Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2010. Santyasa, I Wayan. Model-model Pembelajaran Inovatif, Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Ganesha. 2007. Shadiq , Fajar. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta: Depdiknas. 2004. Shadiq, Fajar. Penalaran dengan Analogi? Pengertiannya dan Mengapa Penting?. http:p4tkmatematika.orgfileARTIKELArtikel20Matematik aPenalaran20dengan20analogi_fadjar20shadiq.pdf 7 September 2014, 20.06 WIB Siswono, Tatag Yuli Eko. dan Suwidiyanti. Proses Berpikir Analogi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Siswa. Makalah, Surbaya:FMIPA UNESA, dari http:www.academia.edu4069250PROSES_BERPIKIR_ANALOGI _SISWA_DALAM_MEMECAHKAN_MASALAH_MATEMATIKA_U NEJ_28_Pebruri_2009_ [20 Januari 2014, pkl.10.10 WIB] Siswono, Tatag Yuli Eko. Model pelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan MasalahUntuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press. 2008. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. 2005. Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Cet.X. Bandung: Alfabeta. 2010. Sumadi, I Made. Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Siswa Kelas II SLTP Negeri 6 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 tahun ke-38. 2005. Sumarmo, Utari dkk. Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung: UPI Press.2008. Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada Peserta Didik. Bandung: FMIPA UPI. 2010. Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2009. Traffinger, Donald J, Isaksen, Scott G. Dorval, K. Brian. Creative Problem Solving CPS Version 6.1 TM A Contemporary Framework for Managing Change. Center for Creative Learning, Inc. and Creative Problem Solving Group, Inc. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2006. Wardhani, Sri. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG MGMP Matematika: Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga. Lampiran 1 KISI-KISI TES KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIK PRA PENELITIAN Materi Pelajaran : Matematika Wajib KelasSemester : X MIA1 Pokok Bahasan : Barisan dan Deret Waktu : 1 x 45 menit Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 3.8. Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya. Materi Pembelajaran Indikator Soal No. Soal Jumlah Soal  Pola Barisan Bilangan  Memberikan kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses analogi dari pola barisan bilangan. 1 1  Pengertian barisan aritmatika dan geometri.  Memberikan kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses analogi dari barisan aritmatika atau barisan geometri. 2 1  Suku ke-n barisan aritmatika dan geometri.  Memberikan kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses analogi dari suku ke-n barisan aritmatika atau barisan geometri. 3 1  Jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri.  Memberikan sebuah kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses analogi dari jumlah n suku pertama deret aritmatika atau deret geometri. 4 1  Penerapan barisan dan deret bilangan.  Memberikan kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses analogi dari sifat-sifat pada barisan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan atau deret bilangan. 5 1 Lampiran 2 INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIK SISWA SMA KELAS X MIA POKOK BAHASAN BARISAN DAN DERET PRA PENELITIAN Nama : ………………………….. Kelas : ………………………….. PETUNJUK:  Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan  Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah  Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan  Alokasi waktu: 80 menit Pilihlah jawaban yang tepat dan berikan alasan tentang keserupaan data atau proses pada soal di bawah ini 1. Barisan gambar di bawah ini Barisan bilangan… A. 1, 4, 9, 14 , … C. 1, 4, 9, 18, … B. 1, 4, 9, 16, … D. 1, 4, 9, 25, … Alasan: ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………... 2. Hubungan antara bilangan 2 pada barisan bilangan 4, 6, 8, … Hubungan antara P dengan barisan… A. P, 2P, 3P, 4P, ... B. P+1, P+2, P+3, P+4, ... C. P 1 , P 2 , P 3 , P 4 , ... Serupa dengan Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 … Serupa dengan D. P-1, P-2, P-3, P-4, ... Alasan: ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………... 3. Hubungan bilangan ¼ pada barisan 16, 8, 4, … Hubungan bilangan 128 1 pada barisan A. ,... 32 1 , 8 1 , 2 1 C. ,... 8 1 , 4 1 , 2 1 B. 16, 14, 12, … D. 2, 14, 98, … Alasan: ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………... 4. Jumlah dari deret a a a a 18 ... 3 2     adalah 171 a Jumlah dari deret 3+8+13+…+88 adalah… A. 667 C. 819 B. 727 D. 960 Alasan: ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………... …………………………………………………………………………………... 5. Jumlah dari deret 5+10+15+ … + 50 adalah 275 Jumlah total panjang lintasan yang ditempuh siswa setelah beberapa hari latihan. Jika pada hari pertama latihan ia berlatih sejauh 1 km dan pada hari berikutnya ia selalu dapat menambah ½ km lebih jauh dari lintasan sebelumnya. Jadi, jumlah total panjang lintasan yang ditempuh siswa adalah… A. 2 63 C. 2 69 B. 2 65 D. 2 79 Alasan: ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………... Serupa dengan Serupa dengan Serupa dengan Lampiran 3 KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIK PRA PENELITIAN 1. Pola dari Pola gambar tersebut yaitu: Gambar 1: Banyak segitiga 1 Gambar 2: Banyak segitiga 4 Gambar 3: Banyak segitiga 9 Gambar 4: Banyak segitiga 16 Jawaban: B Alasan: keserupaannya yaitu: gambar tersebut memiliki pola yang serupa dengan barisan bilangan 1, 4, 9, 16, …. 2. 2, 4, 6, 8, ... +2 +2 +2 dst... Jawaban: bilangan berikutnya selalu diperoleh dari hasil penjumlahan bilangan sebelumnya dengan bilangan 2. Barisan tersebut merupakan barisan aritmatika dengan beda 2. Jawaban: A Karena barisan bilangan P, 2P, 3P, 4P, ... merupakan barisan aritmatika dengan beda P. Bukti: 2P – P = P , 3P – 2P = P, dst... 3. 16, 8, 4, 2, 1, ½ , ¼ , …. dst Gambar 3 Gambar 2 Gambar 1 … Gambar 4 Alasan: bilangan berikutnya selalu diperoleh dari hasil perkalian bilangan sebelumnya dengan bilangan ½. Jadi, bilangan ½ merupakan pembandingrasio dari barisan 16, 8, 4, … maka barisan tersebut merupakan barisan geometri. bukti: 8 : 16 = 0,5= ½. 4 : 8 = ½. dst. Karena ¼ merupakan suku ke-7 dari barisan tersebut, maka Jawaban: C Karena 128 1 merupakan suku ke-7 pada barisan ,... 8 1 , 4 1 , 2 1 Bukti: 128 1 , 64 1 , 32 1 , 16 1 , 8 1 , 4 1 , 2 1 Alasan: keserupaan dari kedua soal di atas yaitu : mencari suku ke-7 dari barisan geometri. 4. a a a a a 171 18 ... 3 2      Merupakan Jumlah 18 suku pada deret aritmatika dengan beda a . Maka, Pada deret 3+8+ 13+…+88.  