Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

menjadi bentuk suatu barisan bilangan sehingga siswa dapat memahami bahwa sebenarnya ilustrasi soal tersebut merupakan konsep dari barisan aritmatika. Gambar 4.8 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS-3 Tahap Menemukan Masalah Tahapan ketiga yaitu menemukan gagasan. Tahapan ini memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan memunculkan ide-ide penyelesaian masalah yang terkait dengan barisan aritmatika. Melalui tahapan ini, siswa dapat menganalogikan susunan batang korek api menjadi suatu barisan bilangan kemudian menyimpulkan bahwa barisan yang terbentuk dari susunan-susunan batang korek api tersebut merupakan barisan aritmatika. Gambar 4.9 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS-3 Tahap Menemukan Gagasan Tahapan keempat yaitu menemukan solusi. Ide dan gagasan yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya diterapkan untuk memecahkan masalah yang disajikan pada ilustrasi. Pada tahapan ini diharapkan siswa dapat menemukan solusi terbaik dalam penyelesaian permasalahan. Gambar 4.10 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS-3 Tahap Menemukan Solusi Tahapan terakhir yaitu menemukan penerimaan. Pada tahapan ini siswa diminta melakukan pengecekan terhadap solusi-solusi yang telah dilakukan, kemudian kembali memberikan sebuah kesimpulan. Gambar 4.11 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS-3 Tahap Menemukan Penerimaan Setelah seluruh tahapan pada LKS telah selesai, salah satu siswa perwakilan dari kelompoknya mempresentasikan jawaban mereka. Hal ini bertujuan untuk meluruskan apabila terdapat jawaban yang tidak sesuai. Gambar 4.12 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompoknya Pada kel as kontrol, pembelajarannya menggunakan model konvensional dalam hal ini sekolah tempat penelitian menggunakan metode ekspositori. Sama seperti kelas eksperimen, sebelum memulai pembelajaran guru membuka pelajaran dengan kegiatan pendahuluan. Guru menjelaskan sebagian materi di depan kelas kemudian guru membagi siswa ke dalam enam kelompok untuk mengerjakan LKS. Kemudian siswa mengerjakan LKS secara berkelompok serta mengerjakan latihan soal yang ada di dalam LKS secara berkelompok pula. a b Gambar 4.13 a Siswa Memperhatikan Guru Menerangkan Materi, dan b Siswa Mengerjakan LKS dan Latihan Soal Secara Berkelompok Latihan soal yang dikerjakan kelas kontrol sama dengan soal-soal yang diberikan di kelas eksperimen. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan soal. Setelah latihan soal selesai, beberapa siswa dari perwakilan kelompoknya menuliskan jawabannya di papan tulis untuk di bahas bersama dengan guru guna meluruskan jawaban dan pemahaman yang salah.

2. Hasil Posttest Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

Post test yang diberikan pada akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran analogi matematik siswa. Dalam hal ini pada pokok bahasan Barisan dan Deret. Kemampuan penalaran analogi matematik siswa dapat dilihat dari jawaban yang diberikan. Perbedaan cara menjawab soal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dideskripsikan sebagai berikut: Gambar 4.14 Cara Menjawab Siswa Kelompok Eksperimen pada Nomor 1 Sebagian besar siswa pada kelas eksperimen menjawab soal nomor 1 seperti gambar 4.9. siswa dapat menuliskan informasi dari soal sebelah kiri, yaitu pola bangun datar pada soal sebelah kiri adalah 3, 4, dan 5… sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pola tersebut memliki beda 1. Kemudian siswa menganalogikan gambar yang terdapat pada soal sebelah kiri menjadi sebuah barisan bilangan yang memiliki pola yang sama Gambar 4.15 Cara Menjawab Siswa Kelompok Kontrol pada Nomor 1 Sedangkan sebagian besar siswa pada kelas kontrol menjawab soal nomor 1 seperti gambar 4.10. siswa tidak menuliskan informasi dari soal sebelah kiri, kemudian langsung menjawab pertanyaan pada soal sebelah kanan tanpa menganalogikan gambar yang terdapat pada soal sebelah kiri menjadi sebuah barisan bilangan yang memiliki pola yang sama. Gambar 4.16 Cara Menjawab Siswa Kelompok Eksperimen pada Nomor 3 Sebagian besar siswa pada kelas eksperimen menjawab soal nomor 3 seperti gambar 4.11. Siswa dapat menuliskan informasi dari soal sebelah kiri, kemudian menemukan gagasan bahwa keserupaan dari kedua soal adalah merupakan barisan geometri. Barisan geometri erat kaitannya dengan rasio, sehingga siswa diminta untuk menemukan rasio pada soal sebelah kiri terlebih dahulu. Setelah siswa dapat menemukan rasio pada soal sebelah kiri, maka siswa dapat menemukan barisan bilangan yang memiliki rasio yang sama dengan soal sebelah kiri. Gambar 4.17 Cara Menjawab Siswa Kelompok Kontrol pada Nomor 3 Sebagian besar siswa pada kelas kontrol menjawab soal nomor 3 seperti gambar 4.12. Siswa tidak menuliskan informasi dari soal sebelah kiri, kemudian langsung menjawab tanpa memberikan alasan dengan cara menarik keserupaan dari kedua soal. Dari gambar 4.9 sampai 4.12 dapat terlihat adanya perbedaan dari cara menjawab siswa pada tes akhir kemampuan penalaran analogi matematik siswa. Siswa pada kelompok eksperimen dapat memberikan alasan dengan menemukan pola yaitu dengan mengumpulkan informasi yang ada pada gambar atau soal sebelah kiri terlebih dahulu kemudian memahami masalah yang terdapat pada soal dan selanjutnya menjawab pertanyaan pada soal dengan memberikan alasan yang benar dan lengkap. Sedangkan siswa pada kelompok kontrol cara menjawab secara langsung tanpa menuliskan informasi yang terdapat pada soal sebelah kiri dan tidak dapat memberikan alasan yang tepat. Hal tersebut menunjukan adanya perbedaan perlakuan pada saat pembelajaran dikelas antara kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model CPS dengan