagangan
0.0362 2.10
16 Rumah Tinggi
0.0623 3.61
17 Rumah Sedang
0.1894 11.0
18 Fasilitas Peribadatan
0.0037 0.21
Total 1.7246
100 Kawasan cagar budaya di Kelurahan Paledang dibangun dengan poros pusat
pemerintahan yang ditandai dengan kehadiran Istana Bogor dan pusat botani yang ditandai dengan kehadiran Kebun Raya Bogor. Kawasan ini sangat mempengaruhi
perkembangan kawasan disekitarnya dalam kerangka pemenuhan kebutuhan aktifitas yang saling terkait. Kantor-kantor pemerintahan, pusat-pusat penelitian, perumahan
dan pasar berkembang dengan Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor sebagai porosnya. Kelurahan Paledang memiliki 54 bangunan cagar budaya yang 85.19
diantaranya berkondisi baik, 12.96 berkondisi sedang dan hanya 1.85 saja yang berkondisi kurang baik. Dari jumlah bangunan cagar budaya yang ada, hanya
terdapat tiga bangunan atau sekitar 5.56 dari keseluruhan bangunan yang bersifat multi fungsi dan dua bangunan atau sekitar 3.70 dengan akses yang baik. Namun
bangunan cagar budaya di Kelurahan Paledang masih berpeluang untuk ditingkatkan dari sisi fungsi dan akses karena terdapat 18 bangunan atau sekitar 33.3 yang