Metode Pengumpulan Data Pattern of Land Resources Tenure and Livelihoods Adaptation Strategies Around Community Forest. (A Case Study: Baru Pangkalan Jambu Village Merangin District Jambi Province).

Pertama, sebagai konsekuensi atas pilihan paradigma yang telah diletakkan dalam penelitian ini, yang melihat realitas sosial atau gejala sosial itu ada pada individu atau internalized dalam individu, sehingga satuan analisisnya adalah tingkah laku individu dan kolektivitas hanya sebagai hasil teratur dari perbuatan-perbuatan individu Veerger, 1993. Dalam terminologi sosiologi dikenal dengan group behaviour behavioral pattern. Kedua, realitas sosial yang dikonstruksikan oleh individu yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dan saling berbagi makna, dan keberadaan realitas sosial tersebut tidak dapat dipisahkan dari individu. Individu-individu merupakan realitas konkrit dan obyektif dan masyarakat hanya merupakan nama yang merujuk pada asosiasi diantara mereka. Jadi tindakan individu merupakan sumber informasi utama dalam rangka memahami fenomena sosial Nugroho, 2001. Ketiga, para aktor —seperti lembaga adat, pemerintahan desa, pengelola hutan adat, dan individu adalah merupakan individu-individu yang berada dalam suatu jaringan sosial personal tertentu , regulasi tertentu, ―kode etik‖ tertentu dan dalam bentuk pertukaran tertentu. Artinya dalam penelitian ini, individu dilihat sebagai anggota kelompok group sehingga penelitian ini dapat mengungkap dan mengkonstruksi ”group behaviour” behavioral pattern.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk memenuhi kebutuhan analisis, ada dua macam datainformasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu datainformasi primer dan datainformasi sekunder. Datainformasi primer adalah datainformasi yang diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara mendalam in-depth interview, focus group discussion FGD, dan observasi. In-depth interview dilakukan untuk memperoleh datainformasi dari informan mengenai sejarah penguasaan lahan yang bersubstansi pada adaptasi masyarakat desa Pangkalan Jambu, untuk mendapatkan sumber informasi atau informan kunci yang tepat dilakukan tiga tahap, yakni a pemilihan informan awal yang terkait dengan fokus penelitian, b pemilihan informan lanjutan guna memperluas deskripsi informasi dan melacak variasi informasi yang mungkin ada, dan c menghentikan pemilihan informan lanjutan bilamana dianggap sudah tidak ditemukan lagi variasi informasi. Dalam menempuh tiga tahapan tersebut digunakan metode snowball sampling. Focus Group Discussion FGD digunakan untuk mengungkapkan pemaknaan dari hasil temuan menurut pemahaman sebuah kelompok, berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada permasalahan tertentu. dan wawancara terstruktur dilakukan untuk memperoleh datainformasi dari informan yang dipandu oleh panduan wawancara atau kuesioner. Penerapan FGD mengacu pada Bugin 2003 di antaranya: a penetapan tujuan, di mana tujuan tersebut harus diketahui oleh peserta FGD melalui pemberitahuan sebelum dilaksanakan FGD, meliputi topik- topik penting yang akan diangkat, tujuan-tujuan umum FGD, serta peserta yang akan dilibatkan; b FGD tidak bisa dilepas dari interview pribadi individual interviewing, artinya pada proses pelaksanaan FGD, proses interview pribadi menjadi teknik-teknik penting yang digunakan untuk mengungkapkan persoalan sebenarnya; c hasil FGD akan lebih bermakna, apabila penggunaannya dikombinasikan dengan metode observasi partisipasi. Mengkombinasikan kedua metode ini bermanfaat untuk mengulas fokus masalah secara lebih efisien. Penentuan siapa yang terlibat dalam FGD didasarkan pada kriteria a pengetahuannya terhadap kasus yang akan didiskusikan; b pengalaman praktis dan kepeduliwasannya terhadap fokus masalah; c tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan; d masyarakat awam yang tidak tahu-menahu dengan masalah tersebut, tetapi ikut merasakan persoalan sebenarnya. Dalam proses ini peneliti berperan sebagai fasilitator, yang menjaga agar proses dinamika diskusi tetap berjalan. Bahan diskusi dicatat dalam transkrip yang lengkap dan semua percakapan dicatat rekam sebagaimana adanya, termasuk komentar peserta kepada peserta lain, dan kejadian-kejadian khusus saat diskusi. Transkrip FGD dibuat berdasarkan kronologis pembicaraan agar memudahkan analisis. Teknik ini digunakan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya serta tanggapan klarifikasi peserta terkait dengan sistem penguasaan lahan dan adaptasi nafkah masyarakat Desa Baru Pangkalan Jambu. Dalam menjawab pertanyaan penelitian bersifat deskripsi terdapat dalam catatan harian maka pendekatan yang utama yang digunakan adalah pendekatan studi kasus, dengan pertimbangan bahwa penelitian ini menyangkut peristiwa atau gejala kontemporer dalam kehidupan yang riil Yin, 1996. Sedangkan pendekatan studi kasus dianggap mampu menjelaskan dari sistem penguasaan sumberdaya lahan dan adaptasi nafkah masyarakat Desa Baru Pangkalan Jambu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berupa informasi mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut perubahan pola penguasaan sumberdaya lahan dan pilihan strategi adaptasi nafkah masyarakat Desa Baru Pangkalan Jambu. Data primer diperoleh melalui diskusi atau wawancara baik secara kelompok maupun individu. 