Gambar 4.2 Grafik
Ogive Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Tes Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.2 di atas terlihat bahwa kelas kontrol mendapatkan rata-rata sebesar 67,62. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di
atas rata-rata sebanyak 16 orang, atau sebesar 47,06. Dan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 18 orang, atau sebesar
52,94.
3. Perbandingan Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perbandingan kemampuan penalaran analogi matematik siswa antara kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model
Creative Problem Solving CPS dengan kelas kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1 Perbandingan Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Deskriptif Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 34
34 Maksimum Xmaks
100 91
Minimum Xmin 41
28 Mean
74,62 67,62
Median Me 76,50
67,83 Modus Mo
78,00 66,00
Varians S
2
226,47 206,30
Simpangan Baku S 15,05
14,36 Kemiringan
-0,23 0,11
Dari Tabel 4.1 di atas terlihat perbedaan statistik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terlihat bahwa perolehan nilai mean, median,
dan modus kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Ini artinya lebih banyak siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai di
atas rata-rata. Bedasarkan hasil perhitungan simpangan baku pada kedua kelas
tersebut, simpangan baku pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada simpangan baku pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran
kemampuan penalaran analogi matematik pada kelas eksperimen lebih heterogen daripada kelas kontrol, dan penyebaran kemampuan penalaran
analogi matematik siswa pada kelas kontrol lebih merata homogen daripada kelas eksperimen.
Jika dilihat dari tingkat kemiringannya, besar tingkat kemiringan pada kelas eksperimen tingkat adalah -0,22, artinya distribusi data miring negatif