Pendidikan Perekonomian Sosial Budaya Ekonomi
Analisa kepadatan menggunakan metode Kernel Density menghasilkan tiga jenis kepadatan yang terdiri dari: i Sangat Padat dengan total luas mencapai
0.172368 km
2
; ii Cukup Padat dengan total luas mencapai 0.833234 km
2
; dan iii Kurang Padat dengan total luas mencapai 3.227005 km
2
. Lingkup analisa Kernel Density bekerja pada titik-titik bangunan cagar budaya secara kontinyu dengan Kota
Bogor sebagai batas wilayah analisa dan tidak melakukan analisis berdasarkan wilayah administrasi kelurahan. Hal tersebut membutuhkan proses selanjutnya yaitu
dengan melakukan overlay peta jenis kepadatan bangunan cagar budaya dengan batas wilayah administrasi kelurahan di Kota Bogor. Hasil overlay menghasilkan
pembagian tiga kelas terhadap kelurahan-kelurahan yang memiliki objek dan bangunan cagar budaya. Tiga kelas tersebut meliputi:
1. Kelas I merupakan kelurahan dengan total luas area kepadatan yang
dikalikan nilai bobot kriteria berjumlah antara 0.0597 – 0.1598 km
2
. 2.
Kelas II merupakan kelurahan dengan total luas area kepadatan yang dikalikan nilai bobot kriteria berjumlah antara 0.0249
– 0.0524 km
2
. 3.
Kelas III merupakan kelurahan dengan total luas area kepadatan yang dikalikan nilai bobot kriteria berjumlah antara 0.0000
– 0.0216 km
2
. Melalui overlay peta kepadatan dengan peta administrasi kelurahan maka
diketahui kelurahan-dengan dengan tingkat kepadatan masing-masing. Terdapat empat kelurahan yang dengan tingkat kepadatan Kelas I yang meliputi Kelurahan
Babakan, Kelurahan Paledang, Kelurahan Sempur dan Kelurahan Babakan Pasar. Keempat kelurahan tersebut memiliki lingkup area kepadatan yang cukup luas dan
merata dibanding kelurahan lain, sehingga menjadi kelurahan yang memiliki modal dasar dalam pengembangan kawasan dinilai dari sisi keberadaan bangunan cagar
budaya.
Gambar 18. Peta Sebaran Bangunan Cagar Budaya Kota Bogor.
Gambar 19. Peta Kepadatan Bangunan Cagar Budaya Menggunakan Metode Kernel Density.
Gambar 20. Peta Peringkat Kepadatan Kelurahan yang Memiliki Bangunan Cagar Budaya.
Kelurahan dengan kepadatan Kelas II masih memiliki modal yang cukup besar, namun diperlukan keberadaan potensi lain dalam mendukung pengembangan
kawasan sebagai kawasan wisata cagar budaya. Kelurahan dengan peringkat