Validitas Instrumen Analisis Instrumen

untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach 8 : Dimana: = reabilitas yang dicari n = banyaknya butir soal yang valid ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik 0,60 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik 0,40 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup 0,20 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,00 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan reabilitas instrument, diperoleh nilai 0,552. Jika dilihat dari kriteria reabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian memiliki reabilitas yang cukup.

3. Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda

Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal-soal yang sukar, sedang dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sukar, sedang dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. 9 Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dihitung dengan menghitung indeks besarannya dengan rumus : 8 Ibid, h. 122. 9 Ibid, h. 222-223. Dimana: P = Indeks Kesukaran B = Jumlah skor yang diperoleh responden pada item ke-i JS = Jumlah skor maksimum item soal ke-i Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 10 0,00 P ≤ 0,30 : soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 : soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 : soal mudah Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran, dari 8 butir soal yang valid, diperoleh hasil 8 butir soal tergolong dalam kategori soal sukar. Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. 11 Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: Dimana: = Indeks daya pembeda suatu butir soal = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar = Banyak siswa pada kelompok atas = Banyak siswa pada kelompok bawah Tolok ukur untuk menginterpretaikan daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut : 12 10 Ibid, h. 225. 11 Ibid, h. 226. 12 Ibid, h. 232. D = 0,00 : sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 : jelek 0,20 DP ≤ 0,40 : cukup 0,40 DP ≤ 0,70 : baik 0,70 DP ≤ 1,00 : baik sekali Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal, dari 8 butir soal valid yang diujikan, 1 soal dikategorikan “cukup”, dan 7 soal dikategorikan “jelek”. Tabel 3.5 Rekapitulasi Analisis Butir Soal No. Soal Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Valid Sukar Cukup Digunakan 2 Valid Sukar Buruk Digunakan 3 Tidak Valid - - Tidak Digunakan 4 Valid Sukar Buruk Digunakan 5 Valid Sukar Buruk Digunakan 6 Tidak Valid - - Tidak Digunakan 7 Valid Sukar Buruk Diperbaiki 8 Valid Sukar Buruk Digunakan 9 Valid Sukar Buruk Digunakan 10 Valid Sukar Buruk Digunakan Reliabilitas 0,552 Berdasarkan kesimpulan hasil uji validitas tersebut penulis memutuskan hanya 8 butir soal yang akan digunakan dalam tes yang akan dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol pada akhir penelitian yaitu butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, dan 10. Terdapat 7 soal yang penulis perbaiki pada butir soal nomor 2, 4, 5 , 7, 8, 9 dan 10. Pada semua soal tersebut penulis memperbaiki redaksi perintah dalam soal serta menambahkan informasi tambahan dalam soal yang diharapkan tingkat