Pendekatan metode rank order centroid menghasilkan perkiraan bobot yang meminimalisir
tingkat kesalahan
maksimum setiap
pembobotan dengan
mengidentifikasi pusat dari semua kemungkinan bobot dalam mempertahankan urutan peringkat dari kepentingan tujuan. Barron dan Barrett [1996a] menemukan
bahwa bobot yang diperoleh dengan cara ini ternyata sangat stabil. Jika diketahui urutan peringkat bobot sebenarnya, tetapi informasi kuantitatif lainnya tidak
diketahui, maka dapat diasumsikan bahwa bobot merata pada urutan peringkat bobot secara searah, w
r1
≥ w
r2
≥ … ≥ w
rn
, dimana w
r1
+ w
r2
+ … + w
rn
= 1 dan r
i
adalah posisi peringkat dari w
ri
. Sebagai contoh jika n = 2 dan w
r1
≥ w
r2
hal ini berarti 0.5 ≤ w
r1
≤ 1. Jika pembuat keputusan tidak mengetahui nilai w
r1
, maka dapat diasumsikan probalilitas sebaran w
r1
adalah merata antara 0.5 dan 1. Nilai yang diharapkan adalah Ew
r1
= 0.75 yang berarti Ew
r2
= 0.25. Barron dan Berret 1996 membuat generalisasi pada kondisi n 2, dengan nilai yang diharapkan dari sebuah bobot dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut: � � =
1 1
=
dimana: n : jumlah kriteria
w
j
: bobot untuk kriteria j Contoh lain jika terdapat 4 kriteria, maka kriteria peringkat pertama akan
diperoleh 1 + 12 + 13 + 14 4 = 0,521, kedua akan diperoleh 12 + 13 + 14 4 = 0,271, ketiga 13 + 14 4 = 0,146, dan yang terakhir 14 4 = 0,062.
3.4.4. Analisis AHP Analytical Hierarchy Process
Dalam menentukan arah pengembangan yang diimplementasikan secara teknis melalui program prioritas yang harus dilakukan, maka dibangun sebuah hirarki
tujuan dan variabel yang diidentifikasi melalui persepsi para tokoh kunci tentang prioritas program pengembangan terkait pelestarian dan pengelolaan cagar budaya
melalui metode AHP Analytic Hierarchy Process. Terdapat hirarki empat program utama dan 11 sub-program yang ditawarkan kepada para tokoh kunci seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 11. Kerangka Hirarki pengembangan Kawasan Cagar Budaya sebagai Potensi Wisata Perkotaan Kota Bogor.
Responden akan memberikan bobot berdasarkan variabel yang dinilai berapa kali lebih penting dari variabel lainnya secara berpasangan. Bobot tersebut diberi
nilai 1 sampai 9 dengan keterangan masing-masing bobot sebagai berikut:
Tabel 5. Keterangan Masing-masing Bobot. BOBOT
ARTI KETERANGAN
1 = Sama penting
Kedua pilihan berkontribusi sama penting terhadap tujuan
3 = Sedikit lebih penting
Salah satu pilihan sedikit lebih diminati dibandingkan pilihan lainnya
5 = Agak lebih penting
Salah satu pilihan lebih diminati dibandingkan pilihan lainnya
7 = Jauh lebih penting
Sangat nyata lebih penting dan terbukti dari beberapa fakta sangat lebih penting
dibandingkan pilihan lainnya
9 = Mutlak lebih penting
Jelas dan sangat meyakinkan jauh lebih penting dibandingkan dengan pilihan lainnya
2,4,6, 8
= Nilai antara angka ganjil di atas
Dipilih jika perlu kompromi antara 2 pilihan yang dibandingkan
Contoh pengisian tabel dengan bobot yang diberikan pada pilihan variable berpasangan seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 6. Pemberian Bobot pada Pilihan Berpasangan. FAKTOR
A B
C A
1 3
15
B 13
1 9
C 5
19 1
Tabel di atas menyatakan bahwa Faktor A dianggap sedikit lebih penting 3 daripada faktor B. Demikian pula Faktor B dianggap mutlak lebih penting 9
daripada faktor C. Namun Faktor C dianggap agak lebih penting 5 daripada faktor A.
Penentuan Ranking Prioritas dilakukan dengan menggunakan Vektor Eigen sebagai berikut:
n ..,
.......... 1,
i N
.......X N
X N
X N
VE
in i3
i2 i1
i
n
dengan Indeks Konsitensi: �� =
�
�
− − 1