Temukan keteraturannya dari suku terkecil: Suku ke-n 1 2 3 4 ... ? Pola bilangan Un 3 8 3+5 13 3+5+5 18 3+5+5+5 ... 88 3+5+…+5 +5 +5 +5 +5  Temukan nilai bilangan ke-n U 2 = 3+5 bilangan 2 U 3 = 3+5+5 bilangan 3 U 3 = 3+2.5 U 3 = 3+3-15 U 4 = 3+5+5+5 bilangan 4 U 4 = 3+3.5 U 4 = 3+4-1.5 Maka, bilangan ke-n adalah Un = 3+n-1.5 +  Temukan keteraturannya dari suku terbesar: Suku ke-n ? … … 2 1 Pola bilangan Un 88 83 … 8 3 -5 -5 Lakukan perhitungan Mencari nomor suku dari 88 88 = 3+n-1.5 85 = n-1.5 17 = n-1 n = 18 selanjutnya dengan teknik gauss diperoleh: S 18 = 3 + 8 +…+83 +88 S 18 = 88 +83 +…+ 8 +3 2S 18 =          suku ada18 91 91 ... 91 91     2S 18 = 91x18 S 18 = 18 91 2 1 x x Dengan S 18 adalah jumlah 18 suku pertama. Jadi, S 18 = 819 Jadi, keserupaannya adalah keduanya merupakan jumlah 18 suku pertama deret aritmatika. 5. Temukan keteraturan dari deret 5+10+15+ … + 50 = 275 Menemukan pola Suku ke n 1 2 3 … ? Pola bilangan Un 5 5 10 5+5 15 5+5+5 … … 50 5+…+5 +5 +5 +5 +5 Perhitungan Mencari suku untuk bilangan 50, terlebih dahulu tentukan bilangan ke-n Un = 5n 50 = 5n n = 10 jadi, 275 adalah jumlah 10 suku pertama dari deret aritmatika. Maka siswa tersebut diasumsikan berlatih selama 10 hari. Jawaban pernyataan ke-2 Diketahui hari pertama sebagai suku pertama U 1 , hari ke-2 sebagai suku ke-2 U 2 dst. Tiap latihan berikutnya selalu bertambah ½ km. maka, U 1 = 1 km U 2 = 1 km+12 km = 32 km U 3 = 1 km+12km+12 km= 42 km = 2 km dst Ditanya Total panjang lintasan yang ditempuh siswa selama 10 hari latihan? Temukan pola keteraturan 1, 32, 42, … +12 +12 diperoleh selisih atau beda = ½ km Perhitungan Tentukan bilangan pada suku ke-10 U 10 = 1 + 12 10-1 U 10 = 1+ 5 – 0,5 U 10 = 5,5 km atau 112 Adapun total panjang lintasan setelah 10 hari latihan adalah… S 10 = 1 + 32 + …+ 102+112 S 10 = 112+102+ …+ 32 + 1 2S 10 =              suku 10 ada 132 + 132 + … + 132 + 132 2S 10 = 132 x 10 2S 10 = 65 S 10 = 32,5 km Jadi, total panjang lintasan yang ditempuh siswa selama 10 hari adalah 32,5 atau 652 Jawaban: B Keserupaan pada sifat beda dengan jumlah 10 suku pertama pada deret aritmatika. Lampiran 4 Hasil Tes Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Data Pra Penelitian No. Nama 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai KKM Kemampuan Penalaran Analogi Nilai Ket 1 A 2 2 3 1 1 9 4.5 Tidak Lulus Sedang 2 B 4 4 8 4 Tidak Lulus Sedang 3 C Tidak Lulus Rendah 4 D 4 4 8 4 Tidak Lulus Sedang 5 E Tidak Lulus Rendah 6 F 3 4 1 8 4 Tidak Lulus Sedang 7 G 2 2 4 2 Tidak Lulus Sedang 8 H 2 4 2 1 9 4.5 Tidak Lulus Sedang 9 I 2 4 2 8 4 Tidak Lulus Sedang 10 J 3 2 2 7 3.5 Tidak Lulus Sedang 11 K Tidak Lulus Rendah 12 L 4 4 8 4 Tidak Lulus Sedang 13 M 2 2 2 2 2 10 5 Tidak Lulus Sedang 14 N 2 4 2 8 4 Tidak Lulus Sedang 15 O 3 4 1 1 1 10 5 Tidak Lulus Sedang 16 P 3 4 7 3.5 Tidak Lulus Sedang 17 Q 4 4 3 2 3 16 8 Lulus Tinggi 18 R 2 1 3 3 2 11 5.5 Tidak Lulus Tinggi 19 S 4 4 8 4 Tidak Lulus Sedang 20 T 2 4 3 9 4.5 Tidak Lulus Sedang 21 U 2 2 2 2 2 10 5 Tidak Lulus Sedang 22 V 4 4 3 1 1 13 6.5 Lulus Tinggi 23 W 4 4 1 9 4.5 Tidak Lulus Sedang 24 X 1 1 1 1 1 5 2.5 Tidak Lulus Sedang 25 Y 3 1 1 2 1 8 4 Tidak Lulus Sedang 26 Z 4 4 2 10 5 Tidak Lulus Sedang 27 AA 1 1 1 1 1 5 2.5 Tidak Lulus Sedang 28 AB 3 4 7 3.5 Tidak Lulus Sedang 29 AC 3 2 1 1 7 3.5 Tidak Lulus Sedang 30 AD Tidak Lulus Rendah 31 AE Tidak Lulus Rendah 32 AF 3 4 1 1 9 4.5 Tidak Lulus Sedang 33 AG Tidak Lulus Rendah 34 AH 2 3 2 1 8 4 Tidak Lulus Sedang 35 AI 3 1 2 1 7 3.5 Tidak Lulus Sedang Jumlah 246 123 Rata-rata 7.0286 3.5143 Standar Deviasi 3.8134 1.9067 Skor Ideal 20 Presentase lulus = 5,71 Persentase kemampuan analogi tinggi = 8,57 Presentase tidak lulus = 94,29 Persentase kemampuan analogi sedang = 74,29 Persentase kemampuan analogi rendah = 17,14 Lampiran 5 LEMBAR WAWANCARA Pra Penelitian Nama Sekolah : SMA Negeri 66 Jakarta Nara Sumber : Guru Matematika Kelas X Wajib Tahun Ajaran 20132014 1. Bagaimana keadaan atau situasi didalam kelas selama proses pembelajaran matematika berlangsung? Respontanggapan: Siswa berada dalam situasi yang lancar, tertib dan dapat dikendalikan selama proses pembelajaran matematika berlangsung. 2. Bagaimana respon siswa ketika ibubapak bertanya kepada siswa, terutama saat siswa diberikan permasalahan matematika? Respontanggapan: Siswa merespon dengan aktif dan termotivasi dengan baik ketika saya bertanya atau memberikan permasalahan matematika kepada mereka. 3. Apakah siswa mengalami kesulitan jika diberikan persoalan yang sedikit berbeda dari yang ibubapak contohkan? Respontanggapan: Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika diberikan persoalan yang sedikit berbeda, karena kemampuan matematis di setiap kelas itu berbeda-beda. 4. Model pembelajaran apa yang biasa ibubapak gunakan saat proses pembelajaran matematika berlangsung? Respontanggapan: Ekspositori, pembelajaran dengan pendekatan scientific. 5. Bagaimana penalaran yang dimiliki siswa? Khususnya penalaran analoginya? Respontanggapan: Beragam. Sebagian besar siswa masih tergolong rendah, hanya sekitar 15 yang tinggi. 6. Apakah kebanyakan siswa sudah menggunakan penalaran analoginya selama proses pembelajaran matematika berlangsung? Respontanggapan: Sudah, khususnya untuk kurikulum 2013 yang diterapkan kepada siswa. Tetapi belum semua siswa dapat menggunakan kemampuan penalaran analoginya. 7. Menurut ibu bapak, seberapa penting penalaran khususnya penalaran analogi dalam proses pembelajaran matematika? Repontanggapan: Penalaran analogi itu sangat penting, karena digunakan untuk memperoleh dan menemukan suatu konsep dalam setiap pembahasan materi pada mata pelajaran matematika. 8. Menurut ibubapak, perlukah meningkatkan kemampuan penalaran analogi siswa? Respontanggapan: Sangat perlu. 9. Apakah ibubapak mengalami kesulitan untuk mengajak siswa menggunakan penalaran analoginya saat proses pembelajaran matematika? Respontanggapan: Pada awal tahun pembelajaran, saya mengalami kesulitan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, siswa pun mulai terbiasa. 10. Menurut ibubapak, apakah model pembelajaran yang digunakan sudah cukup untuk meningkatkan penalaran analogi matematik siswa? Respontanggapan: Masih kurang. Seharusnya lebih beragam lagi model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan penalaran analoginya. Jakarta, 20 Mei 2014 Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMA Negeri 66 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika KelasSemester : X MIA Ganjil Alokasi Waktu : 14 x 45 menit  Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.  Kompetensi Dasar 3.8.Mengembangkan kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada materi pola barisan dan deret aritmatika dan geometri.

