Dengan diperolehnya , maka dapat dicari harga
pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi
α 5. Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Jika maka H
diterima. Jika
maka H ditolak.
b. Untuk sampel yang tidak homogen heterogen:
1 Mencari nilai
denga rumus:
̅̅̅ ̅̅̅
√
2 Menentukan derajat kebebasan dengan rumus :
3 Mencari
dengan taraf signifikansi 4
Kriteria pengujian hipotesis: Jika
maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika
maka H ditolak dan H
1
diterima.
c. Untuk data yang tidak berdistribusi normal:
Namun jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi
berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non-parametrik yang digunakan
adalah Uji Mann-Whitney Uji “U”. Rumus Uji Mann-Whitney Uji “U”
yang digunakan yaitu:
√ Dimana
Ket: U = Statistik Uji Mann-Whitney
= Ukuran sampel pada kelompok 1 = Ukuran sampel pada kelompok 2
= Jumlah ranking pada sampel dengan ukuran = Statistik uji Z yang berdistribusi normal N0,1
H. Hipotesis Statistis
Adapun hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut: H
:
2 1
H
1
:
2 1
Keterangan :
1
: Rata-rata kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada kelas eksperimen.
2
: Rata-rata kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada kelas kontrol.
: Rata-rata kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata
kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada kelompok kontrol.
: Rata-rata kemampuan penalaran analogi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan
penalaran analogi matematik siswa pada kelompok kontrol. Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95 dan α = 5 . Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut :
Terima , jika
2 ;
1
2 1
n n
hitung
t t
dan Tolak , jika
2 ;
1
2 1
n n
hitung
t t
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan penalaran analogi matematik siswa yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 66 Jakarta, yaitu kelas X MIA 3 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen yang terdiri dari 34 orang siswa diajarkan dengan
menggunakan model Creative Problem Solving CPS, sedangkan kelas kontrol yang terdiri dari 34 orang siswa diajarkan dengan model pembelajaran
konvensional. Penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan dengan 7 kali pertemuan untuk memberikan perlakuan dan 1 kali untuk melakukan
posttest. Instrumen yang digunakan untuk posttest mengacu pada indikator
kemampuan penalaran analogi matematik dengan menggunakan jenis tes berbentuk pilihan ganda beralasan. Sebelum instrumen tersebut dijadikan
posttest, soal yang terdapat di dalamnya harus diuji coba terlebih dahulu kepada siswa yang telah mendapatkan materi barisan dan deret sebelumnya
yaitu kelas XI MIA 2. Setelah dilakukan uji coba instrumen selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya
beda. Adapun hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh delapan soal yang valid dari total sepuluh soal dengan
reliabilitas 0,552. Selanjutnya delapan soal tersebut digunakan sebagai posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini disajikan data
hasil perhitungan tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa setelah
pembelajaran dilaksanakan.
1. Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas Eksperimen
Deskripsi data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas eksperimen yang selama pembelajarannya menggunakan model
Creative Problem Solving CPS disajikan dalam grafik ogive sebagai berikut: