Kebijakan Kehutanan Kabupaten Merangin

IV. PROFIL DAN SEJARAH DESA BARU PANGKALAN JAMBU

4.1. Kebijakan Kehutanan Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin merupakan kabupaten yang baru terbentuk pecahan dari kabupaten Sarolangun Bangko yang terbentuk berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Merangin secara geografis terletak antara 101º32´11˝ - 102º50´00˝ Bujur Timur dan 1º28´23˝ - 1º52´00˝ Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bungo b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kerinci. Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah 7.679 Km 2 atau 767.890 ha yang terbagi ke dalam 24 wilayah kecamatan. Kabupaten Merangin memiliki wilayah yang sebagian besar terdiri dari kawasan hutan yaitu seluas 351.023 hektar atau 44,80 dari luas wilayah Kabupaten Merangin. Kawasan hutan dibagi dalam beberapa peruntukan, diantaranya; bagian dari wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS seluas 160.676 hektar 15,76, Hutan Lindung seluas 38.807 hektar 4,78, Hutan Produksi Terbatas HPT seluas 34.431 hektar 6,51, dan Hutan Produksi seluas 113.109 hektar 17,75. Hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Merangin terdiri dari Hutan Lindung Gunung Tungkat, Hutan Lindung Hulu Landak Bukit Pale, dan Hutan Lindung Muncung Gunung Gamut. Hutan produksi di Kabupaten Merangin tersebar di beberapa lokasi, di antaranya hutan produksi Sungai Aur, Sungai Manau, Batang Ale, Batang Nilo-Nilo Dingin, dan Batang Asai. Sedangkan hutan produksi terbatas hanya terdapat di dua lokasi yaitu hutan produksi terbatas Gunung Sedingin dan Lubuk Pekak. Kawasan hutan tersebut sebagian besar terletak di Kecamatan Tabir Barat, Tabir Ulu, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Muara Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Kecamatan Sungai Tenang. Secara geografis kawasan hutan di Kabupaten Merangin terletak pada daerah pegunungan dengan tanah yamg cukup subur untuk dijadikan lahan pertanian. Kawasan hutan di Kabupaten Merangin juga merupakan sub daerah aliran sungai Sub DAS Batanghari dan merupakan hulu sungai-sungai besar seperti Batang Tembesi, Batang Merangin, Batang Mesumai, Batang Tabir, Batang Tantan dan beberapa sungai lainnya yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Merangin khususnya dan Propinsi Jambi pada umumnya. Sumber : Sumber Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Merangin Berdasarkan Tata Batas Kawasan Hutan Gambar 3. Peta Kawasan Hutan Kabupaten Merangin Dalam revisi Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin tahun 2009 telah diusulkan perubahan status kawasan hutan seluas 24.540 hektar untuk areal penggunaan lain. Secara status, kawasan hutan ini sebelumnya berstatus sebagai hutan produksi, hutan produksi terbatas, dan bagian dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS. Kawasan yang diusulkan tersebut merupakan kawasan perkampungan penduduk yang memang sudah ada sejak lama sebelum adanya penetapan kawasan hutan. Pada awal adanya penataan kawasan hutan, kampungdesa ini sudah dikeluarkan menjadi daerah enclave namun pada pemasangan batas kawasan hutan, desa ini menjadi bagian dari kawasan hutan yang dikuasai oleh negara.

4.2. Kondisi Umum Wilayah Desa Baru Pangkalan Jambu