A. Pertemuan Pertama

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah kegiatan pembelajaran barisan dan deret diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan pola barisan bilangan 2. Memberikan sebuah kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses dari pola barisan bilangan.

II. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran barisan dan deret menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan pola barisan bilangan 2. Memberikan sebuah kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses dari pola barisan bilangan.

III. Materi Ajar

1. Pola bilangan

IV. Model Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Model : Creative Problem Solving CPS

V. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan : Ke-1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit Langkah Pembelajaran Tahapan CPS Pembukaan 10 menit  Guru mengkondisikan kelas  Berdoa dipimpin oleh ketua kelas  Guru mengecek kehadiran siswa menggunakan daftar hadir yang telah disiapkan oleh guru  Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran  Guru memberikan motivasi kepada siswa berupa manfaat mempelajari pola bilangan.  Guru bersama siswa mengingat apa yang dimaksud dengan pola bilangan yang telah dipelajari sewaktu SMP.  Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran hari ini. Kegiatan Inti 70 menit  Guru membagi kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang secara heterogen.  Guru membagikan LKS 1 kepada masing-masing kelompok  Siswa berkumpul dengan teman sekelompoknya untuk mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan yang guru berikan dalam LKS 1  Guru memberikan waktu 5 menit untuk siswa membaca situasi yang ada dalam LKS dan menjawabnya sebelum menemukan solusinya dengan menggunakan tahapan CPS.  Melalui LKS 1, siswa diminta untuk memahami permasalahan yang ada.  Setelah memahami situasi dan kondisi permasalahan, Menemukan Informasi siswa mendaftar fakta-fakta dan informasi yang ada, untuk kemudian di identifikasi lebih lanjut  Guru membimbing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang siswa baca, temukan, pahami berkenaan dengan situasi, kondisi dan fakta yang mereka amati pada permasalahan LKS 1 Menemukan Masalah  Siswa mengungkapkan dan mendaftar berbagai ide yang mungkin untuk menyelesaikan permasalahan pada LKS 1 Menemukan Ide  Siswa memilih dan menemukan ide yang paling tepat untuk dijadikan solusi pada permasalahan di LKS 1 Menemukan Solusi  Siswa mengimplementasikan dan mempresentasikan solusi yang didapat di depan kelas.  Guru memberikan koreksi dan meluruskan jika terjadi kekeliruan dan memberikan penguatan jika solusi yang ditemukan benar.  Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pembenaran terhadap suatu solusi yang dikerjakan oleh kelompok lain Menemukan Penerimaan  Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru  Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan jawabannya di depan kelas  Siswa lain boleh memberikan pendapat dan pembenaran jika menurutnya hasil pekerjaan teman yang maju di depan kelas salah Penutup 10 menit  Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini  Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya  Guru memberikan pekerjaan rumah PR  Guru mengucapkan salam

VI. Sumber Belajar

1. Lembar Kerja Siswa LKS 1. 2. Tim Penyusun. 2013. Matematika. Jakarta: Kemendikbud.

VII. Media dan Alat Pembelajaran

 Whiteboard  Spidol  Laptop  OHP

VIII. Penilaian Hasil Belajar

a. Penilaian Sikap : Teknik Non Tes Bentuk Pengamatan Sikap dalam pembelajaran terlampir b. Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes Bentuk Tertulis Uraian

B. Pertemuan Kedua

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah kegiatan pembelajaran barisan dan deret diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan barisan aritmatika. 2. Memberikan sebuah kesimpulan dari dua hal yang berbeda berdasarkan keserupaan data atau proses dari barisan aritmatika.

II. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran barisan dan deret menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan barisan aritmatika.