3.5.Teknik Analisis Data Analisis data menurut Singarimbun 1991 yang menyatakan bahwa analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Sesuai dengan kaedah penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sepanjang penelitian dilaksanakan, bahkan bersamaan dengan proses penulisan laporan. Untuk mendapatkan pemahaman dan pendalaman pengertian atas sebab gejala. Pengertian lain mengenai analisis data yaitu menurut Muhajir 1996 bahwa analisis data adalah proses upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi dan wawancara untuk meningkatkan pemahaman tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan. Lebih lanjut Nasution 1996 mengatakan bahwa langkah-langkah yang dilakukan analisis data adalah sebagai berikut : a. Reduksi data, pada tahap ini laporan data yang diperoleh dari lapangan perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal penting, dicari tema atau polanya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan mentah. b. Display data, penyajian atau display data dilakukan agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu dari penelitian melalui pembuatan berbagai macam matriks, grafik, network dan charts. c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi. Sejak awal penelitian kualitatif peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkan. Dari data yang diperoleh kemudian diambil kesimpulan. Kesimpulan tersebut mula-mula masih tentative, kabur, dan diragukan akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih grounded. Jadi kesimpulan senantiasa harus direvisi selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini data primer dan data sekunder yang dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analisa data kualitatif, sehingga data dan informasi yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisa secara deskriptif dan empiric, serta menginterprestasikan dari hasil wawancara, pengamatan dan FGD Focus Group Discussion. Analisa data dimaksudkan untuk membantu dan menambah pengertian, serta memudahkan dalam menarik pemahaman mengenai pola penguasaan sumberdaya lahan di Desa Baru Pangkalan Jambu. Sesuai dengan pendekatannya, maka kegiatan analisa data telah dimulai sejak awal pelaksanaan penelitian di lapangan, yakni memberikan makna- makna tentang pemahaman subyek penelitian terhadap fenomena social yang terjadi. Dengan demikian tahapan kegiatan penelitian pentingnya adalah memberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian ini. Analisa data tersebut merupakan aktifitas membangun konsep-konsep yang bersifat menjelaskan explanatory concept terutama mengenai pola penguasaan sumberdaya lahan di Desa Baru Pangkalan Jambu. Tahapan selanjutnya adalah menggolongkan data kualitatif tersebut menurut substansi permasalahan, kemudian langkah berikutnya adalah menginterprestasikan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil tersebut disajikan dala bebtuk teks naratif dan dilengkapi tabel-tabel yang disesuaikan dengan alur pembahasan. Menurut Spradley 1980 dalam Sugiyanto 2007 menyatakan bahwa proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema kultural. Tahapan analisis data tersebut digambarkan seperti gambar berikut : Analisis data kualitatif Analisis Domain, memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih maka akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian. Analisis taksonomi, domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi terfokus. Analisis komponensial, mencari spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan contras question. Analisis tema kultural, mencari hubungan diantara domain dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam temajudul penelitian Gambar 2. Bagan Alur Analisis Data Kualitatif Spardley, 1980 Analisis domain merupakan langkah pertama dalam penelitian kualitatif. Langkah selanjutnya adalah analisis taksonomi yang aktifitasnya adalah mencari bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan menjadi lebih rinci. Selanjutnya analisis komponensial aktifitasnya adalah mencari perbedaan yang spesifik setiap rinci yang dihasilkan dari analisis taksonomi, kemudian yang terakhir adalah analisis tema yang aktifitasnya adalah mencari hubungan diantara domai, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhannya. IV. PROFIL DAN SEJARAH DESA BARU PANGKALAN JAMBU

4.1. Kebijakan Kehutanan Kabupaten Merangin