Lokasi dan Waktu Penelitian Unit Analisis

Informan dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu informan untuk wawancara mendalam dan informan untuk peserta focus group discussion FGD Informan untuk wawancara mendalam terdiri dari orang-orang yang dinilai mampu memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian Karakteristik Informan. Informan untuk peserta focus group discussion FGD terdiri dari orang- orang yang dinilai representatif untuk mewakili masyarakat atau kelompok yang dianggap menguasai datainformasi yang dibutuhkan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposif yakni pada masyarakat desa Baru Pangkalan Jambu Propinsi Jambi. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Desa Baru Pangkalan Jambu memiliki keragaman sistem penguasaan lahan dan keragaman sumber penghidupan masyarakat. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 3 tiga bulan, yang dimulai dari bulan Maret sampai dengan Mei 2012.

3.3. Unit Analisis

Pemilihan unit analisis didasarkan pada persoalan yang hendak diteliti, unit analisis suatu penelitian dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus penelitiannya. Dalam penelitian ini digunakan unit analisis yaitu komunitas dan individu. Untuk mengkaji perubahan pola penguasaan sumberdaya lahan dan strategi adaptasi nafkah masyarakat Desa Baru Pangkalan Jambu, maka subyek penelitian yang dipilih adalah individu sebagai bagian dari masyarakat Desa Baru Pangkalan Jambu, serta para individu sebagai pihak-pihak yang dianggap mengerti dan paham mengenai kondisi desa sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh tentang topik penelitian. Pihak- pihak tersebut meliputi lembaga pemerintah, lembaga adat, dan lembaga swadaya masyarakat. Terdapat sejumlah pertimbangan mengapa individu dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini. Pertama, sebagai konsekuensi atas pilihan paradigma yang telah diletakkan dalam penelitian ini, yang melihat realitas sosial atau gejala sosial itu ada pada individu atau internalized dalam individu, sehingga satuan analisisnya adalah tingkah laku individu dan kolektivitas hanya sebagai hasil teratur dari perbuatan-perbuatan individu Veerger, 1993. Dalam terminologi sosiologi dikenal dengan group behaviour behavioral pattern. Kedua, realitas sosial yang dikonstruksikan oleh individu yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dan saling berbagi makna, dan keberadaan realitas sosial tersebut tidak dapat dipisahkan dari individu. Individu-individu merupakan realitas konkrit dan obyektif dan masyarakat hanya merupakan nama yang merujuk pada asosiasi diantara mereka. Jadi tindakan individu merupakan sumber informasi utama dalam rangka memahami fenomena sosial Nugroho, 2001. Ketiga, para aktor —seperti lembaga adat, pemerintahan desa, pengelola hutan adat, dan individu adalah merupakan individu-individu yang berada dalam suatu jaringan sosial personal tertentu , regulasi tertentu, ―kode etik‖ tertentu dan dalam bentuk pertukaran tertentu. Artinya dalam penelitian ini, individu dilihat sebagai anggota kelompok group sehingga penelitian ini dapat mengungkap dan mengkonstruksi ”group behaviour” behavioral pattern.

3.4. Metode Pengumpulan Data