Topografi Kondisi Fisik Wilayah

hektar merupakan lahan curam dengan kemiringan 25−40 persen dan lahan sangat curam seluas 119,74 hektar dengan kemiringan lebih dari 40 persen. sumber: Dokumen Teknis RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 Gambar 14. Peta Lereng Kota Bogor. Kecamatan Bogor Selatan merupakan daerah di Kota Bogor yang tergolong sangat peka terhadap erosi, karena mempunyai kemiringan lebih dari 40 persen atau sangat curam sehingga daerah tersebut sangat peka terhadap erosi. Untuk lebih jelasnya, tingkat kemiringan daerah menurut kecamatan telah tersaji dalam Tabel 9. Tabel 9. Tingkat Kemiringan Daerah Menurut Kecamatan di Kota Bogor. No Kecamatan Tingkat Kemiringan Ha Datar 2 Landai 2−15 Agak Curam 15−25 Curam 25−40 Sangat Curam 40 Jumlah 1. Bogor Selatan 169,10 1.418,40 1.053,89 350,37 89,24 3.081 2. Bogor Timur 182,30 722,62 56,03 44,25 9,80 1.015 3. Bogor Utara 137,85 1.565,65 68 0,50 1.772 4. Bogor Tengah 125,44 560,47 117,54 9,55 813 5. Bogor Barat 618,40 2.502,14 153,81 10,65 3.285 6. Tanah Sareal 530,85 1.321,91 31,24 1.884 Jumlah 1.763,94 8.091,19 1.109,92 765,21 119,74 11.850 Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2015.

4.2.2. Iklim

Kota Bogor sepanjang tahun 2015 mempunyai suhu rata-rata tiap bulan 34,2°C dengan suhu terendah 20,0°C dan suhu tertinggi 33,7°C. Suhu seperti itu antara lain dipengaruhi kelembaban udara sebesar 89,9 persen serta jumlah curah hujan setiap bulannya. Jumlah curah hujan di Kota Bogor pada tahun 2015, memperlihatkan bahwa Pos Hujan Atang Sanjaya memiliki jumlah rata-rata curah hujan terbesar yaitu 335,3. Menurut Stasiun Klimatologi, bulan November menjadi bulan dengan curah hujan terbesar pada tahun 2015 di Kota Bogor dengan Pos Hujan Empang terbesar yaitu 996,6. Sedangkan untuk curah hujan rata-rata dalam rentang tiga tahun terakhir, dari tahun 2012 sampai dengan 2015 mengalami naik turun yang berkisar antara 236,3 sampai 535,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Jumlah Curah Hujan di Kota Bogor Tahun 2015. No. Bulan Pos Hujan Empang Stasiun Klimatologi Empang Katulampa Atang Sanjaya 1. Januari 354,0 413,0 557,8 250,0 2. Februari 411,0 372,4 478,4 350,8 3. Maret 494,0 396,0 461,4 374,3 4. April 279,0 479,0 285,4 205,7 5. Mei 182,0 95,0 337,8 204,6 6. Juni 56,0 22,0 118,8 90,2 7. Juli 25,0 0,0 1,0 1,6 8. Agustus 83,0 121,0 189,9 112,4 9. September 91,0 39,0 25,0 79,8 10. Oktober 175,0 79,0 112,1 110,6 11. November 996,6 805,0 702,7 854,9 12. Desember 453,0 407,0 753,7 579,7 Rata-rata 2015 300,0 269,0 335,3 267,9 2014 417,4 395,4 576,1 352,5 2013 415,0 380,8 630,2 333,0 2012 329,3 305,7 535,3 304,5 Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2015. Kualitas udara Kota Bogor secara keseluruhan dapat dikatakan baik atau sehat. Beberapa parameter kualitas udara Kota Bogor relatif tidak membahayakan lingkungan, karena gas-gas dan partikulat tersuspensi yang dihasilkan, pada umumnya masih di bawah ambang batas baku mutu udara ambien. Namun kadar debu dan tingkat kebisingan pada beberapa lokasi masih berada di atas persyaratan ambang batas yang ditentukan.

4.2.3. Geologi

Kondisi geologi di Kota Bogor yaitu tufa dengan luasan 3.395,17 hektar yang tersebar di enam kecamatan dengan Kecamatan Bogor Selatan menjadi kecamatan dengan penyebaran kondisi geologi tufa terbesar. Sedangkan kipas aluvial dengan luasan 3.249,98 hektar dan Kecamatan Bogor Utara menjadi kecamatan dengan penyebaran kondisi geologi kipas aluvial. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebaran kondisi geologi menurut kelurahan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Kondisi Geologi Menurut Kecamatan di Kota Bogor. No Kecamatan Kondisi Geologi Ha Aliran Andesit Kipas Aluvial Endapan Tufa Lanau Breksi Tufan dan Capili Jumlah 1. Bogor Selatan 445,01 1.838,81 797,18 3.081 2. Bogor Timur 304,21 710,79 1,015 3. Bogor Utara 1.766,64 5,36 1.772 4. Bogor Tengah 226,98 0,17 582,81 3,04 81 5. Bogor Barat 1.012,45 348,89 1.372,51 238,81 312,34 3.285 6. Tanah Sareal 1.262,15 603,26 18,59 1.884 Jumlah 2.719,61 3.249,98 1.372,68 3.395,17 1.112,56 11.850 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2013.

4.2.4. Tanah

Jenis tanah hampir diseluruh wilayah Kota Bogor adalah latosol coklat kemerahan dengan luasan 8.496,35 hektar, kedalaman efektif tanah lebih dari 90 centimeter dengan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Kemudian jenis tanah lain yang juga menyebar di enam Kecamatan yaitu aluvial kelabu dengan luasan 1.157,9 hektar. Kondisi fisik dan lingkungan menurut jenis tanah per kecamatan di Kota Bogor tersaji pada Tabel 12. Tabel 12. Kondisi Fisik dan Lingkungan Menurut Jenis Tanah Per Kecamatan di Kota Bogor. No Kecamatan Jenis Tanah Ha Aluvial Kelabu Latosol Coklat Latosol Coklat Kemerahan Latosol Merah Kekuningan Podzolik Merah Kuning Regosol Androsol Coklat Jumlah Ha 1 Bogor Selatan 175,41 271,88 1.860,67 732,19 40,85 3.081 2 Bogor Timur 218,51 796,49 1.015 3 Bogor Utara 141.30 1.576,95 53,75 1.772 4 Bogor Tengah 162,82 650,18 813 5 Bogor Barat 397,63 1.928,61 26,35 85,27 847,14 3.285 6 Tanah Sareal 62,26 1.683,45 138,29 1.884 Jumlah 1.157,9 271,88 8.496,35 192,04 26,5 732,19 85,27 11.850 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2013.

4.2.5. Penggunaan Lahan

Luas lahan sawah di enam kecamatan pada tahun 2014 yaitu 750 hektar dan luas bukan sawah yaitu 2.476 hektar. Kecamatan Bogor Selatan mempunyai luasan lahan sawah dan lahan bukan sawah terbesar masing-masing yaitu 283 hektar dan 580 hektar. Untuk lebih jelasnya mengenai luasan lahan pertanian menurut kecamatan, dapat dilihat pada Tabel 13. Jenis penggunaan lahan bukan sawah dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu: Tegal, Ditanami Pohon, Kolam, Tidak Diusahakan dan Lainnya. Lahan tegal mempunyai luasan yang paling besar yaitu 960 hektar dan Kecamatan Bogor Selatan mempunyai luas lahan bukan sawah terbesar di Kota Bogor. Tabel 13. Luas Lahan Pertanian Menurut Kecamatan Kota Bogor, Tahun 2014. No Kecamatan Lahan Sawah Ha Lahan Bukan Sawah Ha 1. Bogor Selatan 283 580 2. Bogor Timur 178 383 3. Bogor Utara 5 493 4. Bogor Tengah 22 5. Bogor Barat 270 574 6. Tanah Sareal 14 424 Jumlah 2014 750 2.476 2013 750 2.476 2012 750 2.374 2011 750 2.374 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2015 Tabel 14. Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan Kota Bogor, Tahun 2014 No Kecamatan Luas Lahan Bukan Sawah Ha Jumlah Tegal Ditanami Pohon Kolam Tidak Diusahakan Lainnya 1. Bogor Selatan 282 73 19 11 195 580 2. Bogor Timur 137 54 18 7 167 383 3. Bogor Utara 195 93 13 192 493 4. Bogor Tengah 3 3 5 11 22 5. Bogor Barat 124 102 8 4 336 574 6. Tanah Sareal 219 71 12 4 118 424 Jumlah 2014 960 396 75 26 1.019 2.476 2013 964 396 75 22 1.019 2.476 2012 964 366 75 27 942 2.374 2011 964 366 75 27 942 2.374 Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2015.

4.2.6. Kemampuan Lahan

Kemampuan lahan di Kota Bogor terbagi menjadi tiga kategori yaitu: 1. Lahan yang tidak dapat dikembangkan restricted area Lahan yang tidak dapat dikembangkan adalah lahan yang sudah ditetapkan mempunyai fungsi perlindungan dan lahan yang ditetapkan tidak dapat dialihfungsikan ke penggunaan lain yang tidak sesuai. Secara umum lahan ini adalah lahan peril ndungan setempat, kawasan perlindungan plasma nutfah dan hutan kota. Lahan ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan perlindungan plasma nutfah dan hutan kota, serta kawasan perlindungan setempat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung pada Pasal 60, bahwa kawasan perlindungan plasma nutfah adalah Kebun Raya