Kecerdasan Verbal – Linguistik Jenis-jenis Kecerdasan menurut Multiple Intelligences

menilai hubungan yang abstrak, serta menggunakan bilangan dan berpikir logis. Namun, orang yang cerdas logis-metematis tidak selalu berorientasi pada bilangan atau menghubungkan segala sesuatu dengan angka. Sama halnya seperti kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis- matematis jugan memiliki karakteristik khusus untuk mengidentifikasi pemilik kecerdasan ini. Ciri-ciri untuk mengidentifikasi kecerdasan logis- matematis adalah: 20 1 Suka menghitung barang-barang. 2 Suka membuat dan memperhatikan pola-pola. 3 Suka bertanya bagaimana cara kerja sesuatu. 4 Bisa berhitung hanya dengan berpikir dalam kepala. 5 Suka mengukur dan mengelompokkan benda-benda. 6 Menyukai permaianan yang butuh pemikiran logis. 7 Tertarik pada penemuan dan teori ilmu pengetahuan. 8 Suka melakukan eksperimen. 9 Suka menemukan kekurangan atu hal yang tidak logis yang dikatakan orang lain. 10 Lebih menyukai sesuatu yang bisa diukur, dianalisis, atau dihitung jumlahnya. Dari pemaparan tersebut. diketahui bahwa orang dengan kecerdasan logis-matematis biasanya mampu mengolah angka, mengklasifikasikan, menggeralisasikan, menarik kesimpulan, maupun membuat hipotesis. Meskipun sebagian orang yang cerdas logis-matematis mampu menghitung dengan baik, namun bukan berarti kecerdasan ini selalu dikaikan dengan bilangan semata. Kecerdasan logis-matematis lebih diasumsikan sebagai kemampuan berpikir logis, menarik hubungan sebab- akibat, dan menyimpulkan sesuatu berdasarkan perhitungan matang, jadi bukan hanya berorientasi pada bilangan saja. 20 Thomas Armstrong, Multiple Intelligences in the Classroom – 3 rd Edition, Virginia USA: ASDC Publisher, 2009, p. 22-23

c. Kecerdasan Visual – Spasial

Kecerdasan visual-spasial berhubungan dengan penggambaran, bentuk, dan sistem tata ruang. “Kecerdasan ini berkaitan erat dengan warna, garis, bentuk, bahan, keruangan, serta hubungan antara elemen- elemen tersebut. Orang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan sesuatu, membuat grafis yang menggambarkan sesuatu, dan beorientasi pada susunan spasial.” 21 Kecerdasan visual-spasial biasanya digunakan di bidang sains dan seni. Di bidang sains, kecerdasan ini digunakan dalam menggambarkan anatomi tubuh dan juga topologi. Sedangkan dalam bidang seni, kecerdasan visual-spasial biasanya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pelukis, pemahat, arsitek, bahkan musisi dan penulis. Kemampuan utama kecerdasan visual-spasial adalah, “Mampu m engambarkan dan mentransformasikan apa yang dipikirkan menjadi nyata, serta mampu mangingat dengan baik melalui gambar atau membayangkan. . ” 22 Tetapi, bukan berarti kecerdasan visual-spasial selalu berhubungan dengan penglihatan. Orang yang tuna netra juga bisa menggambaran dengan baik di dalam pikirannya. Ciri-ciri khusus untuk mengidentifikasi kecerdasan visual-spasial adalah: 1 s uka menggambar atau melukis, 2 dapat mencocokkan pakaian dengan serasi dan menarik, 3 senang memecahkan teka-teki, 4 suka bermain dengan balok-balok atau lego, 5 senang berimajinasi, 6 dapat menggambarkan hal-hal dalam pikiran, 7 suka berfoto atau merekam video, 8 geometri lebih mudah daripada Aljabar. 23 Dari berbagai pemaparan tersebut dapat dismpulkan bahwa kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan yang memungkinkan pemiliknya untuk memvisualisasikan apa yang ada di pikirannya. Orang dengan kecerdasan ini juga lebih mudah mengingat melalui gambar atau dengan membayangkannya, Orang-orang dengan kecerdasan visual-spasial 21 Ibid., p. 7. 22 Susan Baum, et. al, Multiple Intelligences in the Elementary Classroom: A Teacher’s Toolkit, New York: Teachers College Press of Columbia University, 2005, p. 16. 23 Thomas Armstrong, Op. cit., p. 23

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Pada Mata Pelajaran Ipa Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Polanharjo Klaten Semester Gena

0 3 15

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MIS NURUL HIDAYAH.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 3 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEMBONGAN.

0 0 179

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO.

0 1 133

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU CERITA PADA MATA PELAJARAN FIQH KELAS IV MI NURUL HUDA SADAR SRIWIJAYA KEC. BANDAR SRIBHAWONO KAB. LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 0 132