Kelurahan Paledang Kawasan Prioritas Pengembangan

bangunan cagar budaya di Kelurahan Paledang masih berpeluang untuk ditingkatkan dari sisi fungsi dan akses karena terdapat 18 bangunan atau sekitar 33.3 yang berfungsi sedang dan terdapat 24 bangunan atau sekitar 44.4 yang juga berakses sedang. Upaya yang dilakukan terhadap bangunan tersebut untuk dapat menyesuaikan dengan aktifitas wisata, dapat mendorong bangunan cagar budaya di Kelurahan Paledang menjadi kawasan wisata yang cukup potensial. Tabel 30. Potensi Wisata Bangunan Cagar Budaya di Kelurahan Paledang. Kriteria Kondisi Fungsi Akses Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Baik 46 85.19 3 5.56 2 3.70 Sedang 7 12.96 18 33.33 24 44.44 Kurang 1 1.85 33 61.11 28 51.85 Jumlah 54 100.00 54 100.00 54 100.00 Gambar 27. Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya dan Sebaran Bangunan Cagar Budaya di Kelurahan Paledang. Kebun Raya Bogor tetap menjadi magnet utama wisata di Kelurahan Paledang. Selain memiliki koleksi keanekaragaman hayati, Kebun Raya Bogor juga menyimpan sejumlah bangunan cagar budaya yang masih terjaga dengan baik. Bangunan cagar budaya tersebut diantaranya meliputi, Laboratorium Treub, Lady Raffles Memorial, Monumen J.J. Smith, Dutch Graveyard, dan Monumen C.G.K Reindwart. Sedangkan di luar kawasan Kebun Raya Bogor, Kelurahan Paledang memiliki sejumlah bangunan cagar budaya yang sebagian juga terkait dengan Kebun Raya diantaranya meliputi, Museum Zoologi Bogor, Gedung Arsip Nasional, Balai Besar Industri Agro BBIA, Kantor Direktorat Jenderal PHKA, Kantor Dinas Kebersihan, dan Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air. Selain itu terdapat juga Gereja Protestan Zebaoth, Gereja Katedral Bogor BMU, dan Seminaris Stella Maris, serta beberapa bangunan cagar budaya lain yang memperkuat kawasan cagar budaya di Kelurahan Paledang. Tema besar kawasan wisata cagar budaya yang dapat ditawarkan adalah dengan memadukan antara wisata budaya dan ilmu pengetahuan. Setiap bangunan cagar budaya yang merupakan perkantoran atau juga rumah peribadatan, membuka kunjungan diluar atau disesuaikan baik dengan jam kantor ataupun waktu berdoa pada termpat peribadatan. Walaupun upaya mengatur rumah tinggal berbenturan dengan ranah private dan memiliki nilai yang rendah dalam akses dan fungsi wisata, namun keberadaan perumahan yang masih memenuhi unsur cagar budaya sangat penting dalam menambah nilai pemandangan yang jadi salah satu bagian dalam membangun wisata budaya dalam kawasan. Sehingga aturan merubah bentuk bangunan perlu dibatasi dengan sebuah peraturan yang disertai kompensasi bagi pemilik bangunan seperti halnya dalam membayar pajak bangunan. Sama halnya seperti di Kelurahan Babakan, beberapa bangunan cagar budaya rumah tinggal yang ada dapat didorong menjadi homestay bagi para wisatawan yang datang dari luar kota. Gambar 28. Contoh Bangunan Cagar Budaya di Kelurahan Paledang.

5.4.3. Kelurahan Sempur

Kelurahan Sempur memiliki jumlah penduduk mencapai 8,053 jiwa yang berarti dengan luas wilayah sebesar 0,63 km 2 , Kelurahan Sempur memiliki kepadatan penduduk sebesar 12,783 km 2 pada tahun 2014. Total pergerakan orang di Kelurahan Sempur mencapai 10,410 orang per hari pada tahun 2011 dan diprediksikan meningkat menjadi 11,669 orang per hari atau mencapai 4,259,032 orang per tahun pada tahun 2016. Hal ini mengakibatkan Kelurahan Sempur memiliki tingkat pertumbuhan pada Hirarki II dengan nilai indeks pertumbuhan wilayah sebesar 225.1 pada tahun 2014. Tabel 31. Proporsi Luas Wilayah Kelurahan Sempur berdasarkan Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya, RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031. No Rencana Pola Ruang Luas km persegi persen 1 Sempadan Sungai 0.0354 6.40 2 Hutan Kota 0.0023 0.41 3 Sungai 0.0247 4.48 4 Pemerintahan 0.0042 0.76 5 Fasilitas OR dan Rekreasi 0.0215 3.89 6 Jasa 0.0089 1.62 7 Fasilitas Pendidikan 0.0074 1.34 8 Militer 0.0079 1.43 9 Perdagangan 0.0269 4.87 10 RTH Taman 0.0199 3.60 11 RTH Taman Lingkungan 0.0037 0.67 12 RTH Taman Kota 0.0114 2.07 13 Rumah Tinggi 0.0744 13.5 14 Rumah Sedang 0.3039 55.0 Total 0.5526 100 Perumahan menjadi bagian yang mendominasi peruntukkan rencana pola ruang kawasan budidaya di Kelurahan Sempur seperti tertuang dalam RTRW Kota Bogor 2011-2031. Hal tersebut ditunjukkan oleh proporsi ruang untuk perumahan dengan kepadatan sedang yang mencapai 55 dan perumahan dengan kepadatan tinggi yang mencapai 13.5 dari seluruh wilayah kelurahan. Selanjutnya keberadaan Sungai Ciliwung yang melintas dan membelah Kelurahan Sempur, menyebabkan peruntukkan ruang sempadan sungai dengan proporsi 6.40 dari total luas wilayah. Tabel 32. Potensi Wisata Bangunan Cagar Budaya di Kelurahan Sempur. Kriteria Kondisi Fungsi Akses Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Baik 37 94.87 2 5.13 3 7.69 Sedang 2 5.13 7 17.95 5 12.82 Kurang 0.00 30 76.92 31 79.49 Jumlah 39 100 39 100 39 100 Kelurahan Sempur memiliki 39 bangunan cagar budaya yang 94.9 diantaranya masih berkondisi baik, 5.13 berkondisi sedang, dan tidak ada satupun yang berkondisi kurang baik. Dari sisi fungsi dan akses wisata, masih terdapat 30 bangunan atau sekitar 76.92 yang masih kurang memiliki fungsi wisata dan terdapat 31 bangunan atau sekitar 79.49 yang masih kurang memiliki akses untuk kegiatan wisata. Namun demikian, peningkatan potensi bangunan terhadap aktifitas wisata masih dapat dilakukan terhadap 7 bangunan atau sekitar 17.95 yang memiliki fungsi sedang dan 5 bangunan atau sekitar 12.82 yang memiliki akses sedang. Bangunan cagar budaya Kelurahan Sempur, hadir berdasarkan konsep perumahan garden city yang diinisiasi oleh perencana kota bernama Thomas Karsten